Hai....
Aku harap kalian menyukai ceritaku, jangan lupa vote dan komentar cerita ini... penuhi laman dengan komentar kalian ya 😉
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan rata-rata, pria yang tengah mengendarainya menggeram kesal. Pria itu terus menempelkan ponsel pintarnya ke telinganya, mendengarkan seluruh ucapan yang terus menerus membuatnya meremat stir.
"Hoseok-ah, harusnya kamu segera pindah sekolah dan lupakan mimpi mu itu. Semua itu hanya sampah, tak akan membuatmu kenyang! Jadi turuti ucapan appamu dan segera pergi ke Amerika."
"Apa hanya itu yang kau pikirkan?" Pemuda itu meremat stir, matanya memerah dan dalam sekejap air matanya tumpah.
"Perusahaan ada di tanganmu, masa depanmu ada di tanganmu. Jangan pikirkan kesenanganmu, hentikan tarian bodoh itu."
"Kalian...pernahkah kalian__"
Ckittt!!!
BRAKKKK!!!
Pemuda yang tadinya asik beradu mulut dengan orang tuanya kini menginjak rem secepat kilat, matanya menangkap sosok yang tersungkur di depan mobilnya.
"Astaga..." Pemuda bernama Hoseok ini langsung keluar mengabaikan ponselnya yang tergeletak di atas dashbor begitu saja.Sohyun mengerjap berkali-kali, ia cukup terkejut saat sebuah mobil nyaris menabraknya.
"Kau baik-baik saja?" Tanya pria itu panik, Sohyun hanya mengangguk membalas pertanyaan pria asing itu."Omo...lihatlah kakimu sepertinya terkilir, ayo ku antar kau ke rumah sakit." Pria itu segera membantu Sohyun untuk masuk ke mobilnya, sepertinya pria itu merasa sangat bersalah.
Sedangkan di seberang jalan, pemuda dengan seragam yang berbeda menatap kejadian tadi.
"Gadis tadi...seragamnya sama seperti Saeron,"pemuda itu hanya menatap kepergian Sohyun."Mungkin Saeron mengenalnya," Pemuda itu adalah Jihoon, mungkin nanti ia bisa menceritakan hal ini pada Saeron.
.
Taehyung mengacuhkan tetangganya yang asik bergunjing mengenai dirinya dan keluarganya, ia pikir tak seharusnya mereka membicarakan keluarganya, terlebih dirinya.
Segera pemuda itu membuka pintu rumahnya, di sana Hyemi sedang memasak di dapur sedangkan, Jisub tengah di kantor seperti biasa."Eoh, kau sudah pulang Taehyung-ah?" Hyemi segera membasuh tangannya, ia berlari kecil menuju ke ruang tamu.
Wanita itu segera merentangkan kedua tangannya, meminta pelukan. Namun sepertinya sambutannya tak dibalas dengan baik, Hyemi hanya diam mematung saat putra bungsunya berjalan mengacuhkannya.
"Kau sudah makan? Eomma sudah memasakkanmu makanan kesukaanmu." Seolah tak ingin berlarut-larut, Hyemi segera mengubah mimik wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Kim [END] ✔
General FictionSekencang apapun angin menerpa, daun tak akan pernah membencinya. Ia terus bertahan dan terus bertahan tanpa mengeluh, tapi akankah daun itu bertahan? Terus bertahan saat angin kapanpun dapat menerbangkannya setiap saat. Waktu sangat berharga, oleh...