Keduapuluh tiga

1.6K 211 54
                                    

"Apa kau merindukannya Lis?"

Lisa yang masih sibuk dengan milkshake di depannya itu kini menoleh pada wanita yang masih tersenyum padanya.

Ya, wanita yang biasa disapa Irene itu hnya terkekeh pelan saat melihat Lisa yang mengalihkan pandangannya pada langit di atasnya.

"Kau sudah menunggu selama ini. Kau hanya perlu bersabar hingga tiga bulan lagi Lis. Sebentar lagi" hibur Irene yang membuat Lisa mengerucutkan bibirnya.

"Tiga bulan itu sangat lama eon! Semua hal dapat terjadi dalam sembulan puluh hari!" Seru Lisa bersungut sungut.

"Memangnya apa yang bisa terjadi dalam tiga bulan? Dan ketika ia hanya berada di camp militer?" Celetuk Seulgi yang mau tak mau ikut penasaran mendengar pembicaraan serius eonninya dan Lisa.

Ya, Lisa, Seulgi dan Irene sedang berada di cafe. Hanya kegiatan mengisi waktu luang mereka. Sebenarnya Lisa lah yang mengajak kedua wanita itu karena semua eonninya sedang keluar. Seperti Jennie yang memilih berkencan diam diam dengan Bobby, Chaeng yang pergi ke gedung SM entertainment untuk sekedar menemui Lay dan Jisoo yang pergi bersama teman sekolahnya.

"Sesungguhnya aku tak tahu harus seperti apa untuk menghiburmu Lis. Tapi, bukankah Xiu oppa mengirimkan surat padamu? Dan bukankah beberapa bulan yang lalu ia juga menemuimu? Disaat ia libur?" Tanya Irene penasaran.

"Tapi eon, sudah hampir tiga bulan ini ia tak mengabariku lagi. Biasanya setidaknya Umin oppa akan mengirimkan pesan padaku" terang Lisa yang kembali mencoba mengingat hal apa yng ia bicarakan pada Xiumin sebelum kebungkaman pria itu.

Lisa membuang nafasnya, berapa kalipun ia mencoba untuk mencari tahu. Sebanyak itu juga ia mengeluh karena sama sekali tak menemukan jawabannya.

"Eon, ada apa?" Tanya Lisa penasaran saat melihat Irene dan Seulgi yang terus berpandangan.

"Eonni! Kalian menyembunyikan sesuatu?!" Keluh Lisa memicingkan matanya.

Ya, gadis itu memang sangat dekat dengan Irene dan Seulgi. Ah sebenarnya ia dekat dengan semua member Red Velvet. Begitupun dengan para eonninya. Bahkan Lisa sendiri sudah menganggap semua anggota Red velvet seperti keluarganya sendiri. Itu sebabnya terkadang ia akan bermain tanpa di undang kesana atau bahkan meminta di temani dan tak segan untuk mengambek pada mereka. Seperti yang sekarang ini ia lakukan.

"Eon!" Pekik Lisa lagi yang benar benar penasaran.

Irene membuang nafas kasar sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya pada Lisa yang meminta penjelasannya.

"Lis, aku tidak menuduhmu. Hanya saja----apa kau sedang dekat dengan Sehun?"

Lisa yang tadi masih mendengar dengan serius kini membulatkan matanya. Mulutnya menganga lebar saat Irene selesai memberikan pertanyaa. Ini gila! Pertanyaan macam apa itu!

Tidak mungkin Lisa sedang dekat dengan Sehun! Lisa bahkan yakin sudah lama tak berkomunikasi dengan pria itu.

Eh.

Benarkan?

"Lis!"

Satu senggakan berhasil membuat Lisa tersadar dari khayalannya. Menatap Seulgi dan Irene yang kini menatap curiga padanya.

"Kenapa kau melamun?"

"Anniyo eon. Mengapa---kau berkata seperti tadi? Kenapa kau tiba tiba membawa nama Sehun oppa?"

Irene menggeleng kecil "Tidak. Ada hal kecil yang menganggu fikiranku. Apa kau ingat foto Sehun yang beredar beberapa bulan yang lalu? Sampai sekarang kami tidak tahu siapa identitas gadis itu. Dan Sehun memilih bungkam sampai sekarang mkanya agensi kami tidak memberikan statement apapun"

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang