.26. pelukan dan nyaman

1.7K 225 32
                                    

Jaebeom buru-buru ke fakultas Seulgi setelah mendengar kalau Seulgi bertengkar dengan sesorang di kelasnya entah karena apa.

Jaebeom mendecak, Seulgi sudah tidak ada di kelas.

Jaebeom mengeluarkan ponselnya lalu menelepon Seulgi. Dia sangat khawatir.

"Aduh, Gi, angkat dong." gumamnya.

Jaebeom takut Seulgi bersembunyi lagi.

Berkali-kali Jaebeom menelepon Seulgi tapi tetap tidak ada jawaban.

Apa dia sudah pulang?

"Jaebeom!" Jaebeom menengok saat ada yang memanggilnya.

Joy mendatanginya, "Gue baru aja balik nganterin Seulgi pulang karena tadi lo masih kelas. Lo langsung ke rumahnya aja." kata Joy.

Jaebeom menghembuskan napasnya lega, "Makasih banyak ya, Joy!"

Joy mengangguk. Jaebeom langsung ke parkiran.

Untung dia bawa motor. Jadi tidak akan terjebak macet.

Setelah sampai, dia langsung masuk gitu aja.

"Jaebeom?" panggil Mama dari dapur, saat mendengar orang membuka pintu.

"Hai, Ma." Jaebeom nyamperin Mama sambil salim.

"Seulgi di kamarnya tuh. Dia langsung masuk kamar tadi." kata Mama.

"Oke. Jae ke atas gak apa-apa kan?" tanya Jaebeom.

Masalahnya Mama selalu ngelarang Jaebeom ke kamar Seulgi.

"Iya. Udah pacar mah gak apa-apa." kata Mama, lalu melanjutkan acara masaknya.

"Astaga, emangnya Jae bakal ngapain? Mama mah suka ambigu gitu." Jaebeom sebal.

Mama dan Bundanya memang sama saja.

Mama tertawa, "Bercanda doang kali. Santai aja dong. Untuk kali ini kamu boleh masuk kamarnya karena Seulgi butuh kamu. Sono."

"Oke deh." Jaebeom naik ke atas.

"Seulgi?" panggil Jaebeom setelah mengetok kamar Seulgi.

Cklek.

Seulgi membuka pintu kamarnya.

Jaebeom kaget melihat Seulgi. Matanya merah dan sembab, rambutnya acak-acakan, hidungnya memerah. Bahkan dia belum ganti baju.

Seulgi langsung memeluk Jaebeom dan menangis lagi. Seperti biasa, Jaebeom nepuk-nepuk punggung Seulgi biar dia tenang.

🌴🍍

"Aku gak ngerti deh. Cuma gara-gara kaya gitu doang dia marah banget. Emang gak bisa apa diomongin baik-baik. Aku kaget dibentak begitu. Dibentak di depan kelas lagi. Mana Joy sama Wendy gak sekelas sama aku tadi. Gak lagi-lagi aku sekelompok sama dia." Seulgi mengakhiri ceritanya.

"Mungkin dia emang lagi ada masalah terus ngelampiasinnya ke kamu," respon Jaebeom yang daritadi ngusap-ngusap kepala Seulgi.

"Gak tau, ah. Aku benci banget pokoknya sama dia. Padahal kita gak pernah tuh saling sapa. Sekelompok gara-gara dosen doang." Seulgi mengusap hidungnya.

Seulgi bertengkar dengan perempuan yang sekelompok dengannya. Perempuan itu tidak terima jika kerjaannya diedit Seulgi. Sehingga saat mereka presentasi, bagian perempuan itu hanya sedikit.

Seulgi mengedit itu karena menurutnya penjelasan dia terlalu bertele-tele. Padahal intinya ada di ujung kalimat. Ya memang salah Seulgi sih, yang tidak memberitahu perempuan itu duluan. Tapi kan bisa dibicarakan baik-baik. Lagi pula bagian Seulgi juga tidak begitu banyak.

soulmate. [im jaebeom x kang seulgi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang