Keduapuluh dua

2K 218 46
                                    

"Oppa, kau benar benar akan pergi Lusa?"

Lisa membuang nafas kasar saat menyadari anggukan kecil dari pria yang kini tengah memeluknya.

Lisa setuju jika banyak orang mengatakan bahwa waktu berputar dengan cepat. Siapa yang menyangka sudah hampir setahun yang lalu saat Lisa salah mengenali Xiumin adalah seniornya.

Dan siapa yang akan menyangka kesalahan kecil yang ia lakukan malah kini membuatnya terikat dengan pria tampan idol besutan  SM entertainment itu.

Lisa mendesah pelan membuat pria itu menarik dagunya agar gadis itu mau menatapnya.

"Apa yang sedang kau fikirkan? Hmm?"

"Tentang wamilmu oppa"

Xiumin melepaskan pelukannya yang akhirnya membuat Lisa memilih menempatkan dirinya tepat di sebelah pria itu.

"Lalu?" Selidik Xiumin.

"Aku memikirkan bagaimana diriku selama kau wamil nanti oppa"

Xiumin mengeryitkan dahinya "Kau tidak memikirkan tentangku? Kenapa kau malah mengkhawatirkan dirimu sendiri?"

Lisa menggangguk cepat "Tentu saja! Aku percaya kau bisa mengurus dirimu sendiri oppa. Tapi bagaimana denganku?"

"Siapa yang akan melakukan hal seperti yang oppa lakukan padaku" Sambung Lisa.

"Bukankah kau senang? Kau tak perlu dimarahi jika tidak merapikan ranjang, meletakkan segalanya sesukamu. Kau bisa melakukan semaumu" Cibir Xiumin mengingat bagaimana gadis itu yang selalu kesal saat Xiumin mengultimatum Lisa karena selalu melakukan semaunya.

Gadis itu benar benar berantakan dan benar benar membuat Xiumin si maniak kebersihan menjadi frustasi!

Bagaimana bisa gadis itu meletakkan handuk di sofa ruang tengah appartment, meletakkan eyeliner dibawah bantal dan lebih buruknya tak peduli jika ranjangnya tak rapi atau barangnya berjatuhan dan berdalih sedang terburu buru.

Dan tentu saja siapa lagi kalau bukan Xiumin yang selalu membereskan semua kekacauan yang gadis itu perbuat. Meskipun harus berteriak kesal terlebih dahulu.

"Oppa! Bukan begitu!" Kesal Lisa "Ck! Kau benar benar tak peka!"

Xiumin terkekeh pelan, menatap Lisa yang kini malah membelakanginya. Lihatlah gadis ini, semakin lama Xiumin mengenalnya. Semakin ia sadar ternyata Lisa adalah gadis yang manja.

Bukan berarti ia bergantung pada orang lain. Hanya saja, dibeberapa kesempatan Xiumin sadar bahwa Lisa terkadang ingin di perhatikan lebih.

"Hey nona, kemarilah" Panggil Xiumin lembut.

"Oppa" Rengek Lisa manja yang kini mengangkat kedua tangannya.

Xiumin yang sudah paham akan maksud kekasih kesayangannya yang baru saja tiba itu hanya tersenyum simpul dan membawa gadis itu masuk ke pelukannya "Apa kau lelah? Hmm?"

Lisa mengangguk kecil sebelum akhirnya mengerucutkan bibirnya.

"Ne oppa, Jennie eonni membuatku sangat lelah. Mengapa aku harus terlibat dalam skenario cintanya dengan Bobby oppa" Adu Lisa yang kini menggerak gerakkan kepalanya pada dada Xiumin untuk mencari posisi yang nyaman.

Gadis itu menutup matanya. Bukan hanya sekedar aduan. Tetapi ia memang sedang lelah karena harus terlibat sebagai tim sukses asmara eonninya itu.

Pasalnya tadi ia harus mengulur waktu agar sang sajjangnim tidak memergoki sang eonni yang tengah bermesraan dengan Bobby di tangga darurat.

Seperti yang sudah biasa Lisa bayangkan. Bobby oppa nya itu benar benar tidak bisa dipercaya untuk menjaga Jennie. Bagaimana bisa ia memilih tangga sebagai tempat memadu kasih yang akhirnya membuat pasangan itu kelabakan saat seseorang mengadu pada sajjagnim mereka.

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang