Tak terasa, aku sudah mondok di pesantren ini selama 6 bulan.aku sangat senang, karena aku bisa menggapai cita-citaku untuk memperdalam lagi ilmu agamaku.selama 6 bulan ini aku tidak pulang ke rumah, dan aku pun hanya telfonan dengan keluarga di Jakarta 1 bulan sekali.
"Assalamualaikum, Mbak qilla?."ucap santriwati padaku.
"Waalaikumsalam ukhty, ada apa yaa?."tanyaku pada seorang perempuan yang memanggilku tadi.
"Afwan Mbak, Abi Mansyur ingin bertemu dengan Ukhty di rumahnya."ucapnya memberitahuku.
"Syukron Ukhty, saya akan segera kesana."ucapku
"Baiklah kalau begitu saya pamit Ukhty, Assalamualaikum."ucapnya
"Waalaikumsalam."jawabku.
Aku pun segera ke rumah Abi.sampai disana aku pun dipersilahkan masuk oleh Umi Maryam.
"Assalamualaikum Abi."ucapku sambil mencium punggung tangannya.
"Waalaikumsalam Nak, silahkan duduk."jawabnya dan aku pun duduk.
"Apa sekarang kamu sudah tidak sibuk Nak?."Tanya Abi padaku.
"Tidak Abi, memangnya ada apa Abi?."tanyaku padanya.
"Apa kamu tidak ingin pulang ke rumahmu?."ucapnya dengan lembut dan tersenyum.
"Afwan Abi... qilla memang berencana akan pulang ke Jakarta untuk bertemu dengan keluarga qilla, apa Abi mengizinkannya?."Tanya ku.
"Abi akan mengizinkannya Nak, pasti keluarga kamu juga sudah sangat rindu padamu, lebih baik kamu bersiap-siap sekarang."ucap Abi sambil tersenyum.
"Syukron Abi, kalau begitu qilla pamit dulu, Assalamualaikum."ucapku senang dan mencium punggung tangannya.
Aku pun masuk ke kamarku dan aku pun memasukkan pakaian, mukena dan Al-Qur'an ku.
"Qilla mau kemana?kok barang-barangnya dimasukin ke koper."Tanya Ani.
"Aku mau pulang ke Jakarta, Ani."ucapku sambil tersenyum.
"Ohh gitu, ada yang bisa dibantu gak?."tanyanya
"Ada, kamu mau gak temenin aku buat beli oleh-oleh disekitar sini?."tanyaku padanya.
"Boleh, sekalian aku mau beli beberapa cemilan buat persediaan."ucapnya sambil tersenyum.
"Yaudah kita berangkat sekarang yuk."ucapku padanya.
Setelah selesai membeli semua oleh-oleh, aku pun kembali ke kamarku.
"Assalamualaikum."ucapku dan Ani.
"Waalaikumsalam."jawab Zahra dan Nashwa.
"Kamu bawa apa aja?, banyak banget."Tanya Zahra.
"Bilang aja kamu mau minta."ucap Nashwa yang sudah mengetahui bagaimana sifat Zahra.
"Hehe, tau aja."ucapnya sambil cengengesan.
"Ini tuu oleh-oleh buat keluargaku yang di jakarta."ucapku pada mereka.
"Jadi kamu mau pulang?."Tanya Nashwa, dan aku pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqilla Putri Nugraha [Proses Revisi]
Novela JuvenilMenceritakan kisah remaja dari seorang gadis polos yang menghadapi rintangan dan ujian untuk menjadi lebih baik dan bukan hanya mengejar cinta dunia seorang pria, namun juga cinta dari Tuhan-Nya. Aqilla. Gadis yang menolak sosok pria yang dicintainy...