.01. gebetan dan pacar

4.2K 380 117
                                    

Sumpah Seulgi lama banget. batin seorang laki-laki tinggi dengan mata tajam yang sedang duduk di sofa. Menunggu sahabat perempuannya yang masih merias diri di kamarnya.

Nama laki-laki itu Im Jaebeom. Dan sahabat perempuannya bernama Kang Seulgi. Mereka ingin berangkat kuliah bareng.

Meski mereka tidak satu jurusan, tapi mereka satu kampus dengan jadwal yang hampir sama. Makanya mereka memutuskan untuk berangkat bersama. Selain lebih irit bensin, Seulgi juga bisa berkeluh kesah tentang apapun karena Jaebeom disisinya.

"Gii, cepetan itu Jaebeom nungguin! Kamu mah kebiasaan!" omel Mama Seulgi. Jaebeom menampilkan senyum tipis. Dia kadang senang kalau Seulgi kena omel Mama.

"Bentar bentar, sumpah bentar lagi. Tar dulu ya, Beom!" Seulgi teriak dari kamarnya.

Kelas dimulai jam 8 pagi. Dan sekarang jam setengah 7.

Kampus mereka rada jauh. Makanya Jaebeom sudah jemput pagi-pagi. Belum lagi jalanan macet karena sekarang hari Senin.

"Gece, Gi. Tar telat." akhirnya Jaebeom bersuara juga.

Tak lama, Seulgi keluar dari kamarnya. Dia memakai make up tipis, tapi Jaebum menyadarinya.

Biasanya Seulgi hanya memakai bedak dan liptint untuk memberikan kesan segar di wajahnya. Kalau Seulgi tidak memakai dua itu, dia akan terlihat pucat.

Seulgi memang secuek itu.

Tapi sekarang, Seulgi memakai eyeliner, maskara, alis, blush on, dan lipmatte yang asing bagi sahabat laki-lakinya itu. Meski tidak begitu terlihat jika tidak dari dekat dan masih terlihat natural, Jaebeom menganggap Seulgi aneh.

"Lah? Pantesan lama ternyata make gituan? Ngapain pake gituan? Lo punya gebetan ya?" seloroh Jaebeom, langsung membanjiri pertanyaan ke Seulgi. Membuat Mama menengok dari dapur.

"Sstt. Udah ah yuk berangkat nanti macet. Ma, Seulgi sama Jaebeom berangkat!" teriak Seulgi.

"Ma, berangkat ya!" Jaebeom ikutan.

"Hati-hati! Jangan ngebut!" teriak Mama. Jika sudah berurusan dengan dapur, Mama Seulgi akan enggan meninggalkannya.

Mereka masuk mobil.

Jaebeom memperhatikan Seulgi. Menuntut penjelasan.

Merasa diperhatikan, Seulgi menengok ke arah Jaebeom setelah memasang seat belt nya, "Apa?" tanyanya.

"Kenapa pake gituan?" Bukannya apa, Jaebeom hanya... Tidak suka.

Karena Seulgi itu sudah cantik, kalo pake gituan malah cantiknya berkurang.

"Jalan dulu kali. Udah telat nih tar gue diomelin dosen," seperti biasa, Seulgi menghindar.

Jaebeom menghela napas, "Kan lo juga yang bikin telat." cibir Jaebeom lalu menginjak pedal gas.

Seulgi cemberut, lalu menarik napasnya, "Gue... Naksir sama kating." Akhirnya Seulgi bercerita.

Jaebeom kaget tapi dia tetap mendengarkan dan fokus menyetir. Ini sudah menjadi kebiasaannya. Mendengarkan perempuan itu bercerita sampai selesai, baru dia berkomentar.

"Namanya Suho. Anak Musik, anak Paduan Suara juga. Satu jurusan sama lo. Kenal gak?" tanya Seulgi.

Suho. Jaebeom mengingat nama itu, "Engga," jawab Jaebeom singkat.

Kebiasaan. Seulgi sudah tahu kalo jawabannya akan seperti itu. Jaebeom selalu dingin kepada siapapun yang disukainya. Apalagi dulu kepada mantan-mantannya. Entahlah, mungkin sudah menjadi sifatnya yang seperti itu.

soulmate. [im jaebeom x kang seulgi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang