Sekarang tiba saatnya jam istirahat. Seperti biasa, semua siswa berhamburan keluar dari kelas masing masing.
" Ehh udah istirahat nih ! ke kantin yuk !" ajak Feli semangat.
" Kantin ? uhhh kantong gue lagi kering nih.... " Nara menggernyitkan keningnya karena memang hari ini uang yang dia bawa sedikit.
" Gue setuju tuh sama Nara, hari ini kita pending dulu ke kantinnya ya ...." Thalia setuju dengan Nara.
" Yahhh.... " kecewa Feli.
" Ngak apa apa Fel.... sekali sekali ngak apa apa absen dari kantin" Nara menepuk pundak Feli yang kecewa.
" Ha.... dari pada melongo disini doang, mending kita ke bawah pohon sana " usul Thalia sembari menunjuk sebuah pohon rindang yang terletak tak jauh dari kelas mereka.
" Ngapain ?" ujar Feli.
" Ya duduk lah bego ! kan disana ada kursi..... " Thalia mendorong bahu Feli sambil tertawa.
" Lo kenapa sih hari ini eror banget hahahah " goda Nara.
" Gue juga ngak tau anjir !..." Feli mendorong bahu Nara sambil tertawa.
" Yok kita pergi ! " Thalia menarik tangan kedua sahabatnya itu.
" Ehh tunggu dulu.... Tunggu dulu" Nara berlari menuju tasnya dengan dengan tergesa.
" Lo ngapain sih ?"
" Bentar.... gue mau ambil novel kesayangan dulu " balas Nara.
Nara mengambil novel My girlfriend is a fat dan berlari kembali menghampiri Thalia dan Feli.
" Udah ?" singkat Thalia.
" Udah udah.... yuk ! Lets go " Nara merangkul sahabatnya.
" Uhhh seger banget duduk di bawah pohon terik terik gini" Feli menghirup udara perlahan.
" Tu kan... apa gue bilang, jangan makan mulu isi otak lo " Thalia mengacak acak rambut Feli.
" Iya.... iya...." Feli tersenyum sambil memperbaiki bentuk rambutnya dan membalas perbuatan Thalia.
Melihat kedua sahabatnya itu, Nara hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan berusaha menahan tawa.
Ia memilih untuk membaca novel yang sangat istimewa itu.
Perlahan hatinya mulai membaca satu persatu kata yang benar benar menyentuh.Sunny duduk di kantin bersama sahabatnya. Ia juga membaca novel kesayangannya dan pada novel itu dia menemukan sesuatu.
Ia menemukan mantra yang dapat membuat orang yang dia sukai tersenyum dan melambaikan tangan. Mantra itu dipakai dengan cara memanggil manggil nama orang yang disukai sebanyak tujuh kali.
" Wah beneran nih ?" batin Sunny.
Tanpa pikir panjang Sunny langsung membacakan mantra itu ke arah Kyungseok.
"Kyungseok....Kyungseok...Kyungseok....Kyungseokk....Kyungseok....Kyungseok....Kyungseok... Tolong tersenyumlah kepadaku " Sunny mengucapkan itu dengan penuh harap.
Dan akhirnya Kyungseok berbalik arah tersenyum.
Alangkah bahagianya Nara ketika melihat senyuman manis dari Kyungseok. Ia bersorak sorak sehingga membuat seluruh orang yang ada di kantin menatapnya dengan heran.
" YESSSS YUHU.....!" soraknya.
"Uuuuuu ngapain lo ..." sorak orang orang."Wah beneran nih ....? " mata Nara berbinar binar menatap helaian novel itu.
" Wahh ini bisa gue terapin langsung nih !" katanya.
"Ehh btw.... mana Andreanya ya?" Nara memperhatiakan setiap arah secara rinci berharap Andrea akan ditemukan secepat mungkin.
Ternyata Tuhan berpihak pada Nara. Andrea sang pujaan tiba tiba berada tepat searah dengannya, lebih tepatnya Andrea sedang berbincang dengan Raigan dan membelakangi Nara.
"ini yang gue tunggu tunggu dari tadi ...." Nara tersenyum licik.
Tanpa pikir panjang ia langsung mempraktikkan mantra itu.
"Andrea.... Andrea.... Andrea... Andrea......Andrea....Andrea...Andrea.... Tolong tersenyumlah kepadaku ..." komat kamit Nara dan menatap Andrea misterius.
Andrea pun berbalik arah dan tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.
Nara histeris bukan main, pekiknya tertahan, ia pun membalas kedipan mata Andrea.
" Yess akhirnya matra ini berhasil yesss uhu... ternyata apa yang dibilang di novel ini bener , terimakasih Tuhan...." monolog Nara dengan perasaan hendak melambung ke langit.
Padahal sebenarnya ia tidak tau bahwa Andrea itu tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya kepada Rachel yang melambaikan tangan tepat dibelakangnya.
Tanpa disengaja Andrea melihat ekspresi Nara yang tak henti hentinya tersenyum ke arahnya.
Andrea meggeleng gelengkan kepalanya , ia tak kuat menahan tawa karena eksepresi Nara.
" Tu cewek kenapa ya ? hhahaha" batinnya.
" Ehh And... lo kok senyum senyum sendiri ? "Raigan bingung.
" Gue heran ama tu cewek hahah dia bener bener aneh " tunjuknya mengarah ke Nara.
" Dia tu penggemar lo.... hahha, yuk kita pergi biarin aja dia " Raigan merangkul bahu sahabatnya itu.
Akhirnya perbuatan Nara itu disadari Thalia dan Feli.
" Eh Nar... lo ngapain senyum senyum sambil ngedipin mata kek begitu ?" Feli mendorong bahu Nara dan membuatnya tersadar.
" Ehhh ngak ada kok, gue cuma kelilipan " Sergahnya.
" Capek deh... sama sahabat gue yang satu ini " Thalia menepuk keningnya.
Writernim: Arifa
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend is fat [END]
Fiksi Remaja(Harap Follow dulu sebelum membaca, tolong hargai author yang sudah lelah membuat cerinta ini demi kalian ) Nara, seorang gadis SMA yang bertubuh gempal, kulit hitam, dan rambut pendek menyukai seorang Andrea yang merupakan most wanted boys di seko...