~•~ 15 ~•~

10.4K 1.2K 333
                                    

∆∆∆

[ HAPPY READING ]

_______~•~_______

Huek..

Huek..

Tubuh Jungkook limbung, tapi dengan cepat namja manis itu bertumpu pada meja wastafel agar tak jatuh ke lantai. Jungkook menyalalakan air keran agar cairan bening yang ia muntahkan tadi terbung.

Jungkook menghela nafas, dari sejak bangun tidur, Jungkook terus saja muntah-muntah tak jelas seperti ini. Kepalanya juga sangat pusing, dan bibir nya terasa sangat pahit.
"Ughhh pusing.." rengeknya.

Jungkook melangkah keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah nakas di samping ranjang. Mengambil handpone nya dan menghubungi paman Jeon yang sedang berkerja di rumah sakit.

Menunggu beberapa detik hingga panggilan nya di angkat.
"Hallo paman..?"

"_____________"

"Aku pusing paman, dari tadi kookie terus muntah-muntah, dan lidah ku rasanya pahit sekali.." adu Jungkook pada paman Jeon.

"_____________"

"Paman akan pulang.?" tanya Jungkook memastikan.

"______________"

"Baiklah, kookie tunggu paman.."

Setelah mengatakan itu, Jungkook lansung mematikan panggilan nya. Kembali meletakkan benda pipih itu dan duduk di sisi ranjang.

Mengambil buku kamus bahasa Jerman nya dan mulai membacanya, walau Jungkook sedang pusing, ia masih bisa melihat dengan jelas setiap kata yang tercantum di sana.

Yaa sudah satu minggu semenjak kejadian hari itu. Hari di mana Jungkook beberapa berpisah dengan Taehyung. Hari di mana Jungkook merasakan sakit yang teramat sangat. Hari di mana awal barunya di mulai. Hari di mana semua tentang dirinya berubah.

Semua yang tertulis di kertas itu benar-benar terjadi. Segala kekurangan yang ada pada dirinya benar-benar tertutupi dan di gantikan dengan kelebihan-kelebihan yang tak bahkan tak pernah Jungkook bayangkan.

Jungkook mulai belajar memasak dari internet, dan menguasainya dengan cepat, hanya butuh dua hari Jungkook terus saja belajar dan sekarang ia benar-benar sudah bisa memasak.

Kata paman Jeon bahkan masakan Jungkook benar-benar sangat enak, bahkan restaurant bintang lima tak akan bisa menandingi masakan nya. Jungkook benar-benar bahagia akan hal itu. Dari hari itu, kepalanya benar-benar sangat cepat menangkap sesuatu.

Dan satu minggu ini pula Jungkook mulai belajar bahasa dan banyak hal lain nya yang ia pelajari di sekolah dulu. Kurang dari satu minggu ini Jungkook sudah bisa menguasai dua bahasa.

Bahasa inggris yang teramat ia benci dulunya, tak pernah Jungkook bayangkan akan bisa menguasainya semudah ini. Jungkook juga sudah menguasai bahasa jepang, ia benar-benar sangat pasih, dan sekarang Jungkook tengah mempelajari bahasa Jerman.

Jungkook melakukan nya tanpa bantuan siapapun. Jungkook hanya membaca nya dan mencoba untuk memahami setiap katanya maka pelajaran dan bahasa itu lansung masuk dan melekat bagaimana lem di kepalanya.

Bahkan buku-buku ilmu kedokteran yang paman Jeon miliki habis Jungkook baca. Dan ia bisa dengan mudah memahami dan menguasainya. Jungkook benar-benar tak menyaka hal ini terjadi padanya. Ia benar-benar menjadi anak 17 tahun yang sangat pintar dan cerdas.

Jungkook juga mempelajari semua tentang bisnis dan saham-saham. Jungkook berancana melanjutkan pendidikan nya, beberapa hari yang lalu Jungkook mengajukan biasiswa di salah satu universitas terbaik di dunis. Harvard yang terletak di AS.

B E T R A Y A L [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang