Chapter 6

5.4K 818 44
                                    

Daritadi pagi rasanya perut Yoongi mulas terus. Ia rasa penyebabnya adalah rasa gugupnya yang luar biasa menghadapi sidang pertamanya. Sidang yang menentukan apakah ia terbukti bersalah atau dirinya dibebaskan dengan syarat.

Yoongi khawatir menghadapinya hingga membuat perutnya ikut tegang. Padahal waktunya untuk sidang itu sudah sangat dekat, dan Yoongi masih belum bisa menurunkan rasa paniknya ini.

"Kau baik-baik saja?" tanya Hoseok yang berniat menjemput Yoongi.

Dengan yakin, Yoongi menggelengkan kepalanya. Berbohongpun percuma. Wajahnya sudah menggambarkan dengan jelas bagaimana keadaannya sekarang.

"Aku takut" jawabnya dengan bergetar.

Hoseok menaikkan sebelah alisnya saat Yoongi terus saja mengelus perutnya.

"Perutmu sakit?" tanyanya lagi.

Yoongi mengangguk kali ini, menatap cemas ke arah Hoseok.

"Tenangkan pikiranmu dulu. Sudah dokter bilang kan kalau psikismu juga akan mempengaruhinya. Jangan panik begini" ujar Hoseok.

Ia meletakkan kedua tangannya di bahu Yoongi, seperti tengah memberikan semangat.

"Kau harus percaya pada mertuamu itu. Mereka pasti akan bisa membantumu bebas darisini" lanjutnya.

Yoongi masih dengan tatapan tak tenangnya, semua ini terlalu cepat baginya.

"Tarik nafas dalam-dalam" suruh Hoseok.

Dengan ragu, Yoongi menuruti perintah Hoseok. Ia menarik nafas lewat hidung sebanyak-banyaknya.

"Keluarkan pelan-pelan melalui mulut"

Yoongi membuka mulutnya dan mengeluarkan udara yang cukup panjang.

"Masih sakit?"

"Sudah lumayan"

Hoseokpun tersenyum puas dan mengusap lembut puncak kepala pria manis di depannya ini.

"Jangan berpikir yang aneh-aneh. Selalu berpikir positif saja agar tidak mengganggunya" ujar Hosoek mengakhiri pidatonya.

Yoongi mengangguk sebagai jawaban.

Hoseok mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya, menunjukkannya ke arah Yoongi.

"Maaf, tapi aku harus melakukannya" ujarnya seakan meminta izin pada Yoongi.

"Ya, lakukan saja" jawab Yoongi sambil menyodorkan kedua tangannya.

Borgol. Dua tangannya harus disatukan dan diborgol di depan. Yoongi kira, tangannya akan diborgol di belakang punggungnya, namun sepertinya Hoseok masih memiliki simpati padanya hingga membuatnya terasa ringan.

"Apa aku terlihat gendut?" tanya Yoongi saat mereka dalam perjalanan.

"Kau memakai baju siapa?"

"Aku bertukar dengan temanku"

"Dan sengaja memakai warna hitam? Pintar sekali"

Yoongi mengangguk, memang dia sengaja memakai baju yang terlalu besar di tubuhnya dan berwarna hitam. Untuk menyamarkan besar tubuhnya pada satu bagian tentu saja. Ia yakin setidaknya mertuanya akan datang.

"Aku tahu tidak mungkin memakai jaket disana" ujarnya.

"Yah, lagipula hari ini aku tidak membawa jaket"

"Kenapa?"

"Aku terburu-buru, dan melupakan segalanya"

"Makanya cari istri yang bisa menyiapkannya untuk Polisi"

Sorry [MinYoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang