•••
"Gue ke belakang dulu."
Kesembilan orang itu berdiri di tengah stadion yang kini terasa ramai, hangat. Orang-orang berteriak menebarkan kebahagiaan, begitupun dengan mereka yang menjadi penyebab dari bahagia; Stray Kids. Boygrup baru yang sukses melangsungkan tur dunia di tahun kedua setelah debutnya.
Laki-laki yang berambut pirang itu menoleh, lalu dengan sigap menahan pergelangan tangan Hyunjin, "Kemana?" Tanyanya sambil menjauhkan mic dari mulut.
Hyunjin membaca lewat gerak mulutnya, keadaan bising dan Jisung sedang bernyanyi di sana.
"Telinga gue," ujar Hyunjin sambil menunjuk telinga kirinya. Chan mengerutkan dahi sesaat, tapi kemudian mengisyaratkan lewat gerakan tangannya; ia boleh pergi, asal segera kembali.
Langkahnya terburu-buru, telinganya terasa tidak nyaman dan sedikit sakit. Rasanya seperti sehabis berenang dan telinga dipenuhi oleh air. Sedang kedua telinganya disumbat oleh earpiece selama berada di atas panggung.
"Ini telinga saya, nggak enak." Jelas Hyunjin ketika beberapa staf menghampirinya di belakang panggung.
Lalu ketika earpiece-nya dilepas, darah menetes mengenai pundaknya.
Hyunjin yang terkejut dengan cepat menutupnya menggunakan tangan. Staf panik, mereka bersegera mengambil beberapa helai tisu dan berusaha menghentikan pendarahan yang terjadi di telinga kiri Hyunjin.
Tapi ternyata itu tidak membantu, telinganya terus mengeluarkan darah meski terhitung sedikit. Backstage tidak terkondisikan, bagian kesehatan coba mencari cara dan obat yang tepat untuk menanganinya.
"Tuhan," cicit Hyunjin yang merasa tubuhnya melemas karena kejadian ini.
Merasa orang-orang terlalu lamban dan tidak banyak membantu, Hyunjin berjalan terburu-buru ke kamar mandi. Tidak peduli berapa banyak staf dan kru yang dia tabrak--bahkan sampai ada yang terjatuh karenanya. Ia harus lekas kembali ke atas panggung.
Ia terhenti di depan wastafel, sempat memandangi dirinya dari pantulan cermin; pundak dan sebagian lehernya terlihat kotor karena darah.
Takut.
Tangannya gemetar, dia memutar keran air dan dengan rusuhnya membersihkan telinga serta lehernya. Tak lama setelah itu, dua orang manager menghampirinya dengan membawa handuk dan kotak p3k.
"Ditutup aja pakai perban kalau masih--"
"Udah, udah berhenti." Ucap Hyunjin sesaat setelah selesai membersihkan semuanya. Pendarahan yang tiba-tiba terjadi itu terhenti. Ia membuang napas dengan lega sambil memegangi dadanya. Jantung yang tadinya berdegup dengan kencang mulai berdetak normal.
"Syukur, ayo."
Ketiganya kembali ke bagian tempat berganti pakaian. Hyunjin tidak mungkin mengenakan pakaian yang kotor dan basah-- karena terkena cipratan air. Tapi, semua kostum sudah dipakai untuk tampil sebelum-sebelumnya, tersisa beberapa kaus hitam berlogo Stray Kids.
"Ganti satu ganti semua." Pekik salah satu staf yang menjadi bagian dari tata rias.
Hyunjin memegangi dahinya, dia masih sedikit shock.
Terpaksa Hyunjin mengganti pakaiannya lebih dulu ketimbang member lain. Seharusnya kaus hitam polos itu digunakan di akhir, tapi tidak ada jalan lain.
Member lain masih berada di atas panggung, mereka sedang berbincang tentang rencana tahun depan. Meski Chan dan Felix fasih dengan bahasa Inggris, kehadiran translator tetap dibutuhkan--karena tidak semua orang mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up [ ✓ ]
Fanfiction[ Telah dibukukan. ] ❝You did well, Hyunjin-ah...❞ Sepanjang Hyunjin melewati mereka, dia dihormati. Dia dihargai atas perjuangannya selama ini. Dia akan dikenang dunia sebagai si kuat Hwang Hyunjin. Dia akan dijadikan lambang semangat mulai tahun i...