Keduapuluh satu

2.1K 218 76
                                    

Lisa meneguk saliva kasar, seluruh tubuhnya terasa benar benar kaku. Bibirnya yang sempat bersuara kini menjadi keluh saat pria itu mengeluarkan sebuah gelang emas keluaran brand mahal dari kotak hitam yang sedari tadi ia pegang.

"Aku--ingin mengikat hubungan kita, apa---kau mau menerima lamaranku?"

Jantung Xiumin seakan berhenti berdetak saat ia menyadari Lisa mengangguk kecil padanya.

Gadisnya, gadis yang sebenarnya sudah beberapa tahun ia perhatikan diam diam kini mengangguk pelan.

Gadis itu setuju!

Gadis itu menerimanya!

Menerima lamarannya!

"Ya oppa! Harusnya kau jangan mengatakan tiba tiba begini! Aku bahkan tak sempat dandan untuk mempersiapkan momen spesial ini!" Keluh Lisa yang kini menyisiri poninya dengan sisir miliknya yang beberapa bulan yang lalu ia berikan pada xiumin.

"Lihatlah! Aku bahkan hanya memakai kaos dan celana oversize! Dan oh! Lihatlah oppa! Aku bahkan hanya memakai sunscreen dan lipbalm!" Kesal Lisa yang baru saja mengamati wajahnya dari pantulan layar ponselnya.

Xiumin hanya menahan senyumnya. Entahlah, bahkan sekalipun gadis itu tengah mengumpat tetap saja dimatanya gadisnya itu tetap menggemaskan!

"Oppa! Mengapa kau hanya diam? Hmm? Apa kau menyesal mengatakan hal itu setelah melihat aku yang berantakan begini?" Dumel Lisa.

Namun tentu saja berbeda dari yang Lisa perkirakan, pria itu hanya tersenyum simpul. Menatap penuh pada manik bulat Lisa. Lisa yang menyadari tatapan intens pria itu hanya berdehem kecil dan langsung memutus kontak mata mereka hingga akhirnya ia mendengar kekehan kecil yang keluar dari bibir Xiumin.

"Ya oppa! Kau menertawakanku?"

Xiumin menggeleng kecil "Anniyo, aku menertawakan diriku sendiri"

"Hmm?"

Xiumin yang mengertikan kebingungan Lisa kini melebarkan senyumnya "Benar, aku menertawakan diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku masih menganggapmu cantik walaupun kau sedang marah seperti ini. Dan Lihat!"

Xiumin merapikan helaian rambut Lisa "Bahkan kau terlihat jauh lebih cantik daripada biasanya"

"Apa kau yakin memang tidak berdandan?"

Lisa yang mendengar kalimat klise dari Xiumin refleks menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Gadis itu tersenyum! Ya! Gadis itu sedang tersenyum lebar!

Bahkan sangat lebar hanya karena ucapan klise dari Xiumin.

Kalau kata orang, senyuman Lisa membuat orang lain tanpa sadar tersenyum. Menurut Lisa, senyuman pria bergummy smile itulah yang menular. Lisa yang sudah berusaha untuk menahan senyumnya bahkan masih tersenyum saat pria itu tersenyum lebar dengan gummy smilenya.

"Oppa! Berhentilah menggodaku! Siapa yang menyangka pria yang terlihat kekanakan sepertimu sangat ahli dalam menggoda wanita"

Xiumin menggeleng kecil, maniknya menatap lurus pada Lisa "Tidak, aku tidak sedang menggodamu Lis. Aku mengatakan apa adanya" Ucap pria iti serius yang justru semakin membuat kadar senyum Lisa meningkat.

Gadis itu bahkan kini menutup wajahnya.

Ia malu!

"Oppa!"

Lisa menipiskan bibirnya, gadis itu mengedarkan pandangannya ke segala arah hingga ekor matanya terhenti pada tangan Xiumin yang hanya berjarak beberapa senti dari dari tangannya.

Pelan namun pasti, gadis itu mulai mendekati tangan Xiumin dan refleks terkikik geli saat Xiumin menangkap tangannya. Pria itu sangat peka, ia mengerti maksud Lisa.

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang