12).Bertemu

75 32 0
                                    

Mentari mulai menjalankan tugasnya untuk menyinari bumi, memberi kehangatan pada penduduk bumi atas kuasa-Nya.

Hari ini rencananya aku, keluargaku, Kakak-Kakak dan juga teman-temanku akan berkunjung ke panti asuhan Al-Hikmah, panti asuhan ini dulunya milik keluarga Nugraha, tetapi sudah diwaqafkan oleh Almarhum Kakek Aqilla, dan sekarang sudah diurus oleh Umi Fanya.

Kita pun memulai perjalanan menuju panti.Saat ditengah jalan, aku melihat keramaian, dan aku melihat seorang wanita bercadar yang sedang mengandung tergelepak di pinggir trotoar.

"Pah... Bisa berhenti sebentar nggak?soalnya kayaknya ada yang kecelakaan." ucapku pada Papah yang sedang sibuk menyetir.

"Dimana nak?." tanya Papah.

"Ituu Pah." ucapku sambil menunjuk keramaian dipinggir trotoar.

"Ya sudah, kita kesana yaa." ucap Papah, kita pun langsung menghampiri keramaian itu.

"Assalamualaikum, mohon maaf bapak-ibu, ada apa yaa?." tanya Papah.

"Waalaikumsalam pak, ini ada kecelakaan, ibu dan bapak ini menaiki motor lalu ada truk yang kehilangan kendali dan akhirnya terjadilah kecelakaan pak." ucap salah satu bapak yang ada disini.

"Ouh begitu, baiklah... Bisa dibantu untuk ke mobil saya, saya akan antarkan ke rumah sakit." ucap Papah.

"Baik Pak." ucap mereka.

Saat melihat perempuan itu, aku merasa tidak asing dengannya, dan aku merasa memiliki ikatan dengannya, tapi segera kutepis jauh-jauh keingin tahuanku ini, karena sekarang yang terpenting adalah keselamatan wanita bercadar ini, dan sepertinya dia juga sedang mengandung.

"Lohh... Nak Kayla?." ucap Papah saat baru saja melihat perempuan bercadar ini, sedangkan dibalik cadarnya dia masih menyempatkan tersenyum meski menahan sakit.

"Papah kenal dengan dia?." tanyaku pada Papah saat ibu-ibu sedang mengangkat perempuan yang bernama Kayla itu kedalam mobil.

"Dia adalah anak Umi Fanya, dia itu--." belum sempat Papah meneruskan perkataannya, Mamah sudah memanggil.

"Pah... Ayoo segera bawa ke rumah sakit." ucap Mamah dan Papah pun mengangguk.

"Kamu segera hubungi yang lainnya agar duluan ke panti, jangan buat Umi Fanya khawatir yaa Nak." ucap Papah, dan aku pun mengangguk lalu memasuki mobil dan mulai mengirim pesan ke Azhar.

loh kok Azhar?yaudahlah... udah kekirim juga, lagian sama aja.
Ehh tapi... Kalau yang lain tau aku ngirim pesan ke Azhar, bisa-bisa aku sama Azhar makin diledekin.batinku berkecamuk, tak terasa aku sampai menepuk-nepuk jidatku yang tak bersalah.

"Kenapa sayang?." tanya Mamah yang ternyata memperhatikanku.

"Ehh.... Nggak Mah." ucapku.malu rasanya.

Sampai di rumah sakit, Kayla pun langsung dibawa ke ruang persalinan.aku pun mondar-mandir di depan ruang persalinan, rasanya sangatlah cemas.

Tunggu... Kenapa aku secemas ini?aku kan baru melihat dan mengenalnya?.batinku kembali bingung.

"Tenanglah sayang, Kayla pasti baik-baik saja."ucap Mamah sambil tersenyum, senyuman yang selalu berhasil menenangkan hatiku.

Aqilla Putri Nugraha [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang