Nara mendengus kesal melihat, penampilan Andrea dan Raigan sudah selesai. Bagaimana tidak, dia benar benar dirugikan 2 kali, yang pertama, dia tidak bisa menikmati lagu yang dinyanyikan Andrea secara langsung, yang kedua, dia akan tampil setelah ini.
Tubuhnya tiba tiba gemetar karena rasa takut. Telapak tangannya pucat dan dingin.
" Hadeuhh bentar lagi gue yang tampil.... anjir.... " umpatnya sembari terus menyandarkan punggungnya di dinding yang dingin.
Feli dan Thalia pun kembali menghampirinya setelah beberapa menit bersembunyi dari kejahilan mereka tadi.
" WOI !" teriak mereka bersamaan membuat jantung Nara hampir copot dibuatnya.
Nara memperlihatkan keningnya yang berkerut dan ekspresi yang tidak bersahabat.
" Kalian ngagetin gue aja !" ketusnya.
" Ya maap ..." tukas Feli.
" Iya... maafin kami woii" sambung Thalia.
Nara melipat kedua tangannya di dada.
" Enak aja minta minta maaf ! jantung gue hampir copot tau ngak !" umpatannya berhasil membuat Thalia dan Feli terkekeh hebat.
" Habis... lo keliatannya tegang banget ".
" Gue gugup tau... gue malu banget kalo ntar pas tampil diketawain orang " Nara menggerucutkan bibirnya.
Thalia dan Feli mengehela nafas kasar bersamaan.
Temannya yang satu ini memang susah sekali dinasehati, karena sudah beberapa kali mereka bilang agar Nara tidak memikirkan orang orang, tapi tetap saja dia keras kepala.
" Nar... lo ngak boleh pesimis kek gitu... mereka gak bakal ngetawain lo ..." Feli memegang bahu Nara berusaha meyakinkan.
" Lo anggep aja semua orang itu angin ..... toh bakalan biasa biasa aja ntar " jelas Thalia.
Nara masih tetap saja cemberut dan memperlihatkan wajah tegang, sementara itu Mc sudah berciloteh diatas panggung.
" Baiklah.... selanjutnya penampilan Naraya Mehra.... apakah kalian tengah menunggu dia untuk tampil ?" tanya Mc.
Semua orang hanya diam membisu, tanpa sorakan dan hanya menampkakkan raut flat. Tampaknya mereka sama sekali tidak antusias untuk melihat penamapilan Nara.
"Baiklah.... sekarang kita sambut penampilan dari Naraya Mehra"
Teriak Mc." Duhh gue takut nih..." bisik Nara kepada kedua sahabatnya.
Agar tidak membuang buang waktu, Feli dan Thalia kemudian mendorong Nara agar dia tidak membuat orang lain menunggu.
" Udah... percaya aja..." ucap Thalia dengan mengacungkan jempolnya.
Nara hanya bisa merespon hal itu dengan tatapan mengiba, ia mulai maju. Matanya langsung menangkap semua orang yang memandangnya dengan tatapan flat.
" Kenapa wajah semua orang flat gini ketika gue yang tampil ya ? huhhh apa gue jelek ?" monolognya nervous.
Musik pun mulai mengalun menandakan ia harus menari.
Perlahan dia menari dengan cukup bagus walaupun respon semua orang masih sama seperti tadi." Hahhaha lihat noh si gajah lagi tampil " ejek Rachel.
" Sumpah... dia tu mau nari ato mau ngelawak sih...? sumpah hahaha" sambung Raqe.
" Mungkin dia lagi topeng monyet... ihh jelek dan ngak level gue !" sahut Seana beberapa detik kemudian.
Sementara itu mata Nara tak henti hentinya memandang ke segala penjuru. Ia berharap Andrea akan melihat pertunjukannya dan memberikan tepukan tangan untuknya.
Namun ekspektasinya tidak sesuai dengan kenyataan yang amat pahit.
" Huuuh Andrea mana ya ? kan gue jadi tambah ngak semangat kalo ngak ada dia... coba aja dia ada disini ..." ucapnya dalam hati.
Namun ternyata yang di duga Nara itu tidak benar. Andrea memang tidak melihatnya di tempat penonton. Tapi ia malah berdiri di sudut samping aula sambil memegang kamera.
Dengan sembunyi sembunyi ia ambil foto Nara yang tengah menari itu.
" Ahhh .... sempurna, akhirnya gua dapet " ia tersenyum puas sembari memandangi foto Nara yang berhasil ia kantongi lalu ia pun pergi menjauh.
Merasa benar benar galau karena Andrea tidak melihat, Nara tiba tiba kehilangan keseimbangannya.
Tubuh gempalnya oleng , ia tidak sanggup untuk menahan dan akhirnya.
BUKHH......
Suara dentuman cukup besar itu berasal dari tubuh Nara. Orang orang langsung tertawa penuh kemenangan.
Hahhaa ...
Rasain lo...!
Itulah kata kata yang paling sering diucapkan mereka.
Nara berusaha bangkit, namun kembali terjatuh. Rachel kemudian bersorak dengan begitu keras.
"WOI GENTONG SPANYOL MENDING LO TURUN AJA DEH... SETUJU NGAK GUYS .... ?" ucapnya kepada seluruh penonton yang tentu saja mengangguk.
Uuuu....
Turun lo jelek...
Lo ngak pantes nari...
Dasar gajah...
Tubuh lo kayak gentong spanyol..
Uuuu sok kecantikan lu...
Turun .... Turun...
Turun...
Nara hanya tertunduk, tangannya mengepal kuat dan matanya berusaha tuk bertahan agar bulir bulir tak mengalir dari matanya.
Ia bangkit dan lebih memilih untuk berlari meninggalkan stage. Orang orang kembali bersorak
Uuuuuu.....
Dasar gendut,jelek,bodoh... penakut... ngak ada mutunya jadi manusia.... mending jadi hewan aja .. Hahahaha
Lain halnya dengan Raigan yang duduk di kursi penonton. Ditengah orang yang menyoraki ia hanya diam.
Setelah dia melihat Nara pergi ia pun juga segera keluar dari aula itu.
" Mau kemana dia ?" batinnya sembari terus mengikuti Nara.
Arifa
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend is fat [END]
Ficção Adolescente(Harap Follow dulu sebelum membaca, tolong hargai author yang sudah lelah membuat cerinta ini demi kalian ) Nara, seorang gadis SMA yang bertubuh gempal, kulit hitam, dan rambut pendek menyukai seorang Andrea yang merupakan most wanted boys di seko...