kesembilan belas

1.6K 205 33
                                    

"Aku---ingin membawamu menemui keluargaku"




Lisa menepuk pipi yang kini mulai memanas, kalimat singkat pria beberapa hari yang lalu itu sukses membuat Lisa terjaga selama beberapa malam.

Bahkan gadis berponi itu sesekali menepuk singkat kedua pipinya sebelum akhirnya brguling ke sisi lain tempat tidurnya.

Meskipun itu sudah berlalu beberapa hari yang lalu.

Seorang pria ingin mengenalkannya pada orang tuanya?

Bukankah berarti pria itu benar benar serius dengannya?

Terlebih lagi dia adalah Xiumin! Pria tampan yang sudah beberapa bulan belakangan ini menjadi candu dalam kesehariannya.

"Lis, kau sudah bangun?" Tanya seorang gadis bermata kucing yang tanpa sengaja mendapati Lisa yang sedang berguling guling di ranjang nya.

"Ah, anniyo aku masih tidur!" Refleks Lisa yang langsung menutup kembali maniknya.

"Heish, jelas jelas aku melihatmu berguling disini tadi" Gemas Jennie "Ah, atau---kau memang tidak tidur karena terlalu senang saat Xiumin oppa memelukmu kemarin?"

Lisa yang semula hanya menahan senyumnya kini refleks menyambar ponselnya sembari berpura sibuk dengan benda persegi itu.

"A--anniyo. Ck! Itu hanya sebuah pelukan biasa eonni. Tidak mungkin aku tidak tidur hanya karena hal seperti itu" Jawab Lisa gugup yang justru membuat gadis di sebelahnya tersenyum menyeringai.

"Ah baiklah, kalau begitu kau tak perlu membaca pesan terbalik begitu. Ponselnya terbalik Lis"

"Kau benar benar tak tertidur beberapa hari ini karena pelukan itu?!" Ulang Jennie lagi tak percaya.
Pasalnya siapa yang akan menyangka ucapan asalnya adalah kenyataan.

Lisa yang semula berpura sibuk membaca di ponselnya mendadak merutuki dirinya sendiri saat sadar benda yang sedari tadi ia coba amati itu sedang dalam posisi terbalik.

Lisa masih sibuk merutuki dirinya sendiri hingga akhirnya menoleh pada Jennie yang menjatuhkan tubuhnya persis di sebelah Lisa sebelum akhirnya menutup matanya dan tersenyum.

"Kau benar benar sudah jatuh cinta padanya Lis"

Jennie kini menoleh pada sang adik yang bersandar di bahunya "Apa---memang sejelas itu eon?"

"Yak, Lihatlah gadis ini. Dia bahkan tak malu lagi mengatakannya!" Goda Jennie yang kini membuat Lisa terkekeh pelan.

"Ah, eonni. Bagaimana hubunganmu dengan Bobby oppa?"

"Kami baik baik saja. Hanya saja--belakangan ini kami memang harus ekstra hati hati.

"Kau tahu? Sajjangnim sepertinya mulai curiga dengan hubungan kami. Seperti tadi malam, kami yang harus berlari ke tangga darurat saat sajjagnim tanpa sengaja mendengar suara kami"

Lisa membulatkan matanya takjub "Woaahh, apa tidak ketahuan?"

"Anniyo!" Seru Jennie terkekeh pelan "Buktinya sampai sekarang dia tidak memanggil kami kelantai tujuh. Berarti kami masih aman"

"Apa---kau tidak memiliki rencana apapun dengan Xiumin oppa, Lis?"

Lisa menghela nafas panjang, sejujurnya memang Xiumin belum memberikan kabar apapun padanya setelah permintaannya kemarin.

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang