Jangan lupa vote dan komen 😃😃
terima kasih atas apresiasinya ^^ jangan lupa penuhi komentar pada cerita ini ya 😉😉
Suara guru menggema di dalam kelas, tapi pusat perhatian Taehyung masih terus menatap gadis yang duduk disampingnya. Merasa terganggu saat teman di sampingmu menatapmu tiada henti, Sohyun meremat polpen ditangannya.
'Apa yang dilakukan alien itu? Kenapa ia terus menatapku?
Tak ada hal yang dapat sohyun lakukan kecuali mencoret-coret asal buku di hadapannya saat ini, Taehyung membuatnya benar-benar mati gaya saat ini.
Ting... tong...
Bel istirahat berbunyi, Sohyun segera memasukkan buku-bukunya ke dalam laci, menoleh sebentar mendapati pria itu masih menatapnya tajam.
"Apa...kau lapar?" Tanya Sohyun kikuk, ditatapi teman sebangku selama 3 jam membuatnya kebingungan memulai pembicaraan."Kim Sohyun! Bisa ikut saya ke kantor?" Sohyun mengalihkan pandangannya ke arah guru wanita yang menatapnya, menunggu jawaban dari murid barunya.
"Ah...ya," Sohyun segera bangkit dari duduknya, menoleh sebentar kearah Taehyung yang masih menatapnya. Sohyun hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, berjalan mengikuti guru yang mengantarnya ke ruang guru.
Taehyung menatap kepergian Sohyun yang menghilang setelah belokan, membuang pandangannya ke depan sampai pandangannya tertuju pada sosok yang duduk diam didepan kelas.
"Jimin...".
Di dalam ruangan yang gelap hanya suara ringisan yang keluar, tirai jendelanya tak ia buka membuat kamar itu gelap gulita.
"Ashhh..." Suara ringisan itu kembali terdengar saat tak sengaja ia mengobati luka di punggungnya."Namjoon-ah, turunlah untuk sarapan!" Suara teriakan dari luar membuat pria itu menghentikan kegiatannya yang tengah mengobati luka di punggungnya itu.
"Nde..." Pria itu segera menurunkan kausnya untuk kembali menutupi luka memar di punggungnya, kakinya melangkah menuruni anak tangga. Sedangkan, ekor matanya menangkap sosok pria yang duduk tegap di lantai bawah, menikmati aroma kopi dipagi hari.
"Apa hanya itu kegiatanmu? Merusak fasilitas negara dan membolos saat ada kelas pagi?" Suara rendah itu membuat Namjoon menghentikan langkah kakinya saat ia nyaris menyentuh lantai yang sama dengan ayahnya.
"Apa urusan anda tuan Kim Namgil yang terhormat?" Sindir Namjoon membuat tangan perwira itu mengepal, emosinya tiba-tiba melunjak naik mendengar putra bungsunya menaikkan tekanan darahnya begitu saja.
"Anak kurang ajar! Kerjaanmu hanya bolak-balik kantor polisi, apa kau pikir aku tidak malu?!" Bahu Namjoon merosot mendengar ucapan sang ayah, tanpa membalas apapun pria itu segera beranjak pergi dari sana, mengabaikan panggilan kepala maid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Kim [END] ✔
General FictionSekencang apapun angin menerpa, daun tak akan pernah membencinya. Ia terus bertahan dan terus bertahan tanpa mengeluh, tapi akankah daun itu bertahan? Terus bertahan saat angin kapanpun dapat menerbangkannya setiap saat. Waktu sangat berharga, oleh...