~•~ 2 ~•~

14K 1.4K 26
                                    

∆∆∆

[ HAPPY READING ]

_______~•~_______

Flashback..

17 Years ago

"Akhhh Jeon sakit hiks.."

Tuan Jeon yang memang sedang terlelap dalam tidur nya menyerngit. Kesadaran nya terasa di paksa untuk bangun.

"Aggrrhhhh Jeon bangsat.!! sakit hiks.."

Lagi, suara itu kembali terdengar. Tiba-tiba saja.
"Aggrrhhhh sakit.!!" tuan Jeon memekik kesakitan saat seseorang menjabak rambutnya dengan kuat. Dan saat itu juga kantuk tuan Jeon benar-benar hilang.

Hendak marah tapi matanya malah membulat syok menatap istri tercintanya tengah menangis menggeliat kesakitan dengan mata memerah dan di penuhi keringat.
"Astaga sayang.!!" tuan Jeon panik setengah mati.

Dengan gerakan cepat menyalakan saklar lampu dan membuat kamar itu menjadi terang benderang. Matanya semakin membulat saat melihat keadaan sang istri benar-benar sangat kacau.
"Astaga sayang maafkan aku..!" pekiknya lagi.

Tuan Jeon dengan cepat memencet tombol merah di sisi ranjang nya.
"Siapkan mobil sekarang juga.!!" pekik tuab Jeon pada bawahan nya.

Dengan cepat tuan Jeon memakai kaos nya dan lansung membopong tubuh istri nya yang sedang mengerang kesakitan. Demi tuhan, jantung tuan Jeon serasa di paksa keluar saat itu. Ia benar-benar tak tega melihat istrinya kesakitan seperti ini. Andai ia bisa, ingin rasanya ia memindahkan rasa sakit itu pada dirinya.

"Demi tuhan sayang, jangan tutup mata mu, aku mohoh.." tuan Jeon menangis dalam kepanikan nya.

"Tuan kami sudah menyiapkan mobil nya.." seru salah satu pengawal yang memang mendengar perintah tuan Jeon dari alat tadi.

Tuan Jeon dengar panik membawa tubuh istrinya ke dalan mobil dan meminta sopir itu lansung melesat ke rumah sakit pusat kota seoul.
.

.

.
Tuan Jeon berjalan kesana kemari di depan ruang oprasi. Ini sudah satu jam lamanya sang istri berada di dalam sana. Tapi belum ada tanda-tanda satupun Dokter ataupun suster yang keluar dari sana.

"Ya tuhan selamatkan istri dan anak ku, aku mohon mereka adalah hidup ku, selamat kan mereka.." tuan Jeon mengatakan nya dengan sangat lirih. Berharap tuhan yang maha kuasa mengabulkan permohonan nya.

Hingga dua puluh menit kemudian, lampu di atas pintu ruang oprasi menyala tanda kalau oprasi sudah selesai. Dokter yang menangaini oprasi istri nya keluar dari sana.

Tuan Jeon dengar tergopoh-gopoh menghampiri sang Dokter dan lansung memegang kedua pundak Dokter itu.

"B-bagaimana istri dan anak saya Dokter.?" tanya tuan Jeon gugup dan takut.

Dokter itu tersenyum kecil. Menepuk pundak tuan Jeon pelan.
"Selamat, putra anda laki-laki yang sangat tanpan dan manis, istri anda juga baik-baik saja tuan.." seru Dokter itu ramah.

Dan saat itu juga tuan Jeon jatuh bersujud, menangis sesugukan, mengucap terimakasih dan syukur berkali-kali.
"Terimakasih ya tuhan, terimakasih banyak.."

B E T R A Y A L [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang