Baru nyadar typo nya suka banyak banget:v Maafin saya yang suka typo ini ya, kalian tetep paham yang saya ketik kan?:')
-------Happy reading-------
Pagi ini sepertinya sebuah kesialan bagi Jeongyeon, bagaimana tidak dia terlambat bangun dan sialnya Jimin tidak menjemputnya karena alasan mood nya sedang tidak baik atau apalah. Dengan tergesa gesa gadis itu menuruni tangga lalu menyambar sepatunya, mengecup pipi kedua orang tuanya sebelum melesat pergi dengan sepotong roti di mulutnya.
"Ck sial! Tidak ada bis yang lewat. Oh ayolah jarak sekolah cukup jauh, ada apa dengan hari ini huh?!" celoteh gadis itu sepanjang jalan.
Terpaksa Jeongyeon berjalan kaki sampai ke sekolahnya. Bagus, ini masih pagi dan seragam nya penuh dengan keringat belum lagi gerbang yang tertutup rapat. "Tolong buka gerbangnya, ku mohon" ratap Jeongyeon berharap satpam yang ditugaskan menjaga gerbang berbaik hati.
Syukurlah ada sedikit keberuntungan untuknya karena gerbang terbuka, dengan cepat Jeongyeon memasuki area sekolah sebelum membungkuk berterimakasih kepada sang satpam. Dia berlari menuju kelasnya berharap hari ini guru yang akan memasuki kelasnya tengah sakit perut sehingga dia terbebas dari hukuman.
Namun belum lama dia berlari, tubuh mungilnya menabrak seseorang. Bruk! Jeongyeon meringis merasakan hidungnya sakit karena menabrak dada bidang orang tersebut. "Maaf, aku buru buru jadi tidak memperhatikan jalan" sesal Jeongyeon.
"Ah.. kau terlambat hm? Jadi tidak membaca suratku kali ini?" suara berat itu seketika membuat kerja jantung Jeongyeon berhenti. Badannya mematung dengan kaki bergetar, dia terlalu takut untuk mendongak sekedar menatap lawan bicaranya karena dia sudah tahu dia__
"H-hyunwoo" nafas Jeongyeon tercekat. Dengan senyum remeh, tangan kekar Hyunwoo mengusap dagu Jeongyeon yang segera ditepis oleh gadis itu.
"A-apa yang kau lakukan?! Aku harus pergi" ucap Jeongyeon menjauh dari Hyunwoo namun pemuda itu lebih dulu mencekal lengan Jeongyeon.
"Aku ingin bermain main dengan seseorang yang ku cintai" bisik Hyunwoo.
-------------------
Sementara itu dikelas manik Jimin tak berhenti menatap bangku kosong disebelahnya, Mrs. Kim sudah memasuki kelas sejak beberapa menit yang lalu dan gadis itu belum datang.
"Park Jimin, apa kau tahu dimana Jeongyeon?" tanya Mrs. Kim membuyarkan lamunan Jimin, pemuda itu menggeleng pelan. Hingga pelajaran berlangsung sosok Jeongyeon belum muncul.
"Maaf Mrs, saya izin ke toilet sebentar" ucap Jimin sopan, setelah mendapat izin dengan segera Jimin berlari ke arah rofftop sekolah. Dia harus menemukan Jeongyeon, karena perasaannya mulai tidak enak.
Namun saat sampai di rofftop, pemuda itu tidak menemukan gadis mungil pemilik rambut sebahu itu. "JEONGYEON!" teriak Jimin berharap seseorang dengan suara yang dia kenal segera menepuk bahunya atau sekedar menggerutu ke arahnya.
Nihil, tidak ada jawaban sama sekali. Jimin berusaha menghubungi nomor Jeongyeon namun lagi lagi tidak aktif, jemari Jimin menggenggam ponselnya erat. "Sialan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHOBIA [END] ✔
FanfictionWarn : Cerita ini saya tulis tahun 2018 sampai 2021 yang mana tulisan saya masih sangat kacau dibeberapa part dan saya sengaja tidak merevisi untuk melihat progres saya dalam menulis dari tahun ke tahun. Juga karena malas:> - ▪ - Just cheese story a...