~•~ 17 ~•~

9.7K 1.1K 103
                                    

∆∆∆

[ HAPPY READING ]

_______~•~_______


7 months later

Jungkook tersenyum menatap Seokjin hyung dan paman Jeon yang sedang mendorong brangkarnya ke arah ruang oprasi.

Tujuh bulan telah berlalu begitu cepat. Dan semenjak kandungan Jungkook memasuki usia ke delapan bulan, Jungkook di sarankan untuk tinggal di rumah sakit selama itu. Kandung Jungkook selama ini baik-baik saja, Jungkook juga selalu menuruti apa saja yang kedua Dokter di hadapannya ini katakan.

Jungkook juga tak pernah melakukan hal-hal yang akan membahayakan kandungan nya. Seperti terlalu banyak beraktifitas dan banyak pikiran. Kandungan Jungkook benar-benar sangat besar, orang yang melihat nya saja sempat melongo tak percaya.

Semua Dokter di RS itu sudah tahu kalau Jungkook mengandung anak kembar empat. Dan semua Dokter di RS itu benar-benar berebutan untuk bisa menjadi Dokter peribadi Jungkook dan bisa ikut melakukan oprasi saat kelahiran si kembar empat nanti.

Tapi sayang nya, Jungkook hanya ingin kedua orang kesayangan nya yang mengoprasi dirinya. Paman Jeon dan Seokjin hyung nya. Dan Dokter lain hanya bisa menelan kekecewaan, tapi mereka masih bisa melihat proses oprasi itu dari balik kaca transparan.

Jungkook juga meminta agar proses oprasi nya di abadikan. Jungkook juga sangat ingin menonton nya saat bangun nanti. Dan tentu saja Seokjin dan Wonwoo menyanggupinya. Apapun permintaan Jungkook akan mereka turuti.

Dan hari ini, tanggal 30 Mei Jungkook akan melakukan oprasi. Walau Jungkook belum merasakan sakit di perutnya. Tapi Seokjin menyarankan agar oprasi nya di lakukan sekarang. Seokjin hanya takut hal-hal yang tak di inginkah terjadi. Perut Jungkook sudah terlalu besar. Jungkook bahkan sudah tak bisa berjalan, seluruh tubuh nya benar-benar membengkak.

"Apa kau takut kook.?" tanya Seokjin pada Jungkook, mereka sudah masuk ke dalam ruang oprasi.

Jungkook tanpa ragu mengangguk.
"Hyung, jika nanti hal-hal yang tak terduga terjadi, aku mohon selamatkan anak-anak ku terlebih dahulu.." Jungkook mengatakan nya dengan sangat memohon dan lirih.

Seokjin yang tadinya akan menyutikkan bius di infus Jungkook berhenti. Menatap Jungkook dalam diam.
"Tak akan terjadi apa-apa, kalian berlima akan baik-baik saja.."

Jungkook tak menjawab, mata namja manis itu mulai sanyu dan tertutup. Seokjin dan Wonwoo saling berpandangan satu sama lain.
"Kita harus melakukan yang terbaik untuk keponakan ku Seokjin.." seru Wonwoo pelan.

Seokjin mengangguk.
"Apa kalian sudah memasang kamera di atas lampu oprasi nya.?" tanya Seokjin pada rekan-rekan nya yang lain.

Mereka semua mengangguk.
"Kami tak hanya memasang satu kamera Dokter, tapi di setiap sudut ruang oprasi.."

Seokjin tersenyum puas.
"Kita akan memulai oprasi nya, kita semua harua fokus dan konsentrasi, ini adalah pengalaman pertama kita semua, kita harus bisa menyelamatkan keempat anak dan ibunya.." seru Seokjin pada semua rekan nya.

Semua rekan lagi-lagi mengangguk.
"Wonwoo- kita mulai.."
.

.

.
Sedang kan di luar, hanya Namjoon seorang diri yang menunggu dengan perasaan cemas. Di dalam sana, para calon keponakan, saudaranya dan istrinya sedang berjuang melawat maut.

Bukan hanya Namjoon sebenarnya, di balik kaca transparan, banyak perawat dan Dokter yang menonton oprasi yang sedang berlansung itu. Ini adalah pengalaman pertama, seorang ibu hamil mengandung anak kembar empat dan melakukan oprasi di rumah sakit mereka.

B E T R A Y A L [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang