Kilas balik

1.4K 155 22
                                    

29 Desember 2015

Xiumin menghela nafas panjang. Sama seperti biasanya, Chanyeol dan Baekhyun kembali membatalkan janji mereka setelah ia sampai di tempat tujuan mereka. Tentu saja ini bukan hal pertama yang kedua pria itu lakukan namun selalu saja Xiumin yang menjadi korbannya.

Xiumin mengalihkan pandangannya ke sekelilingnya. Kini cafe sedang dipadati banyak orang yang sekedar minum untuk menghangatkan tubuh mereka. Ya, sekarang memang sedang musim dingin, karena hal itulah yang membuat Chanyeol serta Baekhyun mengajkanya kemari. Namun siapa yang menyangka kedua pria itu akhirnya membatalkan janjinya membuat Xiumin terduduk sendirian disini.

"Maaf, tapi apa--kau sendirian disini? Jika ia, bolehkah aku duduk disini?"

Xiumin menengadahkan kepalanya. Membuat mniknya sukses beradu pandang dengan manik bulat seorang gadis blonde. Xiumin tentu saja tidak mengenal gadis itu. Xiumin bahkan menerka gadis itu sama sekali tak memiliki darah Korea setelah mengamati wajah gadis blonde yang kini tengah merapikan rambutnya.

Namun ia bersumpah gadis itu sangatlah cantik.

"Ah, silahkan" jawab Xiumin yang membuat gadis itu melebarkan senyumnya.

Xiumin menarik maskernya semakin ke atas. Setidaknya ia harus berjaga jaga, meskipun wanit blonde itu sepertinya tak menyadari statusnya,

Xiumin mengalihkan pandangannya pada seorang gadis kecil yang jika ia terka masih berada di usia empat tahun. Seorang gadis kecil yang kini di genggam erat oleh gadis blonde itu.

Ia tak tahu apa gadis kecil itu adalah anaknya atau adiknya. Sebab, gadis kecil terlihat benar benar berwajah Korea, berbeda dengan wanita blonde yang berada di sebelahnya.

Tak ada apapun yang terjadi di meja itu. Xiumin memang berniat tak menganggu wanita dan anak kecil itu. Terlebih jika ternyata mereka memanglah seorang ibu dan anak. Bagaimana jika ada yang salah paham dan menuduhnya berselingkuh dengan istri orang. Setidaknya ia sudah sangat beruntung bahwa wanita itu tak mengenalnya.

"Apa ibumu akan datang?"

Xiumin yang sedang makan refleks terbatuk saat mendengar kalimat dari gadis blonde di depannya.

"Ah, tuan kau tidak apa apa?" Cemas gadis itu yang langsung memberikan minum pada Xiumin.

"Tidak, aku baik baik saja" jawab Xiumin yang membuat gadis itu mengangguk.

"Gadis kecil ini bukan anakku" terang gadis blonde itu tersenyum simpul setelah gadis kecil itu pamit ke toilet.

"Aku bertemu dengannya di depan cafe. Aku melihatnya menunggu sendirian setelah berdiri selama satu jam. Ibunya mengatakan akan kembali menemuinya disini, tetapi sudah lebih dari tiga jam dia belum kembali. Jadi aku membawanya masuk setelah mengatakan pada pihak cafe jika kau bersama gadis kecil yang sedang menunggu ibunya disini" terang gadis itu lagi.

"Aku---sangat paham bagaimana rasanya sendirian di tempat asing. Pasti dia benar benar ketakutan dan kesepian" gumam gadis berponi itu lagi yang membuat Xiumin terhenyak.

Entahlah, ia sebenarnya tak terlalu mengerti. Namun ia merasa gadis itu seakan tengah membicarakan dirinya. Itu terlihat dari ekspresinya yang mendadak muram.

"Kau sangat baik"

Gadis blonde yang tadi masih menatap piringnya kini menoleh pada pria di depannya. Pria bermata monolid yang menyembunyikan hampir seluruh wajahnya dibalik masker.

"Kau benar benar orang yang baik. Kau tahu, tidak semua orang akan melakukan hal yang sama meskipun ia tahu gadis kecil itu ketakutan. Banyak orang pasti akan membutakan matanya dan aku benar benar terkesan padamu" jujur Xiumin.

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang