setelah junkyu masakin sarapan dan mereka makan, junkyu nunggu haruto buat mandi. katanya mau nganterin junkyu ke rumah soalnya dia nggak enak sama mama junkyu karena udah bawa anaknya semaleman.
junkyu lagi nonton tv sambil nunggu haruto di ruang tengah. tapi dia malah nggak fokus ke tv, dia keinget kejadian tadi malem yang mereka pelukan sampe pagi. pipinya perlahan memerah, dia malu banget jadi manja di depan haruto.
apalagi keinget suara haruto waktu baru bangun tidur. suara haruto yang biasa aja udah berat banget, apalagi abis bangun tidur. bikin pipi junkyu makin memerah.
lamunan junkyu terganggu waktu ada suara pintu terbuka. ada wanita yang seumuran dengan mamanya lagi bawa barang banyak banget.
junkyu langsung berdiri lalu bantuin wanita itu. pasti itu bundanya haruto.
"loh adek ini siapa?" ucap bunda haruto waktu junkyu bantuin bawa barangnya.
"temennya haruto tante. panggil aja junkyu."
bundanya haruto langsung lepasin pegangan dari barangnya terus nyubit pelan pipi junkyu. "oooohhh ini yang namanya junkyu. haruto sering cerita loh tentang kamu katanya kakak kelas haruto tapi rasanya kayak adek kelas haruto. teenyata kamu selucu ini."
junkyu nggak bisa nahan pipinya biar nggak memerah waktu ibunya haruto bilang kayak gitu. dia garuk-garuk tengkuknya, "e-eh hehe makasih tante."
waktu bunda haruto mau nyubit pipi junkyu lagi, mereka dikagetin dengan suara haruto dari atas. "BUNDAAAA KASIAN KAK JUNKYUNYA." haruto buru-buru turun dan menghampiri mereka.
"heh! kamu ngajakin nginep dia tadi malem? anak nakal!" ucap bunda haruto sambil nyubit lengan anaknya.
"tadi malem hujan, mana matlis. yaudah aku juga udah izin mamanya kak junkyu kok. ini aku mau nganterin kak junkyu ke rumah."
bunda haruto langsung balik ke arah junkyu. "kamu nggak diapa-apain sama dia kan?" junkyunya menggeleng. palingan cuma dipeluk sampe pagi tante batin junkyu.
"udah makan belum? biar bunda masakin."
"udah, tadi kak junkyu masak. kak junkyu pinter masak loh bun." kata haruto.
"hehehe nggak pinter masak kok tante, tapi cuma bisa masak." ucap junkyu. bundanya haruto gemes banget sama junkyu. bunda jadi mikir gimana bisa junkyu mau deketan sama anaknya ini.
"nggak usah manggil tante, ya? bunda aja."
sebelum junkyu balas, haruto menarik tangan junkyu. "yaudah aku mau nganter kak junkyu dulu, bun. babay!"
bunda cuma geleng-geleng ngeliat kelakuan haruto.
•●•●•
"maahhh, junkyu pulang!" teriak junkyu pas udah sampe rumahnya. haruto mengekor aja soalnya dia ditawarin mampir sama junkyu.
"mama lagi arisan. gue mau kerkom dulu. jaga rumah ya, kyu?" ucap abangnya junkyu sambil benerin pakaiannya. setelahnya bang jungwoo ngacak rambut junkyu yang dibales pelototan sama empunya.
"bawain kebab kalo pulang."
"iya tuan putri. eh siapa?" ucap jungwoo waktu ngeliat ada orang lain selain junkyu.
"oh ini yang namanya haruto ya pasti? mama pernah cerita nih katanya junkyu jadi lupa sama yoonbin gara-gara ada yang gantiin." jungwoo mendekat ke arah haruto. haruto yang diliatin kakaknya junkyu cuma menelan ludah kasar. "ya pantes sih junkyu lupa sama yoonbin. lo lebih ganteng sih."
setelah ngomong gitu jungwoo langsung lari. soalnya udah ada sinyal adeknya mau ngajak perang. yang dipuji ganteng sama calon kakak ipar jadi cengengesan.
siapa yang nggak suka dipuji lebih ganteng dari saingannya, apalagi yang muji calon kakak iparnya, udah gitu manis lagi orangnya.
"jangan didengerin abang gue. udah yok masuk."
haruto dan junkyu masuk rumah. gabut-gabutan aja sih mereka. junkyu mau ngajak haruto jalan-jalan tapi takutnya besok kecapekan.
"kak, besok nemenin tim, kan?"
junkyu mengangguk antusias, "untung aja ya besok ada jam pak jisung jadi gue diizinin deh buat dispen, yey!" perkataan junkyu terdengar antusias sekali.
"jangan lupa loh kakak punya janji sama gue."
junkyu memiringkan kepalanya, "janji apa sih?"
haruto menyentil dahi junkyu, "tuh kaannn lupa. kalo tim menang, gue mau minta sesuatu sama kak junkyu. inget?"
"kalo juara umum ya."
"tapi kak, gue kok jadi takut ya."
junkyu langsung menghadap ke arah haruto, "takut kenapa, hm?"
"takut kalo nanti gue ngelakuin kesalahan."
"haruto, dengerin gue. manusia pasti punya salah. iya sih, waktu lomba kesalahan itu pasti sulit buat dimaafin. tapi kalo emang ada satu anggota yang buat salah, jangan pernah salahin dia, ya? dia berjuang bareng kalian. dia ngelakuin kesalahan juga pasti dia udah ketakutan banget, jangan buat dia tambah takut, oke?"
haruto mengangguk, "kalo gue yang buat salah?"
"nggak boleh! nggak boleh berpikiran bakal buat salah!"
"tapi kak, gue takut beneran. perasaan dulu basket gue nggak gini amat."
junkyu tersenyum maklum. yoonbin anak basket dan dia sering banget cerita kalo dia takut buat pertandingan besok. tapi kata yoonbin, takutnya dia nggak setakut waktu dia liat tim paskib lomba.
kata yoonbin sih karena tim paskib latihannya lebih keras dari basket makanya dia lebih takut liat junkyu lomba padahal bukan dia yang lomba.
junkyu pernah ada diposisi yang sama kayak haruto. takut kalo besok nggak lancar padahal waktu latihan ada aja yang dikorbanin.
"haruto, lo udah kerja keras. jangan mencemaskan hal yang belum pasti terjadi, lo selalu bilang itu sama gue kan?" haruto mengangguk, "menang kalah dalam perlombaan itu biasa. yang penting lo udah kerja keras dan jangan lupa doa. semangat!"
haruto yang disemangati junkyu merekahkan senyumnya lalu menarik junkyu ke pelukannya, "makasih kak udah hadir di hidup gue."
tbc-
ketikan aku udah hampir end sih. makin lama word nya makin banyak wkwk semoga kalian nggak bosen
KAMU SEDANG MEMBACA
paskib +harukyu ✔
Fanfictionharuto dipaksa masuk paskib sama kakak kelasnya karena tinggi badannya tapi dia nolak karena takut kalau kulitnya berubah seperti jeongwoo, teman satu smp nya. gimana ya akhirnya? warn ; bxb, local, & lowercase