sebelumnya aku minta votenya ya, spam komentar juga lebih bagus hehe.
__
Kalau ditanya siapa wanita yang memiliki paras paling cantik di kantor. Tentu saja hampir semua orang di sana akan menjawab tanpa harus berpikir lagi, menyebutkan dua nama yang seperti sudah menjadi hal yang mutlak, tidak bisa diubah.
Seo Irene dan Ryu Jennie.Irene ataupun Jennie sendiri memanglah gadis berdarah campuran. Bedanya, Jennie berdarah Korea dan Amerika, sedangkan Irene Korea dan Rusia. Pun begitu, Jennie masih memakai marga dari ayahnya yang merupakan warga Korea asli, begitu pun dengan Irene. Dengan begitu, keduanya juga sama-sama lahir dan besar di Korea.
Irene dan Jennie sendiri sudah sangat dekat, atau mungkin orang lain biasa menyebut mereka sebagai sahabat. Kecantikan paras mereka selalu menjadi buah bibir dari orang-orang yang melihatnya. Tidak heran, saat sedang berjalan melewati lorong kantor saja bisa mengalihkan pandangan mata yang ada di sana. Sudah mirip seperti berjalan di sebuah red carpet.
"Kak Irene, jadi ikut denganku?" Jennie yang baru saja sampai di ruangan Irene kini sudah berada tepat di depan meja wanita itu. Duduk di hadapan Irene dan berusaha memasang wajah yang menggemaskan. Nampaknya tengah membujuk Irene yang sibuk menatap layar komputernya.
"Kak, please."Irene lantas menoleh dan melihat ke arah Jennie. "Jam delapan malam, 'kan?" tanya Irene, kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya, mengetik beberapa laporan yang ada di komputernya.
"Apa itu berarti kau ikut? Ah, kau yang terbaik, Kak Irene. Aku akan mengenalkanmu pada kekasihku. Dia juga akan membawa temannya. Teman yang tampan dan berbakat, kau juga pasti akan suka. Baiklah, aku harus pulang dulu, see you." Jennie bangkit dari duduknya dan mencium pipi Irene dengan cepat, sebelum akhirnya berlari menghindari omelan Irene yang kini sudah mendengus kesal.
Sebenarnya, hal yang membuat mereka berdua dekat adalah pembicaraan orang-orang kantor. Membuat Jennie yang pada saat itu penasaran sosok yang sering disebutkan dengan namanya, pada akhirnya mencari tahu soal Irene. Karena, mereka ini tidak berada dalam satu ruang kerja. Irene sekretaris dari CEO Sky Corp— perusahaan dimana dia bekerja. Sedangkan Jennie adalah sekretaris dari Direktur pemasaran di sana. Membuat keduanya pada akhirnya
menjadi lebih dekat dan lantas berteman.
_____Irene berjalan memasuki gedung besar yang berada di depannya. Iya, acaranya diadakan di sebuah gedung hotel yang katanya dimiliki oleh tuan rumah yang membuat acara ini. Di sanalah Irene berada sekarang. Irene masuk ke dalam lift dan menekan angka yang sudah diberitahukan Jennie sebelumnya. Sebenarnya menyebalkan karena Jennie tidak menjemputnya.
Beruntung tempat ini sudah tidak asing bagi Irene. Karena memang dia pernah pergi ke sana sebelumnya, sebuah club yang ada di hotel ini. Bukan karena Irene suka pergi ke tempat seperti itu, tetapi karena si pria tua Cha— boss-nya, yang seharusnya berdiam diri di rumah untuk mengurus kesehatannya malah mabuk-mabukan di jam kerja. Membuatnya mau tidak mau harus menghampiri untuk membereskannya.
"Jen, kau ada dimana? Aku sudah sampai," ucap Irene pada sambungan telpon yang baru saja dia lakukan.
"Apa? Ah, tunggu." Dan setelah suara Jennie di seberang sana terdengar, sambungan telfon itu akhirnya diputuskan.
Apa yang diucapkan Jennie barusan membuat Irene berdiri dan menunggu gadis itu untuk menghampirinya. Pandangan Irene melihat keseluruhan tempat ini, terlalu ramai sebenarnya. Irene juga tak begitu suka keramaian, tapi dia tidak bisa begitu saja membatalkan janjinya pada Jennie.
"Kak Irene!" Panggil Jennie yang sudah menghampiri Irina, menghamburkan pelukannya begitu sampai ke tempatnya berada.
"Ayo, kemari." Jennie segera menarik tangan Irene setelah pelukan keduanya dilepaskan. Membawanya menuju tempat yang sebelumnya Jennie tempati, meja VIP yang jelas memang berbeda dari meja lainnya. Tempatnya lebih nyaman, juga tidak seramai tempat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
STIGMA
FanfictionTidak ada yang sempurna di dunia ini, itu adalah kalimat yang benar adanya. Jika menurut orang lain seorang Choi Taehyung sangat sempurna, justru pada faktanya tidak sesempurna itu. Apalagi jika mengingat tentang kisah cintanya, cintanya yang menjad...