END ?

929 64 11
                                    

Tak terasa hubungan Nara dan Raigan sudah berlangsung sekitar 3 bulan. Tapi anehnya, Nara tak kunjung bisa menempatkan Raigan di hatinya.

Dia selalu merasa bahwa Raigan bukanlah pacarnya. Rasa bosan pun membuat dia merasa benar benar terbebani.

Hal ini membuat Nara ingin memutuskan hubungannya dengan Raigan.

" Aduhhh... kok asmara gue gini amat si ... ?" ucap Nara.

Tangannya bergerak mengacak rambut pendek itu frustasi.

" Apa gue putusin dia aja ?".

" Ahh... tapi dia kan..... " Nara terbayang betapa baiknya Raigan dengannya, tapi disisi lain ada penolakan yang terus memberontak keluar dari dirinya.

Dia tak tau harus berbuat apa.

" Haduh bingung.... !" gumamnya sambil menatap keluar jendela berharap mendapat pencerahan.

" Hmmm gue putusin dia aja deh, lagipula buat apa gue terus ngekhianatin dia dan perasaan gue sendiri !" pukasnya lalu mengambil handphone untuk mengabari Raigan.

" Halo Gan !" ucapnya pertama kali setelah tau Raigan telah menekan tombol hijau.

" Apa ? lo kangen ya sama gua..." Raigan memulai percakapan dengan ucapan membosankannya itu.

" Ihh ada ada aja lo ! bukan itu... gue mau lo dateng sekarang juga ke danau biasa, karena ada yang mau gue omongin !" suruh Nara.

" Ha tuh kan... lo kangen ... !" Raigan bahagia karena ini pertama kalinya Nara yang mengajakknya ke suatu tempat.

" Hadeuhh ngak usah lebay deh !" Nara memutar bola matanya malas dan segera menekan tombol merah.

••••

Nara memakirkan motornya dibawah sebatang pohon rindang yang terletak tak jauh dari danau itu.

Ia mencoba untuk mengambil nafas beratnya perlahan sebelum benar benar menemui Raigan yang mungkin sudah menunggunya disana.

" Fiuuuhhhhh... gue harus bisa !" Nara melangkahkan kakinya terus maju kedepan hingga akhirnya dia mendapati punggung seorang laki laki yang tengah duduk di atas batang kayu sambil menikmati pemandangan indah danau dan hijaunya rerumputan liar disana.

Perlahan Nara berjalan dan duduk disamping Raigan.

" Udah lama lo nunggu...?" tanya Nara basa basi.

" Buat lo gua rela nunggu sampe kapan pun Nar...hahaha " gombal Raigan.

Nara berusaha mengumpulkan tenaga agar bisa membicarakan ini pada Raigan. Namun berat rasanya jika dia harus menyakiti perasaan laki laki yang memang benar benar tulus padanya.

" Gan.... gue....".

" Gue apa ha ? bilang aja lo mau nikah ama gua ... tenang... selesai lulus SMA nanti ntar lo gua lamar kok, tunggu aja...." Raigan malah memotong ucapan Nara dengan perkataan konyolnya.

" Bukan... Itu... tapi gue mau ucapin sesuatu ke elo... dan lo jangan marah dan sakit hati ya..."
Nara mulai tegang, keningnya berkeringat.

" Bilang aja... gua ngak bakal marah sama lo kok... apapun buat lo Nar...".

" Gan.... gue... gue.... ggue sebenernya nnngak.... cinta sama lo, tapi gue udah lama cinta sama Andrea..." lirih Nara dengan suara pelan berharap Raigan mengerti.

Raigan tidak percaya ini, matanya berlinang, hatinya hancur berkeping ketika mengetahui ternyata Nara mencintai sahabatnya sendiri.

Angin sore itu berhembus menyibak kedua rambut mereka.
Nara tak mampu membendung tangisnya.

"BERARTI SELAMA INI LO....SUKA SAMA ANDREA SAHABAT GUA SENDIRI IYA ! KENAPA NAR! KENAPA !" teriak Raigan histeris.

" Iya Gan... gue udah suka sama dia sejak pertama kita sekolah dulu... motivasi gue untuk kurus juga dia... tapi gue bisa apa ? lo ternyata juga suka sama gue, dan gue ngak mungkin nyakitin hati lo yang udah baik banget sama gue dan ngak mungkin juga gue nolak lo kan.... !"
Nara menunduk, tubuhnya bergetar hebat.

Raigan memeluk Nara erat, air matanya juga menetes membasahi mimpi karena dia tidak pernah membayangkan semuanya akan berakhir seperti ini.

"Maafin gue Gan.... gue ngak bisa jalin hubungan sama lo ! maafin juga kalo gue udah bikin lo hancur..." ucap Nara sesegukan.

" Gua ngak bakalan bisa benci sama lo Nar... gua sayang sama lo, tapi kenapa lo ngak bilang ke gua dari dulu biar jelas... gua ngeikhlasin lo sama Andrea, dia sahabat gua dari kecil..." Raigan melepas pelukannya dan memegang bahu Nara.

" Jadi sekarang kita putus gitu ?" tanya Nara antusias.

" Iya... kejar cinta lo buat Andrea, apapun buat lo Nar... dan sekarang lo jangan nangis lagi" Raigan menghapus kedua air mata Nara walaupun rasanya sangat perih dan panas ketika harus melepasnya.

" Gan... gue ngak tau harus ngomong apa ke elo, lo emang sahabat gue.... makasih banget..." Nara kembali memeluk laki laki tampan disampingnya.

" Gua bakal bantu lo biar bisa sama Andrea..."senyuman Raigan membuat Nara merasakan lega di hatinya.

" Walaupun sebenernya sakit sih..... ngelepas lo " sahut batin Raigan.

End......




Enak aja end....
Belum tau !
Masih ada beberapa lagi...

Kasian ya Raigan....
Dia telah terlalu banyak berkorban....

Tapi ngak apa apa lah... haha

By Arifa

My girlfriend is fat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang