16. Izin

2.3K 281 20
                                    

Arin lagi gabut di rumah. Abangnya diajak main ga mau. Seno sama Risa juga ga bisa karena ada acara. Yaudah emang takdirnya dia di rumah doang.

sarangeul haetta uriga manna~

Suara hpnya Arin bunyi, ada yang telepon. Seketika mukanya berubah jadi seneng karena ternyata yang nelepon dia adalah Yudhan.

'Halo Rin..'

"Iya kenapa kak?"

'Nanti ada acara ga?'

"Emang kenapa ya kak?"

'Kalau ga ada acara, rencananya kakak mau ngajak jalan gitu.'

Diajak jalan? Arin pasti mau lah. Diajak jalan sama doi, siapa sih yang ga mau.

"Arin ga ada acara sih kak, tapi--"

'Abang kamu ya? Tenang nanti biar kakak yang mintain izin. Sekalian kakak jemput.'

Nah bener, masalahnya adalah kelima abangnya. Emang peka si Yudhan.

"E-eh jangan kak. Nanti biar Arin aja yang minta izin sama abang. Kita ketemuan di tempatnya aja."

Arin takutnya kalau Yudhan di apa-apain sama abangnya, jadi mendingan dia sendiri yang minta izin.

'Jangan gitu, kakak ga enak. Nanti dikira kakak bawa kabur anak orang.' 

Padahal sebenernya Yudhan juga udah minta izin ke Dion semalam.

"Yaampun engga Kak Yudhan. Udah percaya aja sama Arin."

'Beneran?' Tanya Yudhan memastikan

"Iya. Kita ketemu dimana?"

'Emm di taman deket sekolah kita aja gimana? Jam 11.'

"Oke kak. Kita mau main di taman?"

Kemudian terdengar tawa Yudhan dari seberang. Ga tau kenapa tapi Yudhan ngerasa lucu aja sama pertanyaannya Arin.

'Ya engga lah, kita disana ketemuan aja terus nonton gimana?'

Yudhan mau ngajak Arin noton film annabelle. Bukannya mau modus ya, tapi karena Yudhan emang pingin nonton film itu tapi belum sempet.

"Boleh deh kak."

'Yaudah. See you Rin.'

"Iya kak see you."

Sambungan telepon terputus.

Sekarang udah jam sepuluh, berarti masih ada satu jam lagi buat Arin siap-siap. Tapi sebelumnya dia harus minta izin dulu sama abangnya.

Arin turun ke ruang keluarga. Biasa, weekend gini abangnya pasti lagi goleran sambil nonton televisi.

Sebenernya Arin takut juga buat izin. Tapi demi jalan sama Yudhan apasih yang engga. Dulu-dulu dia ga dibolehin sih kalau mau jalan sama cowok, kecuali sama Seno. Tapi apa salahnya mencoba. Siapa tau dibolehin sama abangnya yakan.

"ABANG..."

"APA SIH TERIAK-TERIAK." Balas Jae padahal dia juga teriak-teriak.

"Yee mirror lo bang."

"Brisik ya lo Bri."

"Bang..." Panggil Arin kembali. Mendadak nyalinya ciut.

"Apa sih? Pasti ada lobster dibalik batu."

"Bang Jae itu bukannya udang dibalik batu ya?" Tanya Wildan bingung. Sejak kapan ganti jadi lobster.

"Orang gue sukanya lobster."

Brother's❌Day6 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang