"Kakak..."teriak Anisa dari bawah tangga.
"Udah ditungguin di meja makan malah pelukan disini, Anisa udah laper nii..." ucap Anisa sebal pada kedua Kakaknya.Anisa adalah anak perempuan satu-satunya disini.dia sekarang duduk di kelas 6 SD."Iyaaa..." ucap Azhar dan Anhar kompak.
Anisa pun langsung duduk di bangku tempat biasanya dia duduk saat makan.
"Kenapa cemberut sii sayang?." tanya Bunda Nita pada Anisa yang sedang cemberut.
"Ituu Bunda... Anisa kan udah laper, tapi Kak Azhar sama Kak Anhar malah pelukan di tangga, kan jadinya lama makan nya." ucap Anisa sebal.
"Maaf princess..." ucap Azhar sambil membelai lembut kepala Anisa yang tertutupi hijab, dan Anisa pun hanya tersenyum.
"Maaf yaa Ayah, Bunda." ucap Azhar pada Ayah dan Bundanya.
"Gak papa sayang." ucap Ayah dan Bunda pada Azhar.
"Dan... Maaf kalau Azhar belum bisa bahagiain Bunda sama Ayah, dan makasih atas semua yang udah Ayah sama Bunda berikan kepada Azhar selama ini." ucap Azhar yang dapat menghentikan aktivitas Bundanya yang sedang mengambil nasi untuk ayahnya.
"Kamu ngomong apa sii sayang?itu udah kewajiban Bunda sama Ayah." ucap Bunda sambil memeluk Azhar.
"Tadi Kak Azhar sama Kak Anhar yang pelukan, sekarang Bunda sama Kak Azhar yang pelukan." ucap Anisa.
"Yaudah sini peluk." ucap Bunda pada Anisa, Anhar dan Ayahnya pun ikut bergabung untuk berpelukan.Tak terasa buliran bening kembali jatuh dari pelupuk mata Azhar.tapi sesegera mungkin dia menghapusnya sebelum ada yang melihatnya menangis.
"Yaudah foto dulu yuk..." ucap Azhar, yang membuat semuanya heran.
"Kenapa malah diem?gak senyum gitu?." tanya Azhar."Tumben Kakak mau foto, biasanya harus disuruh foto dulu, baru mau foto." ucap Anisa yang heran dengan sikap Kakaknya hari ini.
"Yaa pengen foto aja gituu..." ucap Azhar.
"Yaudah yuk makan, dari tadi mau makan gak jadi-jadi." ucap Anisa, setelah mereka selesai berfoto-foto, semuanya pun terkekeh, dan langsung memulai sarapan mereka.
Terimakasih yaa Allah, Engkau telah memberikan banyak kebahagiaan untuk hamba, terimakasih telah memberikan keluarga yang menyayangi hamba yaa Rab.batin Azhar.
Setelah selesai makan, kita semua pun berkumpul di ruang keluarga untuk mengobrol dan bercanda bersama.
Dering telfon menghentikan percakapan mereka, Azhar pun langsung mengangkat telfonnya.
"Bunda, Ayah, Anhar, Anisa, Azhar harus ke kantor sekarang, ada meeting penting mendadak." ucap Azhar pada semuanya.
"Kakak mau pamit apa mau absen kayak Bu Guru sii?." tanya Anisa sambil terkekeh pelan, dan yang lainnya pun hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum.
"Tapi kan Azhar... besok kan kamu menikah, masa mau ngerjain urusan kantor terus Nak?."ucap Bunda
"Tapi ini penting banget Bunda..."ucap Azhar.
"Yaudah kamu boleh pergi, kalau udah selesai meeting nya, kamu harus cepet pulang ke rumah, gak boleh kemana-mana." ucap Ayah.
"Iyaa Ayah... yaudah kalau gitu Azhar mau siap-siap dulu." ucap Azhar dan langsung pergi ke kamarnya.
Ketika sudah selesai bersiap-siap, Azhar pun melihat kotak berwarna merah dan pink, rencananya kotak berwarna merah akan diberikan kepada Bunda, sedangkan kotak pink akan diberikan kepada Aqilla.
Entah kenapa, aku merasa tidak akan sempat memberikan kotak ini pada Aqilla.apa aku titipkan sama Bunda?.batin Azhar bingung.
Azhar pun turun kembali kebawah, dan dia melihat Bundanya sedang berada didapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqilla Putri Nugraha [Proses Revisi]
Teen FictionMenceritakan kisah remaja dari seorang gadis polos yang menghadapi rintangan dan ujian untuk menjadi lebih baik dan bukan hanya mengejar cinta dunia seorang pria, namun juga cinta dari Tuhan-Nya. Aqilla. Gadis yang menolak sosok pria yang dicintainy...