part 39

1.1K 61 29
                                    

Sajidah saat itu tengah berbelanja sendirian untuk memenuhi kebutuhan rumahnya. Dimana baginya waktu 2 bulan ini cukup merasa kesepian.iya hanya menyibukkan diri nya melayani beberapa pesanan Catering yg tidak terlalu besar. Namun yg membuatnya takut adalah iya yg tengah duduk di kafe di mall tersebut kedatangan pria yg telah membunuh kekasihnya.

Iya memang tidak tau wajahnya namun dari postur tubuhnya itu adalah iya. Sajidah dipaksa meneguhkan minum yg tadi iya pesan setelah mencarikan sesuatu didalamnya.

Pria yg tidak diketahui identitasnya namun Sajidah tau iya adalah pria yg sama yg telah menghabisi kekasihnya lengkap dengan keluarga kekasihnya tanpa sisa.

Sajidah yg telah mabuk karena campuran obat tak menyadari apapun lagi. Pria itu mengambil ponsel Sajidah membuka WA Sajidah. Mendapat grup WA di sana yg dibuat nama family.

Pria tersebut mengirim alamat kepada atta,Thariq,dan saaih melalui ponsel Sajidah.

Dimana alamat yg dituju adalah sebuah bar ilegal, dimana disana banyak terjadi pelecehan seksual dan perdagangan wanita.

Atta dan Thariq berbarengan sampai dengan mobil atta yg melaju dari sebuah mall yg berbeda dengan Sajidah. Saaih sampai dengan motornya menghampiri ke dua abangnya itu.

Mereka yg tadinya sedang menghabiskan waktu bersama di sore ini di mall,tapi Sajidah tidak ingin karena memang Sajidah terlihat lebih tertutup belakangan ini.

Mereka bertiga bingung mengapa Sajidah menyuruh mereka datang ke tempat seperti itu.
Setelah puas melempar pandang satu sama lain mereka masuk beriringan memasuki tempat itu.

Baru 2 langkah mereka masuk ke dalam sudah membuat mereka banyak banyak mengucap kalimat istifar dalam hati.karena beberapa wanita disana yg terlihat memakai pakaian kurang bahan belum lagi wanita wanita yg berusaha bergelayutan di lengan mereka.

Atta terfokus pada satu titik dimana Sajidah dikerumuni pria di pusat pandangnya itu. Entah pria seperti apa yg berada di dekat nya itu sekarang. Thariq dan saaih pun ikut melihat kearah pusat pandangan atta mereka juga ikut terkejut.
.
.
Atta menyeret paksa adiknya itu kedalam mobilnya setelah melewati beberapa algozo yg tak mau kalah debat dengannya. Dengan ancaman polisi beberapa orang disana diam.

Saaih mengikuti mobil atta yg berjalan cepat. Entah iya yg kalah cepat dengan atta ataupun atta yg mengemudi tanpa melihat kondisi jalan.

Saaih Samapi di rumah iya memasuki rumah itu melihat Sajidah yg sudah basah kuyup sepertinya iya disiram agar kesadarannya pulih.

Orang tuanya yg melihat itu pun tak tau harus apa lagi. Sebelumnya Abi telah merencanakan dalam waktu dekat ini pergi. Orang tuanya yg hanya diam menyaksikan anak gadis ke 2nya dalam kondisi ini.

Abi menahan umi untuk membatu Sajidah yg saat ini diamuk massa oleh atta. "Biarkan mi,biar atta yg ngasih pelajaran dengan caranya.jika umi atau Abi yg berbuat kasar itu akan membekas di hati nya". Ucap Abi menahan umi dengan pelukanny.

Thariq yg sedari tadi mengoceh memarahi kakaknya itu, yg saat ini berada di kendali atta. Tak kalah dari Thariq yg bersuara atta malah habis habisan menghajar adiknya itu. Berkali kali juga tamparan mendarat di pipi sang adik.

Saaih hanya diam melihat itu, karena orang tuanya saja diam apa pangkatnya berani bersuara.

Kebetulan saat atta Thariq dan saaih pergi meninggalkan saudaranya yg lain di mall yg saat itu hendak nonton. Bersyukur tidak ada saudaranya yg lain melihat kekerasan itu.

.
Setelah kepergian itu Sajidah mulai menceritakan kejadian aslinya seperti apa kepada orangtuanya.bersyukur pula orang tuanya mengerti dan memahami keadaan Sajidah.

Namun bulan ke 3 iya merasa mual dan pusing. Iya memeriksa ke dokter bersama orang tuanya tanpa adik adiknya. Alhasil iya dinyatakan hamil oleh dokter. Orangtuanya mengatakan ini adalah buah cintanya dengan Nico yg harus iya jaga.

6 bulan lalu Sajidah melahirkan seorang anak laki-laki yg wajahnya mirip Nico, mata dan hidung nya saja yg anak itu curi darinya. Anak itu diberinya nama NOUEL ORLANDO PRATAMA,nama yg iya beri sekaligus mengambil nama tengah dari Nico yg mungkin tidak akan pernah dikenal Sany anak. Pratama di ambil karena itu adalah anak pertamanya dan orang pertama dan terutama yg harus iya jaga saat ini dan nantinya.

Usia anak itu telah 6 bulan iya sudah belajar membalikkan tubuhnya dan kini belajar merangkak. Adik adiknya yg kecil bersamanya selama ini tau itu adalah keponakan mereka. Namun fateh yg sudah mulai dewasa hanya berfikir positif tentang apa pun itu.*

~tentu hal itu semua tidak iya maupun umi ceritakan pada yg lainnya mengingat masih ada adik dan anak kecil mereka yg harus dijaga pikiranyya~

"Hy Noel ini aunty" sapa sohwa sambil menoel pipi anak yg tertidur itu.

Terlihat dari tatapan atta sampai fateh yg seolah meminta jawaban "dirumah kita bicarakan" ucap Abi dan diangguki semuanya.
.
.
Sesampainya di rumah muntaz sampai saleha langsung berlari ke kamar mereka,mereka yg merindukan suasana rumah langsung terlelap.

Disana pula Abi sebagai kepala keluarga langsung menjelaskan intinya tanpa tersembunyi.

"Jadi bagi mana selama kalian disini,apa atta menjaga kalian" tanya Abi penuh selidik

"Tim" tanya Abi kembali pada fatim karena tidak ada yg membuka suara

"Jaga kok bi" jawab fatim

"Jaga bagi mana"tanya Abi kembali

Mereka bertiga disana sohwa iyyah dan fatim menceritakan segalanya, mulai dari kekangan atta sampai perdebatan mereka. Namun soal iyyah dah Thariq tidak ada buka suara baik atta sendiri,karena kejadian itu juga tidak pernah lagi terjadi.

Sampai keadaan kembali normal seperti semula dengan pengertian dari saudaranya yg lain.

Mereka yg tadi bercerita berbagi hal meluapkan kerinduan masing masing dan atta yg sudah berbicara tentang Shifa iya berniat mempersunting gadis itu. Mendapat ledekan dari adik adiknya,tak mau kalah atta juga meledek sohwa dengan Wildan.

Abi tidak masalah dengan kekasih mereka,terbukti 1 tahun ini tak ada yg mengkhianati anak anaknya.yg memang sudah iya ketahui.sedangkan Thariq atta dan saaih baru berbicara sekarang.

Ditengah adiknya mereka mengobrol terdengar isakan tangisan Noel yg dibaringkan Sajidah di sofa lebar dengan beberapa ganjalan bantal di sampingnya.

Sajidah menggendong anak itu berjalan ke kamar Thariq yg berada tak jauh dari sana.
"Sini jid" ucap sohwa yg ingin bermain dengan anak itu

"Bentar lagi Imah"

Sajidah masuk ke kamar Thariq dan menguncinya dari dalam,karena sang pemilik sedang berada di luar bersama yg lainnya. Iya menyusui anaknya itu dan membawanya kembali keluar.

Semuanya senang bermain dengan anak Sajidah, anak yg menjadi kenangan hidup bagi Sajidah
Terlihat anak itu juga nyaman dekat dengan orang baru disekitarnya.

Canda tawa sudah nyaring terdengar disana begitu pun juga kehangatan kembali datang.

Baru tahun ini mereka merayakan puasa Ramadhan dan lebaran tidak lengkap

Salsa dimana,karena ini liburan maka iya kembali ke tempat orang tuanya.iya akan kembali saat musim sekolah tiba.

.
.

Maaf baru up,dari kemaren hp dan semua barang" author ilang. 2hari yg lalu aku ultah ehh di kerjain temen" di penginapan pas liburan.

Kalian liburan kemana aja...?

See u next part 💕

Gen halilintar||Drastically change||√ #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang