.04. istirahat dan mie ayam

2.1K 263 24
                                    

"Terus kita naik motor? Helmnya gimana?" tanya Seulgi ketika Jaebeom selesai bercerita kalau mobilnya lagi di bengkel.

Jaebeom mengangguk, "Gue udah beliin lo helm baru." katanya sambil memberikan Seulgi helm.

"Kapan belinya?"

"Kemaren. Ayo berangkat." ajak Jaebeom, dia sudah naik motornya. Seulgi ikut naik setelah memasang helm.

Helm lama Seulgi robek di bagian dalamnya karena dicakar-cakar si Nora, kucing Jaebeom, membuat helm itu tidak bisa di pakai lagi. Makanya sejak saat itu mereka tidak naik motor karena tidak sempat membeli helm.


Setelah berpamitan ke Mama, mereka berangkat.

"Beom, besok gak usah jemput, Kak Suho yang jemput gue. Gue berangkat bareng dia." kata Seulgi, setengah berteriak.

"HAH?" Jaebeom tidak mendengar. Yah, apa yang diharapkan jika mengobrol diatas motor dengan telinga tertutup helm? Belum lagi bisingnya beribu kendaraan yang ada di jalan.

"Ish. Nanti aja." balas Seulgi.

"HAH?" Jaebeom masih tidak mendengar.

"UDAH NYETIR AJA GAK USAH NGOBROL." Seulgi kesal. Untung saja kali ini Jaebeom mendengar.

"OKE!" balas Jaebeom.

Seulgi cemberut, inilah yang membuat Seulgi benci naik motor. Dia jadi tidak bisa mengobrol dengan Jaebeom.

🌴🍍

Jam istirahat, Seulgi berjalan menuju kantin. Hari ini Joy tidak masuk, mau tidak mau dia sendirian.

"Seulgi!" Seulgi menengok ke belakang.

Suho.

Suho yang memanggilnya.

Sudah 3 bulan sejak pasar malam, berarti sudah terhitung 5 bulan sejak dia dekat sama Suho.

Tidak, ternyata Suho tidak menjauh. Bahkan semakin dekat. Omongan Jaebeom malam itu lagi-lagi menjadi kenyataan. Besoknya Suho menjemput Seulgi, berkenalan dengan Mama.

Mungkin Jaebeom ada keturunan cenayang.

Sekarang Suho juga menjadi kenal dengan Jaebeom meski Jaebeom masih dingin. Suho mengerti itu, sahabat Seulgi itu takut kalau dia menyakiti Seulgi makanya Suho bersikap biasa saja.

"Ada apa kak?" tanya Seulgi begitu Suho menghampirinya.

"Mau ngantin ya? Bareng yuk!" Suho merangkul Seulgi.

Seulgi tersenyum kecil.

Mereka berjalan sambil mengobrol seperti biasa.

"Nanti kamu pulang bareng aku bisa gak?" tanya Suho. Suho tahu itu sia-sia, Jaebeom tidak akan mengizinkannya.

Sudah 5 bulan tapi Jaebeom masih khawatir.

"Gak tau kak. Aku kelas sampe jam 3." jawab Seulgi.

"Oh... Aku habis ini udah gak ada kelas. Mau ditungguin?"

"Kayanya Jaebeom juga jam 3 selesainya jadi gak usah ditunggu, aku bareng dia aja."

Hening. Suho tidak menanggapi ucapan Seulgi.

"Kamu yakin, kamu sama Jaebeom cuma sahabat?" tanya Suho, hati-hati.

Seulgi menatapnya tidak suka, "Iyalah. Kan aku udah bilang kalo aku sama dia udah bareng dari umur 4 taun. Jadi ya gini."

soulmate. [im jaebeom x kang seulgi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang