~•~ 18 ~•~

10K 1.1K 147
                                    

∆∆∆

[ HAPPY READING ]

_______~•~_______


Wonwoo, Seokjin, Namjoon dan Jimin, berjalan ke arah ruang rawat tempat Jungkook di rawat. Dengan si kembar empat di gendongan masing-masing.
"Kalian yakin Jungkook akan benar-benar bangun.?" tanya Namjoon ragu.

Seokjin mengedikkan bahu.
"Kami juga tak tahu, tapi tidak ada salahnya mencoba.."

"Si kemar empat sudah bangun saat kita mengambil nya dari box bayi tadi, tapi kenapa mereka tak menangis..?" tanya Jimin heran.

Seokjin tersenyum kecil.
"Mereka adalah anak-anak yang sangat pengertian, mereka jarang sekali membuat kita repot dengan tangisan mereka.." seru Seokjin pelan, menatap pemuh binar kasih sayang pada bayi yang sedang di gendongnya.

Saat sudah di depan ruang rawat Jungkook. Tiba-tiba saja si kembar empat menangis keras. Keempat orang itu saling berpandangan.
"Seperti nya mereka bisa merasakan kehadiran ibunya.."

"Ayo buka pintu nya.." seru Namjoon.

Seokjin membuka pintu, matanya lansung melihat ke arah Jungkook yang terbaring, tapi mata namja manis itu sudah terbuka dan sedang menatap ke arah Seokjin.

Seokjin masih belum sadar, beberapa detik kemudian matanya membulat sempurna.
"JUNGKOOK.!!!"

Tanpa sadar Seokjin memekik keras. Namja yang berstatus sebagai seorang Dokter itu bahkan tak menyadari kalau ada si kembar yang sedang di gendong nya.
"H-hyung~~"

Ketiga orang lainnya pun tak kalah terkejutnya. Mereka berempat lansung masuk ke dalam dan Seokjin akan memeriksa ke adaan Jungkook. Tapi sayang nya sekarang ada si kembar empat di dalam gendongan nya. Mata Seokjin bergulir kesana kemari. Berpikir di mana ia harus meletakkan bayi yang di gendong nya.

"Jungkook sejak kapan kau bangun.?" tanya Seokjin penasaran, tangan nya tak tinggal diam. Menekan tombol merah di sisi kiri ranjang agar para perawat masuk ke ruangan ini.

Jungkook tiba-tiba saja menangis. Namja manis itu tak menjawab pertanyaan Seokjin, tapi matanya hanya fokus pada bayi-bayi yang ada di dalam gendongan ke empat orang itu.
"Anak ku hyung.." seru Jungkook lirih.

Seokjin tersenyum dan mengangguk.
"Mereka berempat anak mu Jungkook, kau akan menggendong nya, tapi tunggu dulu, biar aku memeriksa keadaan mu.."

Jungkook mengangguk palan. Tak beberapa lama dua orang suster masuk dengan tergesa-gesa ke dalam ruang rawat Jungkook. Seokjin dan Wonwoo dengan cepat memindahkan si kembar yang sedang mereka gendong dan mulai memeriksa keadaan Jungkook.
"Sejak kapan kau sadar Jungkook.?" tanya Wonwoo.

"Sekita 27 menit yang lalu.." jawab Jungkook dengan suara lemahnya.

Wonwoo mengangguk dan membantu Jungkook untuk duduk bersandar di kepala ranjang. Wonwoo sebenarnya melarang tali Jungkook bersikeras, namja manis itu benar-benar tak sabar menggendong anak-anak nya.
"Anak ku, biarkan aku menggendong nya.." seru Jungkook menatap orang-orang yang sedang menggendong anak-anak nya.

Kedua suster itu mendekat dan menyerahkan salah salah satu si kembar empat pada Jungkook. Jungkook tersenyum, namja itu lagi-lagi menangis haru. Anak nya benar-benar sangat kecil.
"Berapa lama aku tidur hyung.?" tanya Jungkook pada Seokjin.

"Dua bulan Jungkook, dan kau tak tidur, tapi kau koma.." seru Seokjin menjelaskan.

Jungkook sempat terdiam beberapa saat. Benar-benar tak menyaka ia terbaring selama itu. Itu berarti sekarang umur anak-anak nya sudah dua bulan.
"Apa ke empat anak ku baik-baik saja..?"

B E T R A Y A L [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang