Hello, bertemu lagi sama aku hehe
Aku bawa cerita baru nih. Vrene dong pasti 💜Oh iya ini aku mencoba buat video. Berantakan memang, aku baru pertama kali edit edit video jadi tolong maklumi aja . Aku bikin ini karena buat kaya nunjukin kira-kira siapa aja yang bakalan ada dicerita ini. Jadi sekali lagi mohon dimaklumi hehe
Yuk silahkan ditonton dulu.
__
Setelan jas yang menempel pada tubuhnya menjadi bahan keirian siapa pun yang melihatnya. Iri dengan begitu pasnya jas mewah itu yang semakin memberi kesan tampan atau iri akan lekatnya setelan itu pada tubuh yang tak bisa dilewatkan pandangan mata begitu saja. Terlihat mewah dan begitu mahal. Walau pun memang tanpa setelan itu, parasnya sudah sangat tampan.
Choi Taehyung dan Ahn Yunki berjalan bersama mengenakan setelan yang berbeda. Meski begitu, jelas kedua jas itu memiliki harga yang di atas standar, atau bisa dibilang high class. Keduanya berjalan memasuki sebuah ruangan dimana pemiliknya adalah salah satu dari dua pria tersebut. Maka, tepat ketika masuk ke dalamnya, terlihat sebuah ukiran nama 'Choi Taehyung' terpajang di atas meja—si pemilik perusahaan.
"Jadi, bagaimana dengan Jennie? Aku sempat mendengar kalau kalian akan bertunangan," ucap Yunki yang kini sudah membaringkan tubuhnya di atas sofa hitam yang ada di dalam sana. Mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu lelah karena sibuk dengan pekerjaannya sejak pagi tadi.
"Ya, kita sudah bersama hampir sekitar satu tahun, mungkin. Entahlah, aku lupa tepatnya. Lalu, keluarga Jennie sudah menginginkan kita untuk segera menikah. Tentu saja orangtuaku ikut terhasut akan keinginan itu. Jadi, daripada langsung menikah begitu saja, aku menyarankan untuk bertunangan saja dulu," jawab Taehyung sembari melepaskan jas yang dipakainya. Meletakan benda itu pada sebuah gantungan yang berada di pojok ruangan.
Taehyung bahkan melepaskan kaitan kancing di lengannya, sebelum akhirnya menggulung lengan kemeja putih yang dia pakai hingga batas sikut. Tidak lupa dengan dasi yang ikut dia longgarkan. Cukup membuat nilai keseksian dalam dirinya bertambah.
"Perlakukan dia dengan baik, Tae. Jangan hanya terus bermain-main. Apalagi kalau memang kalian sudah berniat menuju pernikahan," ujar Yunki berusaha mengingatkan.
"Haruskah aku membelikan cermin besar untukmu, Kak Yunki? Siapa di sini yang lebih tua dariku, tapi masih menyendiri? Tidak punya kekasih sama sekali dan terus bermain-main?" Tepat, Taehyung berhasil membalas perkataan Yunki di sana.
"Prasangka yang buruk, Taehyung. Kapan aku bermain-main dengan wanita? Aku bukan dirimu." Yunki melempar sebuah pulpen yang berada di atas meja pada Taehyung yang masih berdiri tak jauh darinya.
Taehyung terkekeh, tangannya dengan sigap menangkap sebuah pulpen yang baru saja dilempar Yunki. "Iya, tidak begitu. Tapi tetap saja kau tidak lepas dari status single-mu hingga saat ini."
"Tae, kau lupa? Aku sudah berkencan dengan musik dan pianoku, maaf saja." Yunki membanggakan dirinya, merasa tak ingin kalah. Lagi pula memang karirnya saat ini sangat bisa dia banggakan.
"Begitu, ya? Pianis berbakat Ahn Yunki menikah dengan sebuah piano. Wow! Akan kupastikan beritanya menyebar dengan cepat dan ramai. Ah, atau menikah dengan kasur saja? Kau 'kan lebih banyak menempel padanya." Taehyung tertawa dan duduk di kursi miliknya.
Sedangkan Yunki yang masih berbaring hanya memejamkan mata, berusaha untuk tidak perduli akan perkataan Taehyung. Tidak ada habisnya kalau dilanjutkan. Pria Choi itu pasti akan semakin melantur, seperti orang mabuk walau nyatanya tidak mabuk sama sekali. Singkatnya, manusia aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
STIGMA
FanfictionTidak ada yang sempurna di dunia ini, itu adalah kalimat yang benar adanya. Jika menurut orang lain seorang Choi Taehyung sangat sempurna, justru pada faktanya tidak sesempurna itu. Apalagi jika mengingat tentang kisah cintanya, cintanya yang menjad...