27. Tears.2

14.9K 1.8K 1.1K
                                    

•••

Semalam, Chan dan Changbin baru selesai rapat dengan manager mereka. Membicarakan tentang Hyunjin, Jisung, dan Minho. Ketika Hyunjin memutuskan untuk hiatus, comeback mereka diundur selama dua minggu. Dan ketika comeback-pun, Hyunjin tidak mendapat partnya. Salah  satu album terpaksa rilis tanpa Hyunjin.

Dan sekarang, hambatan muncul kembali. Di tengah tahun, ketika mereka harus melangsungkan comeback kedua di 2020, masalah ada lagi. Ya, tentang kecelakaan yang menyebabkan Jisung dan Minho harus tinggal sementara di rumah sakit.

Changbin dan Chan pulang ke dorm larut malam kemarin. Changbin hanya tidur sekitar empat sampai lima jam. Ketika ia terbangun, berkeliling dorm, ia tak mendapati Felix dan Chan. Tidak tahu keduanya pergi ke mana. Chan juga tidak membangunkan Changbin untuk memberi tahunya.

Setelah selesai cuci muka, Changbin pergi ke dapur untuk membuat semangkuk sereal. Dia sarapan sendirian. Seungmin dan Jeongin belum muncul. Sepertinya mereka berdua juga masih tertidur.

"Changbin-hyung!" Changbin mendengar suara seseorang yang memanggilnya. Suaranya familiar. Itu pasti Jeongin kecil.

"Apaan? Gue di dapur!" Teriak Changbin supaya Jeongin menghampirinya, tidak perlu mencari kesana-kemari.

Jeongin menghampiri Changbin dengan nafasnya yang terengah-engah. "Ini Chan-hyung nyariin lo, katanya hp lo mati." Jeongin memberikan ponselnya pada Changbin.

"Iya emang mati sih, gue lupa nggak ngecas." Changbin mengambil ponsel adik bungsunya itu. Kemudian menempelkannya ke telinga. Sambil terus mengunyah makanan.

"Apa hyung?" Tanya Changbin ketus.

"Suruh Seungmin sama Jeongin sarapan."

"Hah? Gitu doang? Yaelah, mereka laper juga nanti makan sendiri."

"Dua-duanya harus sarapan dulu. Terus ajak mereka kesini."

"Kemana?"

"Ke rumah sakit." Chan sedikit terisak.

"Gue nitip banget sama lo. Suruh Seungmin sama Jeongin makan yang banyak. Karena mereka bakal nggak mood makan habis ini."

Changbin terdiam. Dia berhenti mengunyah.

"Bin, Jisung udah bangun."

Changbin menghembuskan nafas dengan lega. Di seberang sana, justru Chan yang gugup. Bingung harus menjelaskan satu hal lagi seperti apa.

"Hyunjin.. udah nggak ada."

***

"Kalian berdua makan, ya,"

Changbin menyuguhkan dua mangkuk sereal ke hadapan Jeongin dan Seungmin. Seungmin baru bangun. Wajahnya masih bantal. Sedangkan Jeongin, dia kebingungan sendiri. Jarang-jarang Changbin seperhatian ini.

"Nanti abis ini kita ke rumah sakit," Changbin duduk di sebelah Jeongin. Seungmin duduk bersebrangan sambil memainkan ponselnya.

Seungmin mulai mengaduk, dan menyuap. Tapi Jeongin terlihat enggan untuk makan. "Makan dulu, In," suruh Changbin.

Jeongin murung. Bibirnya maju ke depan. Dia kehilangan nafsu makan pagi ini. Tadi hanya minum segelas susu hangat dan dua potong biskuit. "Kangen disuapin Hyunjin-hyung," ujarnya polos.

Changbin menggeser mangkuk Jeongin. Kemudian mengambil sesendok sereal. Tangannya gemetar hebat. Dia bukan kedinginan. Dia bukan ketakutan. Changbin gemetar karena dia menahan tangisan yang seharusnya sudah meledak-ledak.

Grow Up [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang