Jadi Idola

781 63 7
                                    

"Nar... lo kemaren cantik banget tau.... " puji Feli di sela sela tawa mereka.

" Ahh... lo apaan si ! Biasa aja kali!" Nara mengusap tengkuknya.

" Eh Nar.... yang dibilang ama Feli itu bener .... lo cantik banget, sampe sampe semua orang natap lo cengo " Thalia mendukung ucapan Feli.

Merasa malu untuk dipuji, Nara pun berjalan mendahului kedua sahabatnya.

Tiba tiba datanglah segerombolan cowok mendekati Nara dan menyapanya dengan rayuan gombal.

Nara yang melihat itu mengindikkan bahunya ngeri. Matanya menoleh ke arah Thalia dan Feli.

" Halo Nar.... lo baik baik aja kan" ucap Han.

" Iya Nar... kemaren lo cantik banget.... bikin pangling " sahut Lucas.

" Lo udah ngehipnotis seluruh cowok dengan kecantikan yang lo miliki Nar.... " kata Rohit.

"Ehe... iya makasih..." senyum Nara sambil berlalu meninggalkan gerombolan laki laki yang bisa membuat dia mual.

Begitu seterusnya, setiap ada laki laki yang berpas pasan dengannya, pasti selalu saja menyapa dan merayu Nara dengan ucapan manis.

" Nar... banyak banget penggemar lo sekarang..." Thalia memeluk lengan sahabatnya gemas.

" Lo udah jadi idola lelaki " Feli juga memeluk lengan sebelahnya.

" Ahhh... bodo amat soal itu, gue cuma suka sama Andrea titik !" tukas Nara dengan wajah datarnya.

" Trus Raigan gimana ?"

" Dia itu udah gue anggep sahabat gua, ngak lebih !" tutur Nara, yang telah membuat Feli dan Thalia menganga.

" Sahabat doang ?".

" Iya..." angguk Nara.

" Orang yang selama ini nemenin lo cuma lo anggep sahabat dan ngak lebih ? apa lo ngak ada niatan buat pacaran ama dia ?" tanya Thalia serius.

" Enggak ! hati gue cuma buat Andrea " singkat Nara dengan pasti.

Kedua orang yang didekat Nara menghembuskan Nafas kasar secara pelan.

" Apa Andrea udah pasti bakal cinta sama lo !" gumam Feli.

" Pasti ngak pasti yang penting usaha guys " Nara menepuk pundak Feli dan Thalia bersamaan.

Mereka bertiga pun terus berjalan lambat menyusuri koridor sembari bersenda gurau.

Namun ada yang aneh. Mata mereka tertuju pada sekerumunan siswa yang berdesak desakan di mading.

Hal itu berhasil membangkitkan rasa keingintahuan mereka.

" Ehh... ada apaan tuh disana rame rame !" tunjuk Nara.

" Iya, kok pada rame sih ! mereka lagi liat apaan coba ?" ujar Feli antusias.

" Kalo kita cuma disini doang ngak bakalan dapet info deh, mending kesana yuk !" ajak Thalia dengan mata berbinar.

"Yuk...."

Mereka berlarian ke kerumunan itu. Siswa siswi yang tadi berdesakan kini mulai merenggang melihat Nara datang.

Mereka menyapa Nara dengan sebutan idola.

Hi Nar...

Hai idola ...

Ciee .. idol sekarang...

Nar... lo hebat !

Nar lo cantik....

Merasa heran dengan mereka, Nara pun buka suara.

" KENAPA KALIAN MANGGIL GUE GITU ?".

Kemudian salah seorang menghampiri Nara dan menunjukkan sesuatu kepadanya.

" Lo nanya kenapa kan ? tuh liat di mading !" dia menunjuk mading besar itu.

Nara langsung menutup mulutnya kaget karena ternyata di mading terpampang jelas foto fotonya yang kemaren.

" Ya ampun, gue ngak nyangka..." tuturnya.

" Lo udah jadi idola semua orang Nar... lo terkenal !" ucap yang lainnya.

Nara menggeleng tidak percaya.
Kemudian datang seorang lagi, dia memegangi sebuah koran.

" Disini juga ada lo Nar !" dia memperlihatkan foto Nara yang bertuliskan judul " The Queen From Hankook !".

Rasa syok, bangga, dan terharu menjadi satu. Nara tak sanggup mengungkapkan semuanya dengan kata kata, karena baru kali ini dia merasa dihargai semua orang.

Ia menutup mulutnya, dan meneteskan air mata bahagia sembari dipeluk dua orang berarti baginya.

" gue ngak nyangka ....!" tangis Nara pecah.

Tak lama kemudian datanglah Rachel seorang diri sembari mencemooh ditengah kerumunan. Semua mata pun tertuju padanya.

" ALAH... GITU DOANG BANGGA, MUKA JELEK KEK LO NGAK PANTES JADI IDOLA HUH !" ucapnya kesal.

Uuuuuuu.... Bilang aja lo iri !

Sorak yang lainnya kepada Rachel, hingga wajahnya merah padam karena malu.


Story by : A



My girlfriend is fat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang