Kelima

2.2K 352 91
                                    

"Ya Lalisa, kenapa kau membelikan 12 pasang boxer untukku?! Apa kau menyuruhku untuk memakai boxer ke setiap acara penghargaan?!" Seru  Top tak percaya.

Daesung yang masih membuka plastik kosong itu kini menoleh pada Lisa yang mendudukkan dirinya di sofa dorm mereka.

"Lis, kau tidak berbelanja apapun selain boxernya Tabi hyung?" Tanya Daesung ragu setelah tak menemukan apapun selain papper bag yang berisi selusin boxer beranekaragam warna itu.

"Molla! Aku tidak tahu! Salah kalian sendiri kenapa memintaku membelikan boxer! Aku juga wanita kenapa kalian tidak malu menyuruhku berbelanja kebutuhan pria!" Teriak Lisa meledak yang masih diliputi perasaan malu karena tertangkap basah oleh Xiumin tadi.

Seungri yang berada di dekat Lisa, menggulung majalah di dekatnya dan memukul pelan pucuk kepala gadis itu yang membuatnya meringis meskipun tak merasakan apapun.

"Ya oppa! Kenapa kau memukul kepalaku?"

"Heishh itu salahmu! Kenapa kau hanya membeli boxer Tabi hyung!?! Apa kau fikir boxer itu bisa dimakan? dijadikan kimchi? Huh? Apa kau menyuruh kami memakan semua boxer itu sampai habis?!" Protes Seungri yang membuat Lisa semakin kesal.

"Molla! Jangan salahkan aku! Kalian sendiri yang memintaku!" Seru Lisa kesal yang langsung berjalan keluar dari dorm para pria tersebut.

Bruk!!

Lisa membanting pintu mereka dan berjalan keluar dengan kesal.

Gadis berponi itu memang sangat dekat kelima mmeber Bigbang itu, jadi tak heran ia bisa menjadi dirinya sendiri saat bersama mereka.

Seperti sekarang, Lisa yang membanting pintu ataupun keluar masuk dorm mereka.

Termasuk bertengkar dengan Seungri adalah bagian dari hal sehari hari yang biasa Lisa lakukan.

Mereka memang terkenal sering beradu argumentasi ketika bertemu.

Namun jika berada di depan publik semua bagian dari agensi itu akan bersandiwara seakan akan tidak saling mengenal dekat.

Hal itu memang merupakan perjanjian tak tertulis yang di lakukan pihak agensi untuk mencegah rumor yang sering menerpa agensi mereka.
.
.
.
.
Chaeng mengelus dadanya saat mendengar pintu dorm mereka yang di banting dengan keras.

Gadis yang di juluki pasta itu kini mendudukkan dirinya di sebelah Lisa yang sedang menutup matanya.

"Waeyo Lis? Hmm?" Tanya Chaeng yang penasaran dengan wajah kusut sahabatnya itu.

"Molla! Aku benar benar kesal sekarang! Tabi oppa dan yang lainnya membuatku sangat malu hari ini" Grutu Lisa yang menutup wajahnya dengan bantal sofa.

"Ck! Biarkan saja gadis itu Chaeng. Dia memang suka menggerutu belakangan ini" Celetuk Jisoo yang kesal karena Lisa mengambil potongan ayamnya yang terakhir.

"Eonni! Ini semua karena mu! Kenapa kau harus berbicara seperti itu siang tadi?" Protes Lisa tak terima yang hanya diberi gelengan oleh Jisoo.

"Anniyo, aku tidak sengaja mengatakannya. Lagipula jangan salahkan aku. Tetapi salahkan partner collab Chaeng yang sudah berbaik hati memberitahu kami" Jawab Jisoo yang membuat Chaeng kini tersenyum kecut pada Lisa.

"Anniyo! Aku tidak atau apa apa Lis. Chanyeol oppa sendiri yang mengatakannya padaku. Dia bilang, kau pulang berlari dengan menutup wajahmu" Jelas Chaeng yang semakin membuat wajah Lisa memanas karena harus mengingat kejadian memalukan semalam.

"Ya, meskipun Xiumin sunbaenim yang akhirnya mengantarnya sampai ke depan apartment" Celetuk Jennie yang yang masih sibuk mewarnai kukunya.

"Ya eonni!" Dengus Lisa "Eonni waeyo?! Bagaimana ini!" Rengek Lisa yang kini menjatuhkan tubuhnya pada ketiga eonninya yang membuat Jisoo meringis saat gadis itu tanpa sengaja menarik rambutnya.

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang