~•~ 8 ~•~

12.7K 1.3K 58
                                    

∆∆∆

[ HAPPY READING ]

_______~•~_______


Ryujin berjalan memasuki gedung pencakar langit di hadapan nya. Gedung perusahaan Taehyung, kakak iparnya. Mengingat itu membuat Ryujin terkekeh sinis. Ia benar-benar tak ingin dan tak akan pernah menganggap Kim Taehyung sebagai kakak iparnya. Karena pada dasar nya ia memang tak pernah menganggap Jungkook sebagai kakak nya walau namja itu lahir dari rahim mommy nya.

Ryujin berjalan ke arah resesionis.
"Ada yang bisa saya bantu nona.?" tanya resepsionis itu sopan.

Ryujin bersedakap dada, Membuat payudaranya menjadi membusung. Karena sang resepsionis adalah namja, jadi mata namja itu lansung tertuju pada payudara Ryujin yang memang cukup besar untuk ukuran yeoja 16 tahun.

Dan cara Ryujin berpakaian bukan seperti anak remaja 16 tahun pada umumnya. Tapi Ryujin benar-benar terlihat seperti orang dewasa. Resepsionis itu menelan ludah.
"Aku ingin bertemu dengan kakak ipar ku.."

Percayalah kalau Ryujin dengan sangat berat hati mengatakan kata kakak ipar. Itu hanya alasan agar ia bisa lebih mudah bertemu dengan Taehyung.

"Apa anda sudah membuat janji nona.?" tanya resepsionis itu mencoba bersikap profesional mungkin.

Ryujin mendengus kesal. Menatap sang resepsionis itu sinis.
"Apa seorang kerabat harus membuat janji, aku datang ke sini karena istri nya juga.." tentu saja Ryujin berbohong, semenjak hari pernikahan Taehyung dan Jungkook tiga bulan yang lalu, ia tak pernah lagi bertemu dengan Jungkook samasekali.

Dan kebiasaan rutin nya tiga bulan ini adalah membuntuti Taehyung kemanapun dan mencari begitu banyak informasi peribadi namja hazle itu. Ryujin benar-benar marah dan menanam dendam dalam dirinya, ia akan membuat Jungkook menderita lebih parah lagi, dari pada saat mereka masih tinggal di Mansion yang sama.

Malam itu, malam di mana Taehyung membawa Jungkook pergi, Ryujin mengamuk, harga dirinya benar-benar di injak dan jatuh hingga titik paling rendah. Selama hidup nya Ryujin tak pernah mendapatkan yang namanya penghinaan.

Dan kejadian malam itu benar-benar membuat seorang Park Ryujin marah bukan main, hingga menyimpan dendam yang begitu mendarah daging dalam dirinya.

Dan setelah tiga bulan lamanya ia hanya diam dan mencari tahu segala sesuatu tenang Taehyung. Hari ini, untuk pertama kalinya Ryujin memberanikan diri menghampiri kantor namja hazle itu.
"Kau berani melarang ku bertemu kakak ipar ku.? maka siap-siap saja dia akan memecat mu.!" pekik Ryujin kesal.

Resepsionis itu gelagapan menggeleng cepat kemudian. Bagaimana bisa dirinya di pecat semudah itu saat melamar pekerjaan di perusahaan pencakar langit ini begitu susah.
"Silahkan anda naik saja nona, ruangan tuan Taehyung berada di lantai 100.." seru resepsionis itu.

Ryujin tersenyum kecil. Mengatai resepsionis di hadapannya ini bodoh dan sejenisnya.
"Dari tadi keke.." seru nya sinis.

Ryujin melangkah memasuki lift dan menekan tombol 100. Hari ini ia akan melancarkan rencana nya. Ia benar-benar berharap Taehyung akan jatuh kepelukan nya.

Menunggu beberapa menit, hingga ia sudah sampai di lantai paling atas. Lantai 100 yang di mana hanya ada ruang kerja Taehyung saja dan ruangan sekretaris nya di sana.

Untuk beberapa saat mata Ryujin terkagum-kagum melihat lukisan-lukisan di dinding yang ia tahu harga nya sangat mahal, dan tentunya di lukis oleh pelukis-pelukis legendaris dan terkenal dulunya, di tambah dengan bingkai emas yang begitu terang dan mengkilap.

B E T R A Y A L [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang