Pangeran Penolong

1.7K 124 0
                                    

Siang itu di jam istirahat, Nara,Thalia, dan Feli berlari keluar kelas untuk membeli minuman soda paling enak di Hankook.

Saking enaknya, seluruh siswa rela mengantre begitu panjang hanya untuk mendapatkan segelas minuman.

Terik matahari di musim panas, membuat mereka menjadi sangat haus.

" Ayo cepetan lari Nar, ntar habis lo !"  Feli mengingatkan.

" Iya sabar.... gue kan gendut gimana sih !" Nara berusaha berlari dengan bobot 100 kg itu.

" Ayo Nar, lo harus semangat " ucap Thalia.

Mereka bertiga akhirnya sampai di tempat yang di tuju.

Disana sudah berjimbun siswa siswi yang menantikan kenikmatan minuman itu.

" Yahh udah rame...." Nara lesu.

" Bener, udah rame banget nih gimana caranya ya ?" tanya Thalia.

" Kita antre aja yuk, kan nanti juga bakalan kebagian " saran Feli dan diangguki keduanya.

Mereka pun segera mengantri. Setiap waktu antrean itu bertambah ramai.

Sudah dua puluh menit mereka mengantri, namun masih belum juga mendapat giliran.

" Duh.... lama banget sih " umpat Nara.

" Panas lagi !" Feli mengipas ngipaskan tubuhnya dengan tangan.

" Bentar lagi giliran kita tuh !" Thalia memberi harapan.

" Wah... yang bener lo !" Feli segera menghadap ke depan.

Akhirnya yang mereka tunggu tunggu pun tiba. Sekarang adalah giliran mereka.

Namun tiba tiba seorang siswa nakal bernama Gino menerobosnya dari samping.

" Awas lo !" ucap orang itu.

" Eh ini giliran kami tau !" tukas Nara.

" Bener.... enak aja lo main terobos aja !" bentak Feli.

" Pergi sana !" usir Thalia.

" Apaan kalian bertiga hah ! ngusir ngusir gua " Gino marah.

" Iya kan kami yang duluan, lo kan bisa ngantre dibelakang !" bentak Nara.

" Enak aja lo bilang ngantre , dasar gendut ngak tau diri !" Gino melayangkan kepalan tangannya ke wajah Nara.

Semua orang melihat itu memejamkan mata,termasuk Nara sendiri.

Namun ada hal yang aneh terjadi, Nara sama sekali tidak merasakan pukulan keras dari Gino.

" Aneh.... kok pukulan tu orang ngak berasa ya ?" batinnya.

Perlahan ia membuka matanya dan tampaklah Andrea yang menghalangi Gino dengan memegang tangannya yang hanya berjarak 1 cm dari hidung mancung Nara.

Nara dan siswa siswi sekitar langsung ternganga dan histeris melihat kejadian itu.

Wahh...

Dia terlihat sangat gagah...

Ohh dia sangat baik...

Ya Tuhan...

Jarang sekali orang tampan yang mau menolong orang jelek seperti Nara...

Aku jadi klepek klepek ....

Oh Andrea... tolong kondisikan jantungku juga dong...

" Andrea nolongin gue ?" mata Nara langsung membulat seolah olah tidak percaya bahwa Andrealah yang mencegah Gino untuk memukul wajahnya.

" Gue bener bener ngak percaya ini, dia pangeran penolong .... ya Tuhan.... aku semakin jatuh cinta dan tergila gila dengannya " wajahnya langsung terlihat merona.

" Apa apaan lo " Gino melepaskan tangan Andrea dengan emosi.

" Gua cuma mau lo ngak gangguin orang orang lagi !" balas Andrea dengan tatapan tajam.

" Ohh ngak bakalan bisa !" kata Gino kasar sembari memukul sudut bibir Andrea.

Merasa diinjak injak sekaligus emosi, Andrea yang tadinya berusaha sabar tiba tiba langsung menghantam Gino dengan pukulan bertubi tubi hingga dia terjatuh.

" Awas lo ya !" Gino berusaha berdiri lalu pergi.

Sementara itu Andrea hanya diam dan mendekati penjual minuman soda itu.

" Nih untuk kalian !" Andrea memberikan 3 gelas minuman itu kepada Nara,Thalia,dan Feli lalu pergi begitu saja.

Mereka bertiga dan siswa siswi tidak percaya bahwa Andrea bakalan memberikan minuman itu.

" Lo liat apa barusan yang terjadi?" ucap Nara pelan.

" Iya gue liat !" Feli mematung.

" Andrea ngasih minuman itu ke kita " Thalia juga ikut mematung.

DIA SANGAT BAIK.......!
teriak mereka bertiga sangat keras.

Wahh mereka bertiga enak banget...

Dapet minuman dari Andrea...

Wah bagi bagi dong ...

Enak banget pastinya tu minuman...

Ayo kita rebut dari mereka !

Ayo !

Ayo !

Siswi siswi yang tadinya mengantre tiba tiba mendekati Nara dan teman teman untuk merebut minuman yang diberikan Andrea.

Nara dan kedua sahabatnya saling toleh.Sekarang hanya satu kata yang ingin mereka ucapkan secara serempak yaitu.

Lari......

Mereka langsung berlari meninggalkan kerumunan siswi yang mengejar.

Woi tunggu !

Kami juga ingin mencoba minuman dari Andrea itu !

Nara jangan kabur...

Woi berikan itu pada kami !

Kalian bertiga tidak pantas meminum minuman dari Andrea !

Tunggu....

" Ayo lari lebih kencang lagi " Feli ngos ngosan.

" Mereka telah kehilangan kesadaran ...." Nara terus berlari.


Writernim: Arifa

My girlfriend is fat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang