Read and enjoy on my ff
I purple you
💜💜Taehyung POV
Tok... tok... tok..
Sebuah ketukan yang terdengar malas dari luar pintu rumah ku.
Siapa agaknya yang dengan berbesar hati ingin masuk keperumahan kecil seperti ini, terlebih ini malam hari.Pasti ini penting
"Nuguya?" Ucap ku usai memutar knop pintu rumah ku.
Betapa terkejutnya aku setelah ku dapati bahwa yang ternyata mengetuk pintu ku dengan malas tadi adalah Seijin. Dia terlihat sangat kacau dan lusuh dengan beberapa goresan luka diarea lengan dan kakinya.
"Seijin-ah waegeure. Ada apa ini kenapa..." ucap ku panik sembari membalik balik badan lunglai Seijin mungkin saja ada yang hilang. (Ada apa denganmu)
"Oppa bisa bawa aku kedalam sekarang." Ucap Seijin gontai lalu tanpa aba-aba ambruk didada ku.
Cukup lama ia tak sadarkan diri membuat ku amat cemas dengan keadaannya. Tubuh ringkuhnya yang kini terbaring tak berdaya dikasur kecil ku membuat perasaan cemas ini kian membludak.
"Sei ppali ireona. Jebalyeo."
Panggil ku tepat didekat telinga Seijin.Entah karena dia sudah cukup lama tak sadarkan diri atau panggilan lembut ku didepan telinganya, kini Seijin perlahan membuka matanya.
"Taehyung oppa...""Seijin ada apa, kenapa kau bisa seperti ini eoh? Dimana Seokjin-ssi. Apa dia tahu kau seperti ini?" Tanya ku begitu cemasnya.
Bukannya menjawab pertanyaan bertubi-tubi ku itu, Seijin malah terisak sejadi jadinya didepan ku yang membuat ku semakin panik saja dibuatnya.
"Yaa wae Seijin-ah. Uljima."
(Jangan menangis)Aku sangat peka dan tahu apa yang dibutuhkan Seijin saat ini. Meskipun aku belum tahu penyebab dia terisak hebat seperti itu.
Ku rangkul badan kecil penuh kesedihannya itu agar masuk kedalam pelukan hangat ku. Sudah menjadi tugas dan kewajiban ku untuk melindunginya dari segala macam bahaya yang kerap singgah diperjalanan hidupnya.
****
Aku hanya tercengang usai mendengar penyebab yeoja yappeuda ini terisak hebat seperti tadi. Ia ceritakan semuanya secara detail meskipun sambil tersedu-sedu. Aku dapat memahami betul perasaan Seijin saat ini.
Setelah mendengar ceritanya itu aku hanya berfikir jika nanti aku bertemu dengan keparat satu itu, mungkin tak ada salahnya jika aku menjadi psikopat dalam sehari.
"Oppa, bisakah oppa rahasiakan keberadaan ku ini pada siapapun termasuk Jin oppa. Aku hanya tidak ingin bertemu dengan siapapun saat ini." Pinta Seijin pada ku.
Ku usap pelan puncak kepalanya.
"Nee geureom Seijin-ah. Jangan khawatir. Aku akan merahasiakannya.""Tidurlah sekarang. Ini sudah terlalu malam. Jangan khawatir aku akan menjagamu. Kau aman disini." Lanjut ku lagi pada yeoja malang ini.
"Gomawo Taehyung oppa."
Sembari tersenyum tipis.Bisa bisanya dia yang tadi baru saja terisak hebat, kini berusaha terlihat baik baik saja dengan melemparkan senyum tulusnya itu pada ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphania
RandomSegelintir kisah pelik, tentang bagaimana cinta dan maut yang terimplisit dalam satu takdir yang sama. Juli, 2019.