junkyu bangun setelah mendengar ponselnya bunyi. dia buru-buru ambil ponselnya dan melihat mamanya yang sekarang nelpon.
"junkyu lagi dimana?"
junkyu melihat jam di meja belajar haruto, pantas saja mamanya nelpon dia. sekarang udah jam 8 malem btw.
"junkyu lagi di temen junkyu, ma."
"di luar hujan gede. kamu nginep di sana aja gimana?"
junkyu bangun menuju jendela kamar haruto. memang lagi hujan dan tiba-tiba aja mati listrik.
junkyu nggak bisa di tempat gelap. dia selalu sesak nafas kalo ada di tempat yang gelap. dia udah mulai panik dan mamanya berusaha buat nenangin junkyu.
"sekarang mama temenin ngobrol aja ya? temen junkyu kemana?"
junkyu menggeleng. dia bahkan nggak sadar kalo mamanya nggak akan liat gelengan kepala junkyu.
mamanya di sana makin khawatir. ini yang bikin mamanya junkyu nyuruh junkyu buat nginep aja, karena takutnya di tengah jalan nanti mati listrik.
"dengerin mama, junkyu ambil nafas perlahan terus hembuskan. nggak papa sayang, mama dengerin junkyu di sini kok. sambil nunggu temen junkyu, ya?"
junkyu melakukan instruksi dari mamanya. bahkan junkyu nggak sadar kalo badannya termor dan dia udah nangis.
suara pintu terbuka. cahaya mulai masuk di kamar haruto yang bikin junkyu lumayan tenang.
"kak junkyu kenapa nangis?" haruto langsung nyamperin junkyu dan meluk junkyu yang badannya gemeteran hebat.
haruto lalu menoleh ke samping junkyu, ponsel junkyu masih tersambung telpon dengan mamanya. buru-buru haruto nempelin ponsel junkyu ke telinganya.
"maaf tante, ini haruto. kak junkyunya lagi di rumah aku soalnya tadi aku minta kak junkyu masakin di rumah aku."
di seberang sana, mamanya junkyu langsung menghembuskan nafasnya. dia panik banget tadi tapi berusaha buat nggak panik biar junkyu bisa lebih tenang.
"haruto, junkyu nginep rumah kamu aja ya? junkyu takut gelap jadi nggak mungkin juga kamu nganterin dia sekarang ke rumah dengan keadaan hujan kayak gini."
"iya, tante. nggak papa kok. maafin haruto ya."
"nggak papa, haruto. bisa ngomong sama junkyu sebentar nggak?"
"kak, mama kakak mau ngomong nih." junkyu masih menyamankan posisinya di pelukan haruto. karena haruto masih bisa ngerasain badan junkyu gemeteran, akhirnya dia ubah ke mode loudspeaker biar junkyu denger kata mamanya.
"junkyu sekarang nggak sendirian, ya? telpon mama kalo junkyu takut lagi. mama sayang junkyu."
"jun-kyu juga sayang mama, hiks-" ucap junkyu lirih.
"yaudah mama matiin ya. semoga listriknya cepet nyala."
setelah telpon dimatiin, haruto narik badan junkyu biar berdiri.
"ayo bangun kak, kita di luar aja karena kamar gue masih gelap."
haruto menuntun junkyu buat duduk di sofa ruang tengah. lampu di rumah haruto ini memang led emergency, jadi kalo mati listrik masih bisa nyala. tapi memang di kamar-kamar nggak dipasang, jadilah kamar haruto gelap.
"kakak di sini dulu, bentar aja. haru mau nyalain genset dulu ya."
junkyu malah mempererat pelukannya sama haruto. "nggak mau, jangan tinggalin kyu."
haruto senyum, junkyu mode ketakutan gini jadi manja banget. tapi dia tetep nggak tega kalo liat junkyu ketakutan. dia takut nanti lampunya mati, junkyu bisa makin takut.
"kakak mau ikut haruto?" dijawab anggukkan kepala.
akhirnya haruto masih dengan dipeluk junkyu menuju ke garasi. setelah menyalakan genset, haruto langsung menepuk lembut kepala junkyu sambil tangan satunya memeluk pinggang junkyu.
setelahnya mereka kembali ke kamar haruto. junkyu masih nempel aja ke haruto yang bikin haruto agak kesusahan buat bergerak. tapi dia tetep nggak tega buat nyuruh junkyu lepasin. lagian haruto juga seneng kok.
"kak junkyu mau tidur lagi?" dibalas gelengan kenceng.
mereka udah di kasur. dengan haruto yang bersandar di kepala kasur dan junkyu yang bersandar di dada haruto. haruto cuma ngelus rambut junkyu dan junkyu nya masih meluk haruto.
"nggak mau tidur, nanti ditinggal haruto."
akhirnya mereka bercengkrama sambil masih pelukan di hujan yang deras malam ini.
•●•●•
untungnya hari ini hari minggu. haruto juga libur latihan karena besoknya lomba.
junkyu yang bangun lebih duluan langsung sadar posisi mereka tidur. junkyu yang dipeluk haruto dan kepalanya ada di dada haruto.
perlahan, dia mundur buat ngelepasin pelukan haruto. tapi bukannya lepas malah makin erat.
"kok dilepas sih, kak." ucap haruto tapi matanya masih terpejam waktu junkyu nengok ke atas.
mereka tadi malem tidur jam 1 ngomong-ngomong.
"bangun ih, seseeekk." ucap junkyu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. rambutnya kena leher haruto yang bikin haruto terkekeh geli. haruto akhirnya melepaskan pelukannya dan bersandar di kepala kasurnya.
"kak masakin sarapan dong."
"tapi gue mau mandi dulu. pinjemin baju dong."
haruto akhirnya jalan menuju lemarinya. dia ambil pakaian dalam, kaos, celana pendek, sama handuk. untungnya badan mereka nggak beda jauh jadi ukuran haruto pasti muat buat junkyu.
"nih. cdnya baru kok." ucap haruto sambil ngasihin barang-barang itu ke junkyu. junkyu langsung nyamber dan lari ke arah kamar mandi yang ada di kamar haruto.
junkyu mandi terakhir kemarin pagi, jadi dia excited banget buat mandi. untung junkyu selalu bawa parfum kemanapun, jadi dia nggak bau. kan malu kalo bau padahal tadi malem pelukan sama haruto segitunya.
tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
paskib +harukyu ✔
Fanfictionharuto dipaksa masuk paskib sama kakak kelasnya karena tinggi badannya tapi dia nolak karena takut kalau kulitnya berubah seperti jeongwoo, teman satu smp nya. gimana ya akhirnya? warn ; bxb, local, & lowercase