.24. 💚💛

1.8K 252 78
                                    

Hari ini hari pernikahan Jihyo.

Jaebeom daritadi bengong sambil ngeliatin undangan yang Jihyo kasih. Masih bingung mau datang atau tidak.

Yah, meski Jaebeom sudah suka Seulgi, tapi hatinya tidak bisa bohong. Ada rasa sakit disana.

Bayangkan saja, satu setengah tahun Jaebeom bersama wanita bermata bulat itu. Mungkin bagi orang-orang sebentar, tapi bagi Jaebeom itu lama dan berarti. Jihyolah mantan yang paling membekas untuk Jaebeom.

"Bun, Jae dateng gak ya?" tanya Jaebeom pas melihat Bundanya ikutan duduk di sofa.

"Dateng lah. Kan diundang. Gak sopan kalo gak dateng," jawab Bunda. Bunda lagi melipat-lipat baju yang habis di jemur.

Jaebeom mikir. Iya juga.

"Kenapa emang? Kamu takut gak bisa move on? Kan udah ada Seulgi gimana sih." lanjut Bunda.

Jaebeom cemberut, "Bun, Jae sama Seulgi gak paca—"

"Bukan engga, tapi belum." potong Bunda.

"Terserah." Jaebeom menyerah. Memang sulit jika berargumen dengan Bundanya.

Bunda tahu kalo Jaebeom suka Seulgi. Jaebeom merupakan tipe anak yang terbuka pada orang tuanya. Jadi, Bunda dan Ayah tahu semua. Jaebeom sendiri yang cerita.

"Jae, kamu harus dateng. Buat buktiin kalo kamu udah move on dan kamu baik-baik aja. Emang kamu pikir mantan Jihyo kamu doang ? Pasti ada lagi yang lain, Jihyo kan geulis gitu anaknya," nasihat Bunda, "Lagian ya kalo kamu gagal move on kamu bisa apa? Dia udah jadi istri orang. Gak bakal bisa balik ke kamu."

Benar juga.

Omongan Bunda memang selalu benar.

"Yaudah deh, dateng." kata Jaebeom, akhirnya.

"Ajak Seulgi." pesan Bunda.

"Iyalah. Ngajak siapa lagi?" Jaebeom berdiri dan masuk kamarnya.

Bunda tersenyum.

🌴🍍

"Jaebeom, lo serius nih mau masuk?" tanya Seulgi, menghentikan langkah Jaebum.

Mereka sudah sampai di gedung tempat pernikahan Jihyo.

"Yaiyalah, udah sampe sini. Masa mau pulang." jawab Jaebeom. Dia melanjutkan jalannya.

"Eh tunggu!" Seulgi mengejar Jaebeom dan menghentikan Jaebeom lagi.

Jaebeom bingung, "Kenapa sih?"

Seulgi menghadap Jaebeom, lalu merapihkan rambutnya lalu mengusap kedua pundaknya pelan.

Padahal rambut Jaebeom sudah dikasih gel rambut.

"Yuk." Seulgi menggandeng tangan Jaebeom, lalu mereka berdua masuk gedung berbarengan.

Jaebeom bingung sebenarnya. Tapi dia mengerti.

Seulgi ingin menguatkannya.

Jaebeom tersenyum dalam hati. Sepertinya habis ini dia harus mengungkapkan sesuatu.

Sesuatu yang terus Jaebeom tunda karena dia ragu. Tapi sekarang dia sudah mantap.

Jaebeom melihat kedua mempelai di pelaminan.

soulmate. [im jaebeom x kang seulgi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang