keduapuluh lima

1.6K 198 45
                                    

Lisa membuang nafas kasar. Tak ada yang bisa ia lakukan di perjalanan dengan mood seperti ini.

Ya Lisa sedang bersama Xiumin menuju rumahnya, seperti permintaan pria itu semalam. Namun setelah pertengkaran tadi malah membuat keduanya memilih untuk bungkam. Lisa tidak tahu apa yang Xiumin fikirkan, hanya saja ia masih kesal. Dan tentu saja lebih dari Lisa, Xiumin juga benar benar sangat kesal.

Sebenarnya Xiumin adalah tipe pria yang sabar, namun semua hal yang terjadi pagi tadi mampu membuat pria sabar itu meledak.

Bagaimana bisa ia yang sudah pagi pagi ke dorm Blackpink dengan mood yang baik kini harus menahan kesal saat gadis itu menghancurkan moodnya, mendorongnya dan yang paling terakhir adalah saat gadis itu yang malah marah padanya. Padahal tentu saja yang Xiumin lakukan tak salah.

Bukankah semua orang harus bersih terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas?

Xiumin membuang nafas kasar sebelum akhirnya melirik aktivitas Lisa yang masih mengerucutkan bibirnya.

"Aku memiliki seorang adik perempuan. Tapi aku rasa kau harus memanggilnya eonni. Dia lebih tua darimu"

Lisa yang tadi tengah terfokus pada pemandangan diluar kacanya kini menoleh pada Xiumin sembari mengangguk kecil.

"Aku tidak tahu kau punya adik perempuan oppa. Apa kau juga menggendong adikmu dan memaksanya menyikat gigi seeperti yang kau lakukan padaku tadi?" Dengus Lisa yang masih kesal dengna kejadian tadi.

Namun berbeda dengan Lisa, Xiumin hanya diam tak bernia tmenanggapinya. Yang membuat gadis itu menjadi semakin kesal, namun hamya mampu mendelik kesal padanya.

"Ck! Aku tidak bisa membayangkan seperti apa adikmu. Tapi kurasa sudah jelas adikmu cantik dan kurasa wajahnya tak mirip denganmu" terang Lisa yang membuat Xiumin merotasikan maniknya, malas.

"Adikku kelahiran tahun 92"

Lisa membulatkan matanya "Woaah bukankah berarti adikmu sepantaran dengan Baekhyun dan Chanyeol oppa? Lihatlah kau benar benar sudah ahjussi! Bahkan adikmu saja lima tahun di atasku!" Seru Lisa takjub.

"Ne, aku adalah ahjussi lalu kenapa kau mau dengan ahjussi sepertiku? Huh? Kau bahkan mengejarku seperti seorang stalker"

Lisa mengangakan mulutnya tak percaya "Yak oppa! Sejak kapan aku mengejarmu?! Kau benar benar terlalu percaya diri ahjussi!"

"Lalu? Lalu apa namanya? Kau mengikuti ke supermarket, mengikutiku sampai ke dorm, lalu bukankah kau menyamar sebagai kurir pizza bersama Mino ssi?"

Lisa yang tadi masih membelalakkan matanya kini mendecih pelan. Ia kini merutuki pria yang dijuluki tiang itu. Bagaimana bisa Chanyeol membocorkan pada Xiumin bahwa ia menyamar menjadi kurir pizza, padahal Chanyeol sudah berjanji akan merahasiakannya dari pria bergummy smile itu.

"Apa aku salah?" Tambah Xiumin lagi yang membuat Lisa semakin menatapnya sebal.

"Baiklah itu salah" gumam Xiumin yang hanya membuang nafas lelah "Kita sudah sampai"

Lisa mengikuti pandangan Xiumin pada sebuah rumah yang berada di sisi kanannya. Entah mengapa berdiri disini kini membuat lututnya melemah. Sebenarnya bukan karena apapun, hanya saja Lisa masih sibuk dengan imajinasinya.

Bagaimana jika keluarga Xiumin tak menyukainya?

Bagaimana jika ia melakukan kesalahan disini? Menghancurkan hubungan yang sudah dua tahun lebih mereka jalin. Meskipun ia sering bertengkar dengan Xiumin bukan berarti ia ingin hubungan mereka berakhir.

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang