.11. malam dan mimpi buruk

1.6K 240 35
                                    

Sekarang jam 23.55.

Dan Jaebeom baru menyelesaikan tugas kuliahnya yang deadline besok siang.

Jaebeom bangun dari kursi belajarnya dan merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Untung besok libur tanggal merah, dan tugasnya dikirim via email jadi dia bisa tidur seharian.

"Laper lagi ya ilah. Gue terakhir makan jam berapa tadi ya?" Jaebeom ngomong sendiri. Memang habis Maghrib tadi, dia langsung mengurung diri di kamar, mengerjakan tugas yang tidak mau ia tunda lagi.

Jaebeom keluar kamar langsung disapa oleh kegelapan. Bunda dan Ayahnya sudah tidur, tentu saja.

Jaebeom pergi ke dapur, melihat apakah ada yang bisa dimakan atau tidak.

Dia membuka kulkas.

Tidak ada makanan jadi. Adanya mie instan. Haruskah dia memasak mie instan?

Ya, harus.

Jaebeom mengambil panci lalu mengisinya dengan air. Habis itu dia menyalakan kompor, membiarkan air di dalam panci itu mendidih.

Jaebum duduk di kursi makan sambil memainkan ponselnya. Jam segini pasti dimana-mana sudah sepi.

Dia membuka aplikasi chat. Ada chat dari Mama Seulgi.

Mama Seulgi
Jae, mama sama papa lagi ke rumah neneknya seulgi, kemarin masuk rumah sakit jadi kita langsung kesono. Mama nitip seulgi ya kalo ada apa apa, tadi dia masih ngampus tapi udah tau kok. Makasih jae 😘

Jaebeom tersenyum. Mama Seulgi memang sudah seperti ibu keduanya setelah Bunda.

Pesan dikirim tadi sebelum Jaebeom berkutat dengan tugas-tugasnya. Dia baru membuka ponselnya sekarang, jadi tidak usah dibalas.

Mendengar air sudah mendidih, Jaebeom langsung bangkit dan memasak mienya. Setelah jadi dia langsung makan dalam diam, sambil membaca berita harian di ponselnya.

Sehabis itu, Jaebeom membereskan bekas makannya lalu kembali duduk di kursi makan. Tidak baik jika habis makan langsung rebahan.

Jaebeom melirik jam dinding.

01.05.

Oke, dia harus tidur sekarang.

Baru saja Jaebeom berdiri, ponselnya berbunyi membuat dia kaget.

Siapa yang meneleponnya semalam ini?

Seulgi is calling...

Seulgi?

Dengan bingung Jaebeom mengangkatnya, "Gi?" kata Jaebeom, takut-takut.

"Huhuhuhu... Jaebeom..." Ada suara menangis disana. Jaebeom merinding lalu kembali melihat layar, memastikan siapa yang menelepon.

Benar Seulgi kok.

"Gi? Ini Seulgi kan? Kok nangis? Jangan bikin serem deh dah malem ini, Gi." kata Jaebeom, suaranya sedikit bergetar.

Jaebeom percaya hantu itu ada, tetapi dia tidak percaya kalau hantu bisa menelepon seperti ini.

"Iya ini gue Seulgi... Emang lo pikir gue setan?! Hiks." Seulgi ngegas.

Jaebeom menghela napas lega, "Kok nelpon malem-malem gini? Kenapa nangis? Ada apa?" suara Jaebeom melunak.

"Temenin gue... Gue sendirian. Takut. Abis mimpi serem banget sumpah, Beom, gue takut... Kesini dong..." pinta Seulgi.

soulmate. [im jaebeom x kang seulgi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang