18

518 24 6
                                    

"Eh Ardjun"

Cowok berjas almamater NASA menoleh yang kemudian mengangkat sebelah alisnya tinggi-tinggi. "Ceria bener. Habis menang undian berhadiah lo, Mars ?" Pekik Ardjun agar Mars mendengar.

Mars berlarian kecil menuju Ardjun, dalam hati lega karena bisa terhindar dari Windi, Alena, Bulan dan Theo.

Enam langkah di depan Ardjun, Mars berhenti. Cewek itu melengos keras, langkahnya di hentikan oleh Angkasa yang memanipulasi keadaan supaya mereka terlihat tak sengaja berpapasan "ck. Iya iya, ini mau gue tanyain" gumam Mars sewot.

Angkasa mangut dengan senyum tipis.








Tak jauh dari posisi Mars dan Angkasa, ada seseorang yang memperhatikan mereka dengan kening berkerut.









Mars berhenti di depan Ardjun dengan garis wajah berubah. Cewek itu mendecih "mau kemana lo ?" Tanya Mars basa-basi.

"Emang kenapa ?"

Mars mendengus keras "kalo di tanya tuh di jawab, goblo !. Bukan tanya balik. Gue heran, kok mendelan kayak lo bisa jadi ketos sih. Pasti menang muka sama janji manis" cercau Mars sambil melipat kedua tangan di depan dada meremehkan.

Ardjun Wibowo. Cowok tampannya NASA. Mantan kapten basket dan ketua inti pramuka. Pensiun hanya karena ingin fokus di OSIS.

Ardjun melengos. Cowok itu duduk di meja terdekat yang langsung di ikuti Mars duduk di depan cowok itu. "Langsung aja." Todong Ardjun.

Mars nyengir kuda sampai matanya menyipit. "Pesen dulu lah, gue laper" Mars mengambil daftar menu yang ada di atas meja, cewek itu merunduk sambil sesekali curi pandang ke cowok yang duduk di depannya. "Jun"

"Hmm"

Mars menipiskan bibirnya, cewek itu melihat Ardjun yang sedang merunduk pada ponsel "gelang lo mana ?. Biasanya di tangan kanan lo ada gelang tali item"

Ardjun mengangkat wajah. Cowok itu mengkerutkan kening, "ad-- eh" Ardjun menyerngit melihat tangan kananya yang kosong "loh kok enggak ada ya ?. Kemarin masih deh kayaknya. Lo lihat enggak ?"

Mars mendengus lelah, cewek itu memutar bola matanya. Ardjun Wibowo si ketos idaman nyatanya cuman cogan telmi. 'gelang lo ada di Angkasa' batin Mars. "Goblo !. Kan gu--"

"Iya iya iya" potong Ardjun. Cowok itu melengos, segera berdiri membuat Mars mendongak "gue cabut dulu" pamit Ardjun sambil melihat ponselnya.

"Ehh ehh ehh, mau kemana ?" Cegah Mars. Sayangnya Ardjun tidak peduli dan terus melangkah. "Kok ketos gue goblo ya ?"


***

Seorang cowok berseragam SMA memasuki sebuah kantor FBI yang ada di pusat kota. Tak ada satpam yang menangkapnya atau karyawan lain yang menatapnya aneh, karena dia adalah bagian dari FBI.

Cowok itu memasuki ruangan yang ada di depan ujung bertuliskan ruang laboratorium. Beberapa yang bertugas di sana memberikan senyum dan sapaan ramah hingga ada satu cewek yang menghampirinya. "Dapet sampel lagi ?" Tanya cewek itu saat si cowok menyampirkan tas lalu mengeluarkan beberapa botol kecil.

"Hm. Yang kemarin gimana ?"

Cewek itu duduk di kursi, mengambil dua botol kecil yang baru di letakkan di meja, memandanginya dengan tatapan menerawang "aman, murid kelas lo aman, Bintang. Oppsss apa perlu gue panggil lo Darren ?" Tanya cewek itu masih mengamati dua sampel rambut.

ANGKASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang