Mata Irene mengerjap perlahan, ingin bergerak namun tubuhnya terasa nyeri. Sebuah tangan memeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya semakin susah untuk bergerak. Tangannya meraih ponsel yang ada di di depannya, menekan tombol power dan menyalakan ponsel itu. Segera melihat angka yang tertera pada layar setelah layar ponsel itu menyala. Pukul 05:00. Matanya membelalak kaget, berusaha mengumpulkan kesadarannya walaupun pening terasa di kepalanya.
"Taehyung. Tae, bangun!" Irene berusaha bangun dari tidurnya, melepaskan tangan Taehyung yang melingkar pada tubuhnya. "Taehyung, cepat bangun. Ini jam lima pagi, bagaimana kalau mereka sudah bangun?!" Irene menggoyangkan tubuh Taehyung dengan bagian atas tubuh Taehyung yang sudah terekspos karena selimut yang tadinya menutupinya berganti menjadi menutupi tubuh Irene.
Berkali-kali Irene membangunkan Taehyung, namun tetap tak ada respon.Semalam, Taehyung menguasainya. Dengan alasan sebagai hukuman, padahal jelas Taehyung tak memiliki hak untuk menghukum Irene atas apa yang dilakukannya. Berujung dengan sekujur tubuhnya yang nyeri terutama pada bagian pusatnya. Bagimana tidak, Taehyung menghujamnya kasar. Dengan tangan yang Taehyung ikat, jelas tak bisa membuat Irene melawan. Hentakan kasar yang berujung dengan pelepasan bersama yang mungkin kini sudah masuk ke dalam tubuh Irene. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali Taehyung menghujamnya dengan kasar. Membolak balikan tubuh Irene mencari kepuasan sendiri, juga meninggalkan beberapa bekas tanda hisapan bibirnya di antara dada dan perut Irene. Beruntungnya tidak di tempat yang terbuka dan hanya di bagian tertutup. Setidaknya Irene tetap aman mengingat Jimin tidak bisa melihatnya, ya karena sebelumnya dia berbohong soal datang bulannya.
Itu kali pertama keduanya bercinta dengan keadaan full naked. Setelah sebelumnya yang pertama hanya bagian bawah yang terbuka. Walaupun semalam Taehyung juga mabuk ditambah mungkin dia serang dalam kemarahan karena tak suka tentang apa yang terjadi selama permainan Dare or Dare sebelumnya, sampai memperlakukan Irene sekasar itu. Tapi, semuanya masih bisa ditoleransi karena juga kenikmatan berbeda yang dirasakan. Juga pada akhir dimana Taehyung kembali memperlakukannya dengan manis.
"Taehyung. Bangun please!" Irene sekali lagi meletakan tangannya pada tubuh Taehyung dan menggoncangkannya.
"Masih mengantuk. Kepalaku pusing." Bukannya bangun setelah berbicara, Taehyung malah menarik tubuh Irene dan mendekapnya erat.
"Choi Taehyung!" Irene terlanjur kesal. Giginya menggigit bahu Taehyung dengan kuat. Membuat Taehyung mengaduh kesakitan dan membuka matanya. Memegang bahunya yang memerah dan sedikit terluka karena gigitan Irene.
"Ah, sakit. Apa yang kau lakukan." Taehyung mengelus bahunya, berusaha menyingkirkan rasa sakit.
"Bangun. Sudah jam 5pagi, kurasa yang lain belum bangun jadi kenakan bajumu dan keluar dari sini, kembali ke kamar Jennie. Kalau ada yang tahu, kita bisa dalam masalah besar."
Taehyung bangun dari tidurnya dengan terpaksa, turun dari ranjang dan memunguti pakaiannya yang berserakan dengan kepala yang masih terasa pening akibat mabuk semalam. Memakainya tepat di hadapan Irene yang berusaha tak melihat ke arahnya. Irene yang kini sudah duduk merapatkan selimutnya untuk menutup tubuhnya saat Taehyung berjalan ke arahnya.
"Maaf untuk semalam." Taehyung mengecup dahi Irene lalu mengusak rambut Irene dengan pelan.
"Ah, bisakah kita tetap berdua saja disini." Taehyung mengerucutkan bibirnya, sama sekali tak ingin beranjak meninggalkan Irene di sana. Namun, Irene sudah menatapnya tajam, mengisyaratkan Taehyung untuk segera pergi. Hingga akhirnya Taehyung kembali mengecup dahi Irene sedikit lebih lama dan berjalan pergi menuju pintu. Membuka pintu kamar sedikit, dan mengintip memeriksa jika saja ada orang lain yang melihatnya.
Menoleh kembali pada Irene sebentar dan akhirnya keluar dari kamar setelah dirasa aman. Kakinya berjalan memasuki kamarnya dengan Jennie yang dengan untungnya masih tertidur lelap.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
STIGMA
FanfictionTidak ada yang sempurna di dunia ini, itu adalah kalimat yang benar adanya. Jika menurut orang lain seorang Choi Taehyung sangat sempurna, justru pada faktanya tidak sesempurna itu. Apalagi jika mengingat tentang kisah cintanya, cintanya yang menjad...