5.)Pulih

113 38 1
                                    

Sudah 2 hari aku dirawat di rumah sakit, teman-temanku bergantian menjagaku disini.aku bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangiku.

"Assalamualaikum." ucap Kak Aini.Kak Aini baru saja selesai sarapan di kantin rumah sakit, dan sekarang giliran Kak Salsa, Kak Hana dan Nurmi yang sarapan.

"Waalaikumsalam Kak." jawabku dan Kak Adif.

"Kak, aku kapan boleh pulang?aku bosen disini terus, lagian aku juga kan udah sembuh." ucapku pada Kak Adif.

"Yaudah, bentar yaa Kakak tanya duku ke Dokter." ucap Kak Adif, dan aku pun mengangguk.
"Aini... Titip Aqilla yaa." ucap Kak Adif.

"Iyaa." jawab Kak Aini.

"Assalamualaikum." ucapnya dan menutup pintu kamar rawatku.

"Waalaikumsalam." jawabku dan Kak Aini.

"Kak, kita jalan-jalan yukk keluar, bentar aja... Aku bosen disini terus, Yaa yaa yaa..." bujukku kepada Kakak terbaikku ini.

"Tapi kan kamu masih lemes kan?." ucapnya.

"Nggak kok... aku udah kuat, nahan rindu ke Kakak aja bisa, masa nahan sakit gak bisaaa." ucapku.

"Ishh jangan melenceng." ucap Kak Aini, dan aku pun hanya tersenyum menampakan deretan gigiku.

"Lagian cuman ke taman rumah sakit doang kok, yaa Kak... yaa..." ucapku menampilkan puppy eyes pertamaku dihadapannya.

"Yaudah iyaa, tapi pake kursi roda yaa." ucap Kak Aini.

"Kak, aku ini udah latihan jalan dari kecil, masa sekarang pake kursi roda." ucapku.

"Tapi kan takutnya nanti kamu lemes, terus pingsan, yang mau angkut siapa?kan kamu berat Dek." ucap Kak Aini sambil terkekeh.

"Ihh Kakak mah jahat..." ucapku.

"Yaudah iyaa... Maafin Kakak yaa." ucap Kak Aini.
"Okeyy kita ke taman sekarang yaa, tapi kalau kamu nakal, Kakak nikahin kamu sekarang juga sama Azhar." ucap Kak Aini sambil terkekeh.

"Tauuu ahh Kak, emang Kakak penghulu." ucapku.

Kita pun pergi ke taman rumah sakit.Kita duduk dibangku taman sambil sesekali berbincang dan bersenda gurau.

"Kak, Kakak gak bakalan ninggalin aku kan?." tanyaku tiba-tiba.

"Kamu ngomong apa sii qilla?." tanya Kak Aini.

"Kakak pernah ngerasa sebel gak sama aku?atau gak nyaman?atau kurang suka sama sikap aku?Kakak pernah ngerasa aku malah jadi pengganggu di hidup Kakak gak?Kakak pernah berfikiran buat pergi dari kehidupan aku gak?Kakak pernah gak berencana buat ngejauh dari aku?Kakak..." belum sempat aku menyelesikan ucapanku, Kak Aini pun langsung memelukku dan aku pun tak kuat lagi menahan buliran bening yang sudah kutahan sedari tadi.

"Kakak gak pernah berfikiran apalagi ngerasain apa yang kamu ucapkan tadi ke Kakak... Sama sekali nggak, Dek..." ucap Kak Aini lembut, membuatku semakin nyaman berada di pelukannya.

Aku pun berusaha untuk menghilangkan segala fikiran dan hal-hal buruk yang selalu kutakutkan akan terjadi.

"Dengerin Kakak..." ucap Kak Aini dan menatap mataku.
"Kamu itu udah jadi bagian dari keluarga Kakak juga, bahkan kita semua... Kita semua adalah keluarga, kita saudara, kita akan saling menyayangi satu sama lain." ucap Kak Aini sambil tersenyum tulus, dan aku pun membalas senyumannya.

Aqilla Putri Nugraha [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang