Inikah Hukuman ?

3.7K 218 6
                                    

Siang kala itu begitu terik, membuat siswa siswi di kelas XI IPA 5 jadi kusut.

Apalagi sekarang mereka sedang belajar pelajaran matematika yang sangat membosankan dengan bu Lily.

Untuk mengatasi kebosanan Nara, Thalia ,dan Feli lebih memilih untuk bermain surat suratan.

Mereka mengoper surat surat itu sembari tertawa geli karena isi suratnya mengenai bullyan kepada bu Lily yang cintanya selalu saja di tolak oleh pak Ahn.

Hal tersebut ternyata disadari oleh Rachel dan kedua anggota gengnya.

" Eh chel.... lihat tuh tiga buluk itu lagi ngapain " tunjuk Raqe.

" Eh iya ya..... mereka asik asikan bikin surat di jam pelajaran gini!" Rachel menyadari hal yang dilakukan mereka.

" Gimana kalo kita kerjain mereka biar tau rasa !" usul Seana.

" Mmmm bener tuh usul Sean...." Raqe setuju.

" Mmmm oke, gue bakalan bikin mereka keluar dari kelas ini !" Rachel tampaknya telah menyusun rencana selicik licik nya.

" Bu.... bu...." panggil Rachel setengah berbisik kepada bu Lily yang tepat berjalan jalan di dekatnya.

" Ada apa ?" Bu Lily mendongakkan kepalanya.

" Liat kelakuan mereka bertiga bu.... masak di jam pelajaran begini mereka malah main surat suratan !" Rachel memprovokasi.

" Oh iya, kamu bener.... biar ibu kasih mereka pelajaran yang sesungguhnya " ujar bu Lily sambil berjalan mengendap ke arah Nara yang tengah menulis surat.

Nara pun selesai menulis suratnya lalu mengopernya ke belakang tanpa menoleh ke belakang terlebih dahulu.

Namun naas ternyata surat itu telah berada di tangah bu Lily.

Perlahan bu lily membaca surat itu

Bu lily , itu sangat bodoh....
Bagaimana tidak ?
Wajahnya terlihat seperti monyet namun dia malah menyukai pak Ahn hahhahaha

Begitulah isi surat tersebut.
Bu Lily langsung terngaganga dan emosi sembari menatap Feli dan Thalia yang berada di dekatnya.

1 menit pun berlalu, tapi Nara tak kunjung mendapatkan balasan surat dari kedua sahabatnya.

Ia menoleh kebelakang dan tampaklah bu Lily yang tengah memegang surat itu dan dua orang temannya yang sudah ketakutan.

" Eh ibu ..... hheheehe lagi ngapain di situ bu , apa ngak capek berdiri terus ?" sapa Nara dengan rona wajah memucat.

" Apa ini ?" bu Lily memperlihatkan surat yang ia genggam.

" Oh itu ..... mmm anu .... mmm surat bu " lirih Nara setengah ragu.

" Kamu membuat surat ini untuk siapa ?" tanya bu Lily lagi.

" Oh enggak..... itu cuma surat biasa kok... bu " Nara meraih kertas itu dari tangan bu lily.

" Berani beraninya kalian bermain surat suratan ketika jam pelajaran ! dan kalian membully saya di surat ini ?" bu Lily sangat marah.

" Ohh.... maafin kami bu...... "
gumam Feli.

" Maaf ? tidak bisa , kalian sudah terkena dua sanksi sekaligus !" .

Sanksi ?
Tanya mereka kompak .

" Iya ! kalian sudah melanggar dua peraturan , yang pertama
sudah bermain main ketika jam pelajaran dan yang kedua telah membully saya !" tukasnya.

" Aduh bu.... jangan dikasih sanksi dong " rengek Thalia.

" Tidak ada cerita ! kalian berdua saya hukum hormat bendera hingga jam pulang " ucap bu Lily.

" Lah jangan bu....."
Nara memohon, namun seisi kelas menjadi riuh.

Jangan dimaafin bu....

Hukum aja mereka !

Dasar 3 buluk ! udah jelek , bandel lagi !

Rasain kalian hahaha

Kasih hukuman yang berat aja bu

Uuuu dekil

Rasain , jelek !

Seluruh siswa mendukung keputusan bu Lily. Mereka tidak henti hentinya menyoraki ketiga gadis berperawakan jelek itu kecuali Andrea dan Raigan.

Mereka berdua tidak suka ikut ikutan dengan siswa lain dan lebih memilih untuk diam dan melihat saja.

" Mereka bertiga ngak kapok kapoknya kena hukum ya ...." Raigan heran karena ini bukan yang pertama kalinya Nara dan kawan kawan mendapat hukuman.

" Entahlah, gua ngak tau , tapi yang jelas mereka geng yang unik " Andrea tersenyum aneh.

Lain halnya dengan Andrea dan Raigan, Rachel dan gengnya merasa begitu bahagia menyaksikan penderitaan Nara dan gengnya.

" Hahaha sumpah kocak banget ekspresi mereka pas disuruh keluar dan hormat bendera " Rachel tertwa.

" Bener banget , panas panas gini malah hormat bendera hahahah" timpal Raqe.

" Rasain tuh hahhaa "

Mereka bertiga pun saling tos untuk merayakan kemenangan atas Nara dan gengnya.

••••

Nara , Feli, dan Thalia sudah tiba di lapangan bendera. Mereka mulai melakukan hormat bendera di tengah teriknya matahari.

" Aduhh kita kok selalu kena hukum gini ya ...." Nara memulai pembicaraan.

" Mungkin udah masih kita kek begini, udah jelek sial lagi !" keluh Thalia.

" Gue curiga deh sama Rachel dan kedua temannya itu " ungkit Feli.

" Curiga apaan lo !" .

" Mungkin mereka yang udah bikin kita kena hukum gini !" ucapnya yakin.

" Wah bener juga tuh !" Thalia setuju.

" Nanti kita bakalan balas perbuatan mereka " Nara mengepalkan tangan gempalnya.

Teng teng teng.....
Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa sudah berhamburan keluar kelas menuju kantin, kecuali Nara dan geng.

Mereka harus setia dengan hukuman mereka walaupun dehidrasi sudah melanda.

" Aduh.... udah jam istirahat nih gue haus !" keluh Feli.

" Iya gue kan juga laper !" balas Nara.

" Uhh kapan ya hukuman ini bakalan berakhir ?" Thalia menghembuskan nafas kasar.

Tiba tiba dari lantai atas Rachel dan gengnya memanggil ketiga wanita jelek itu sambil memperlihatkan jus yang terlihat sangat segar.

" HEI TRIO BULUK ! apa yang kalian lakuin disana ?"

" APA KALIAN NGAK HAUS ?" sapa nya sambil meminum jus.

" Uh kurang ajar banget mereka "
Feli emosi.

" Mereka udah kelewat batas banget karena udah bahagia diantara kesengsaraan kita " Nara mengepalkan tangannya.

" Ya Tuhan tolong balas mereka " doa Thalia pasrah.

Writernim: Arifa

My girlfriend is fat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang