Nara menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke atas ranjang. Dari tadi air matanya tak henti mengalir gara gara Andrea yang dengan mudahnya menolak pernyataan cinta darinya secara live,tepat di depan Rachel sang musuh bebuyutan.
" Lo jahat And.... lo jahat...." tangisnya tersedu sedu seraya memukul kuat guling yang ia peluk.
Bayangkan saja, orang yang selama ini selalu menjadi motivasinya untuk berubah malah dengan teganya membuat hati ini hancur berkeping.
Apalagi tadi Rachel tampak begitu bahagia ditengah penderitaannya. Itu sungguh memalukan dan membuat dia seolah olah sangat lemah di depan gadis itu.
"Kenapa sih nasib percintaan gue setragis ini ?" ringis Nara sambil sesegukan menghirup ingus yang tak henti keluar dari hidung perosotan itu.
"And.... apa lo bener bener gak punya sedikitpun perasaan sama gue ?"
"Kalo enggak ! apa gunanya gue susah susah diet kalo akhirnya gini! rasanya sakit woi ! sakit !" gumam Nara seraya menunjuk dadanya sendiri.
TOK
TOK
TOK
"Nar... nar... !" panggil mama Nara sembari mengetok pintu kamar putrinya.
"Ya ma ?" sahut Nara dengan suara parau.
"Kamu kenapa sayang ? dari tadi siang kok kamu gak keluar kamar? apa ada masalah ?" tanya mama dengan ekspresi khawatir.
"Gak ada kok ma, Nara cuma capek aja gak usah khawatir" balas Nara datar.
"Yaudah kalo begitu, ayo keluar! sekarang kita makan malam, mama udah nyiapin menu kesukaan kamu" ajak mama.
Nara pun menuruni tempat tidurnya seraya menghapus bulir bulir di pipinya dengan kasar lalu berjalan sempoyongan menuju ruang makan.
"Sayang.... kok kamu gak makan? apa masakan mama gak enak ?" lirih mama yang sedari tadi memperhatikan Nara yang hanya mengaduk aduk sup dihadapannya menggunakan sendok.
"Oh ngak ma, sup mama enak banget" geleng Nara.
"Jan boong lo !" celetuk Jae dan segera mendapat tatapan tajam dari mamanya.
"Kalo kamu ada masalah.... ayo cerita aja sama mama, tuh mata kamu merah"
Mendengar itu, Nara pun merubah posisi duduknya tanpa menghiraukan ucapan mamanya.
"Ma, Nara mau kuliah di Universitas dekat rumah tante Yuri ya, besok pagi Nara langsung pergi" pinta Nara.
Mamanya pun langsung menatap Nara dengan seribu pertanyaan terpampang jelas di otaknya.
"Pergi besok ? bukannya kamu masih punya waktu libur yang panjang ya ?" tutur mama Nara.
Nara mengangguk.
"Iya ma... tapi Nara pengen pergi besok buat adaptasi di daerah sana" tandas Nara.
"Trus gimana soal Raigan ? bukannya dia pacar kamu ?" cetus mama Nara.
Gadis itu pun mendelik.
"Hahaha.... iya pacar ma... tapi mama gak usah kasih tau dia ya, kami bisa LDR an aja..." bohong Nara.
Mama Nara hanya bisa mengangguk pasrah, tapi hatinya berkata lain.
"Ini pasti ada yang gak beres!" batinnya.
•••
Pagi ini, jam baru menunjukkan pukul 06:15 tapi Nara sudah sangat sibuk memasukkan baju bajunya ke koper.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend is fat [END]
Novela Juvenil(Harap Follow dulu sebelum membaca, tolong hargai author yang sudah lelah membuat cerinta ini demi kalian ) Nara, seorang gadis SMA yang bertubuh gempal, kulit hitam, dan rambut pendek menyukai seorang Andrea yang merupakan most wanted boys di seko...