Sudah satu tahun aku sekolah di SMA N 1 Jakarta, dan aku pun merasa cukup senang karena mendapatkan banyak teman, pengalaman serta kenangan bersama beberapa sahabat baruku disini.
Sekarang sudah memasuki liburan akhir semester, dan aku sekarang sedang berada di halaman belakang rumahku, dan merasakan betapa sejuknya udara sore ini.
Pikiranku pun kembali melayang ketika aku sedang melihat foto-foto semasa SD ku.Aku jadi teringat akan impianku yang ingin sekali masuk pesantren, bersama sahabat kecilku, sahabat pertamaku, yaitu Elisa.
Assalamualaikum Sahabat Terbaikku
Kini aku sedang memikirkanmu, memikirkan masa kecil kita dan semua kenangan indah yang pernah kita lalui bersama.
Apa kabar sahabatku?semoga engkau dalam keadaan sehat.
Pernahkah kamu mengingat masa kecil kita dulu?masa persahabatan kita... yang kita ukir dengan sangat indah, namun terkadang terdapat beberapa kerikil dan batu yang cukup menyakitkan.
Pernahkah kamu mengingat masa-masa dimana dulu kita selalu menghafal bersama?saling muroja'ah satu sama lain, dan membenarkan apa yang salah ketika kita membacanya.bukankah itu sangat indah sahabatku?semoga kita dapat bersahabat didunia dan diakhirat, Aamiin.
Pernahkah kamu mengingat tentang harapan dan impian kita dulu?kita sama-sama ingin masuk ke penjara suci yaitu pesantren.kita selalu meyakinkan satu sama lain bahwa suatu saat kita pasti bisa masuk ke pesantren, bisa satu asrama, bisa belajar kembali pelajaran kesukaan kita yaitu Bahasa Arab.
Aku masih ingat dimana kita menghabiskan waktu bersama untuk menyelesaikan tugas Bahasa Arab dari guru kita dengan sangat semangat, guru yang sudah kita anggap sebagai Kakek kita sendiri.
Bisakah harapan kita dulu tercapai sekarang?terkabulkan sekarang, sesuai dengan keinginan kita?tidak ada yang tahu, hanyalah Allah Yang Mengetahuinya.
Wassalamualaikum Sahabat Until Jannahku.
Kututup buku diary ku dengan senyuman, senyuman karena mengingat kenangan indah persahabatan aku dan Elisa dulu.
"Assalamualaikum cucunya Omaa..." ucap Oma membuatku terkejut.
"Waalaikumsalam Oma, kaget aku... Sejak kapan Oma disini?." tanyaku sambil tersenyum dan mencium punggung tangan Oma.
"Sejak kamu nulis tadi." ucap Oma sambil duduk disebelahku.
"Jadi... Oma baca?." tanyaku, dan Oma pun mengangguk sambil tersenyum.
"Oma senang Aqilla ingin masuk pesantren, maafkan Oma yaa." ucap Oma.
"Kenapa Oma minta maaf?." tanyaku.
"Oma kan udah nyuruh kamu masuk ke SMP dan SMA waktu itu, tanpa denger keinginan kamu, maafin Oma, sayang..." ucap Oma menyesal dan menintikkan air mata.
"Omaa... Oma sama sekali gak salah, ini udah takdir qilla." ucapku lembut dan memeluk Oma.
"Oma waktu itu cuman takut kehilangan kamu sayangg, kamu cucu kesayangan Oma nakk... Maafin Oma kalau sekarang kamu malah gak bahagia." ucap Oma sambil terus menangis, aku pun menggeleng dan menghapus air mata Oma, tanpa peduli air mataku yang entah sejak kapan telah turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqilla Putri Nugraha [Proses Revisi]
Roman pour AdolescentsMenceritakan kisah remaja dari seorang gadis polos yang menghadapi rintangan dan ujian untuk menjadi lebih baik dan bukan hanya mengejar cinta dunia seorang pria, namun juga cinta dari Tuhan-Nya. Aqilla. Gadis yang menolak sosok pria yang dicintainy...