02

3K 76 0
                                    

Sudah dua jam dua cewek berbaju sama itu memandangi koper yang entah milik siapa. Mereka sedang mengingat-ingat dengan siapa koper itu tertukar. Apakah dengan bule ?. Pakle ?. Dekle ?. Atau mbokle ?. Entahlah. Intinya mereka sama-sama tercengang dengan isi koper tersebut.


Flasback

Hari ini Bulan memutuskan untuk menginap di rumah sahabatnya, Mars. Karena ayahnya sedang ada tugas di luar kota. Jadi, pasti dia tidak akan ada teman selama dirumah. Walupun rumahnya besar, banyak pembantu tapi tetap saja mereka akan sungkan jika diajak Bulan mengobrol atau bercana.

Setelah turun dari taxi online dua cewek dengan baju sama itu segera berlari kekamar untuk membersihkan badan yang sudah terasa lengket.

"Gue duluan" girang Bulan saat berhasil menyerobot pintu kamar mandi.

Kali ini Mars mengalah karena dia sedang tidak ada tenaga untuk berdebat. Perutnya kosong dan matanya sedikit berat. Mars memilih menunggu Bulan dengan rebahan diatas kasur empuknya sambil bermain ponsel, membuka fitur galeri untuk membuka foto-foto selama di Bali.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka. Keluarlah cewek dengan tank top hitam, hot pant hitam dan handuk putih di kepala. Cewek itu berjalan kearah kopernya untuk mengambil baju yang lebih sopan. "Sono mandi, jorok banget lo" titah Bulan pada Mars yang masih asik bermain ponsel.

Mars meloleh pada cewek ber-tank top hitam itu "iye. Lama bener lo, sampe gue ngedit dapet dua puluh poto" kata Mars lalu dia segera membuka kopernya untuk mengambil pembalut, kebetulan bulan ini dia sedang kedatangan tamu.

Saat membuka koper, mata Mars mengerjab berkali-kali. Dia kaget dengan isi kopernya. Bukan. Lebih tepanya entah koper siapa yang sedang tertukar dengan kopernya.

"Lan, lo enggak salah ngambil koper kan tadi ?"

Bulan yang sedang mengeringkan rambutnya di meja rias Mars menoleh, "maksud lo ?" Tanyanya acuh tak acuh.

"Sini bentar deh"

Dengan ogah-ogahan Bulan berjalan kearah Mars lalu melihat apa yang dilihat Mars. Di detik berikutnya mereka sama-sama menoleh dan menggeleng untuk menjawab pertanyaan yang belum sempat terucap.

"Jangan !" Titah Bulan saat Mars ingin mengambil BH. Yubss... isi koper itu adalah pakaian dalam wanita ?.

"Cuman BH" sahut Mars enteng lalu mengambilnya. Tangannya memilah-milah benda itu untuk mencarai ukuran yang pas dengan miliknya. Tapi saat tangannya menerobos semakin dalam dia melihag uang ?.

"Uang ?" Ucap mereka serempak.

Mars yang memang orangnya petakilan, sembrono dan sesukanya langsung mengelurkan benda itu dari koper untuk melihat berapa uang yang ada di dalam koper itu. "Gila banyak banget" pekik Mars.

Bulan yang sedari tadi tidak melakukan apa-apa menarik tangan Mars agar tidak meninggalkan sidik jari. Bisa bahaya kalau itu uang suap, ataupun uang haram lainnya

•••

"Ayo kita balikin !" Titah Bulan. Sedari tadi dia panas dingin karena uang itu. Takut jika dirinya dan Mars tiba-tiba terseret dalam kasus yang sama sekali tidak pernah di fikirnya.

Mars yang sedang makan camilan sambil duduk di meja riasnya menoleh kearah Bulan yang sedari tadi mondar-mandir tak jelas "balikin kemana ?. Emang lo tau siapa yang punya ?" Tanya Mars, Bulan menggeleng. Disaat Bulan sedang panas dingin, dia malah dengan santainya memikirkan perutnya. "Cari makan kuy, kebawah" ajak Mars.

"Lo ma--"

Ucapan Bulan terpotong karena pintu kamar Mars terbuka dan muncullah pria paruh baya yang sering di panggil 'Ayah' oleh Mars. "Ehh... ada nak Bulan" ucapnya saat mendapati sahabat putrinya itu.

ANGKASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang