Aqilla pov
Hari ini sesuai rencana, aku akan kembali mengajar di pesantren.Teman-teman dan Kakak-Kakak sudah berkumpul di rumahku.
"Bismillah..." ucapku dan menutup pintu kamarku.
"Assalamualaikum." ucapku yang baru saja turun ke ruang tamu tempat semuanya sekarang berkumpul.
"Waalaikumsalam." ucap semuanya.
"Subhanallah Bidadari dari syurga datang." ucap Kak Dani.
"Aamiin." ucapku sambil tersenyum dai balik cadarku.
"Bu Ustadzah dandannya lama bangett..." ucap Kak Adif.
"Itu sebentar lhoo dif, kalau Hana mah pasti lebih lama." ucap Kak Haikal selaku suaminya Kak Hana, sambil terkekeh pelan.
"Wajar..." ucap semua perempuan yang berada di sini, dan laki-laki yang lainnya pun hanya tertawa.
"Nah loo... Wanita itu selalu benar." ucap Kak Adif sambil tertawa.
"Kalau Wanita salah pria lebih salah." ucap Kak Dani sambil terkekeh.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." jawab kita semua.
Dan ternyata yang datang adalah Ayah Bram, Bunda Nita, Anhar dan Annisa.
"Apa kabar sayang?." tanya Bunda sambil memelukku, dan aku pun membalas pelukannya.
"Alhamdulillah baik, Bunda apa kabar?." tanyaku.
"Alhamdulillah Bunda juga baik sayang." ucap Bunda sambil tersenyum.
"Bunda nggak ganggu kalian semua kan?." tanya Bunda Nita pada semuanya.
"Enggak kok Bun... malah kita seneng kalau Bunda dateng, apalagi Aqilla... pasti dia seneng banget ketemu sama Anhar." ucap Kak Adif yang membuatku melotot padanya, tak bisa kupungkiri lagi pipiku terasa panas saat ini.
"Iyaa nihh... Kedua insan yang saling mengagumi, namun tidak saling mengungkapkan, seperti kisah Ali dan Fatimah." ucap Kak Salsa menambahi.
"Bunga-bunga cinta bermekaran." ucap Kak Dani sambil menirukan suara iklan di TV.
"Tanamkan cinta dalam istikharah... Cinta itu anugrah pelihara serta kuasailah..." Nyanyi Kak Haikal.
"Kok perutku jadi sakit yaa."ucap Kak Fahmi sambil memegangi kepalanya.
"Itu kepala ferguso!." ucap Kak Haikal kesal, dan kita semua pun tertawa.
"Eum... Bunda mau ketemu sama Mamah?." tanyaku pada Bunda sambil tersenyum.
"Iyaa... Bunda mau ketemu Mamah kamu, udah lama gak ngobrol-ngobrol." ucap Bunda sambil tersenyum.
"Yaudah, mau qilla anter?." tanyaku.
"Boleh, kalau gak ngerepotin." ucap Bunda sambil tersenyum.
"Anhar disini aja... ngobrol sama kita, jangan sungkan, kamu kan calon adik iparku." ucap Kak Adif, yang membuatku tambah kesal padanya.
Setelah mengantarkan Ayah Bram, Bunda Nita dan Annisa ke meja makan tempat Mamah berada, aku pun langsung kembali ke ruang tamu.
"Kamu mau berangkat jam berapa qilla?." tanya Kak Salsa padaku.
"Jam 8 Kak."ucapku
"Yaudah, kan sekarang masih jam 7, kita foto-foto dulu aja." ucap Kak Tania.
"Boleh juga tuu SelfieQueen." ucap Kak Haikal sambil tertawa.
"Semenjak lulus SMP, Udah lama Tania gak dipanggil SelfieQueen lagi." ucap Kak Tania sambil terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqilla Putri Nugraha [Proses Revisi]
Teen FictionMenceritakan kisah remaja dari seorang gadis polos yang menghadapi rintangan dan ujian untuk menjadi lebih baik dan bukan hanya mengejar cinta dunia seorang pria, namun juga cinta dari Tuhan-Nya. Aqilla. Gadis yang menolak sosok pria yang dicintainy...