keenam belas

1.9K 246 59
                                    

"Ya oppa! Aku serius!"  Lisa yang tengah menggembungkan pipinya karena tak juga mendapat jawaban dari Xiumin kini menganga lebar saat maniknya berhasil mengenali bangunan di depannya.

"SM Entertainment?! Kenapa kau membawaku ke agensimu?!" Kaget Lisa yang semakin tak mengerti saat Xiumin kini mengintruksikan dirinya untuk keluar dari mobil.

"Kau akan melaporkanku ke agensimu?" Lisa membelalakkan matanya "Benarkah? Benar seperti itu?!" Serunya lagi karena tak juga mendapat jawaban dari Xiumin.

"Ck! Tak bisakah kau diam Lis? Aku bahkan tak ingat kapan kau berhenti bicara sejak kita meninggalkan agensimu" Terang Xiumin yang sedikit menutup telinganya.

"Bagaimana aku bisa tenang saat tahu kau akan melaporkanku ke agensimu!"

Xiumin merotasikan maniknya malas "Untuk apa aku membawamu kemari jika ingin melaporkanmu?"

"Lalu? Kau akan menghukumku? Lalu mengapa kau mengatakan tidak akan menghukumku di depan eonniku tadi!"

Xiumin mengangguk kecil, wajahnya terlihat seakan tengah berfikir keras "Ah benar, baiklah aku tidak akan menghukummu. Namun sebagai gantinya aku akan mengatakan pada eonnimu bahwa kau bermalam di apartmentku. Bahkan di ranjang yang sama denganku" Xiumin tersenyum samar "Aku ingin tahu apa tanggapan eonnimu setelah mendengarnya..."

"Ah oppa jangan!" Seru Lisa cepat saat pria itu mengeluarkan ponselnya "Baiklah baiklah. Aku akan mengikuti kemauanmu" Pasrahnya sembari memanyunkan bibirnya.

"Apa kau menghukumku karena mencoret wajahmu atau menghukumku karena masuk ke apartmentmu?"  Tanya Lisa beruntun saat Xiumin menuntunnya menuju cafetaria.

"Keduanya"

"Ya oppa! Jangan salahkan aku..." Lisa membulatkan maniknya "Itu salah Chanyeol oppa! Chanyeol oppa yang menyuruhku mengantarmu ke apartment!" Seru Lisa saat maniknya menangkap seorang pria jangkung tersenyum lebar berjalan kearah mereka.

"Ini rencana Chanyeol oppa!"

Chanyeol mengeryitkan dahinya menatap Lisa meminta penjelasan "Ada apa ini? Hmm? Lisa?"

"Aku sedang menghukumnya..." Jelas Xiumin yang kini membalik menu di cafetaria itu.

"Menghukum---untuk apa?"

"Aku--mencoret wajahnya dengan pulpen warna warni..." Lisa menggeleng cepat "ta--tapi aku sudah menyesal! Aku bahkan sudah mengakui kesalahanku!" Sambungnya lagi.

Xiumin hanya meliriknya sekilas sebelum akhirnya beranjak dari duduknya untuk memesan.

"Oppa.." Rengek Lisa cemas, namun berbeda dengan Lisa, Chanyeol hanya membuang nafas berat sembari menggeleng kecil.

"Kau dalam masalah besar Lis, Kau tahu? hyungku itu adalah orang yang paling peduli terhadap penampilannya, ia adalah maniaknya kebersihan! Hyung juga paling benci jika miliknya di sentuh orang lain, terlepas dari apapun itu" Terang Chanyeol yang memberi tatapan iba pada Lisa.

Chanyeol menoleh pada Xiumin yang memberi tatapan tajam padanya dari jarak jauh "Mianhe Lis, sepertinya aku tidak bisa membantumu kali ini" Chanyeol melepaskan tangannya yang tadi sempat Lisa tahan saat menyadari Xiumin yang sudah berjalan kembali ke arah mereka.

"Semoga beruntung Lis!" Bisik pria bermarga Park itu sebelum akhirnya pergi meninggalkan Lisa yang masih ketakutan.

"Kau tidak ingin makan?" Tanya Xiumin saat menyadari Lisa yang tak juga mulai menyuap makanan yang tadi ia pesankan.

"Bagaimana bisa aku makan disaat aku tahu akan di hukum!" Sebal Lisa.

Xiumin menghela nafas panjang sebelum akhirnya mendekatkan piring Lisa padanya.

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang