Bagian 04

6.4K 200 3
                                    

Sudah seminggu Nella menjalankan aktifitasnya di Kota baru,rumah baru,kampus baru dan bersama teman baru .

Saat ini Nella dan Caca sedang duduk santai di bangku taman kampus.

"Panas gile ni hari.." ucap Nella sambil mengibaskan tangannya

"Hooh nih, mau kemarau kali ya,panasnya bikin mutung ini mah" timpal caca yang menjadikan bukunya sebagai kipas dadakan.

Saat keduanya sedang kepanasan, tiba-tiba ada sosok yang menutupi pandangan ke duanya .

"Nih"  nyodorin dua kaleng minuman bersoda

Keduanya mendongakkan kepala melihat siapa yang ada di hadapan mereka .

"Pak Vano?" Ucap keduanya kompak

Vano yang namanya di sebut hanya menunjukan cengiran nya,namun terlihat sangat cool.

"Nih ambil,gak ada racunnya kok.. dan Nella kamu jangan takut ini gak ada sangkutannya dari kejadian seminggu yang lalu "

Caca menatap Nella meminta penjelasan namun Nella hanya mengedikan bahunya.

"Makasih pak gak usah repot-repot loh padahal.." ucap Nella sedikit kikuk

"Santai aja.. kalian suka ya duduk di taman ini"
Tanya Vano dan langsung duduk di kursi yang ada di depan Caca dan Nella

"Gak kok cuman sekedar ngadem aja , panas pak " timpal caca yang sambil meminum Minuman pemberian Vano

"Oh.. saya ganggu gak nih " tanya Vano yang juga sambil meneguk minuman nya

"Nyantai aja kali pak " kata Nella

Tak beberapa lama datang seorang pria dengan wajah yang cantik

" Van lu dari tadi di telfonin juga kagak di angkat , gue nyariin elu sampe muter-muterin ni kampus tau"

"Ngpain kamu nyariin saya.. "

"Itu anak-anak ngajakin kumpul sore ini katanya sih mau ada partynya si Alexs "

"Kok dadakan bngt sih mik,bukannya belum pasti ya.. lagian saya tak punya pasangan untuk acara itu"

"Yaelah kata siapa belum pasti,yang jelas itu acara di putuskan oleh bokapnya Alexs mana bisa Alexs batalin tu acara.. makanya lu bawa dong pasangan elu.. eh.." tiba-tiba Mikael teringat sesuatu ketika melihat dua gadis yang ada di hadapannya terutama yang memakai jaket jeans .

"Tunggu deh.. ni cewek kan yang waktu itu.. ribut soal bungkusan es sama Alexs kan??"

"Namanya Nella .. dia anak didik ku mik.." jelas Vano

"Hai pak salam kenal.." sapa Nella dan Caca

"Eh jangan panggil bapak dong.. gue masih muda kali , dia aja noh yang kalian panggil bapak" sergah Mikael

"Iya sory lagian mana tau siapa nama nya" gumam Nella

Tiba-tiba Mikael menjulurkan tangan nya kehadapan Nella

" Nama gue Mikael Afaro temen nya nih dosen lu.. gue masih dengar tau lu ngmg apa"

Nella menjabat tangannya,dan bergantian Caca

Namun tak lama Nella seakan mengingat suatu hal yang membuatnya panik.

" astaga lupa gue..Ya udah yuk ca kita cabut lagian kita udah gak ada jam lagi kan..gue ada janji sama bokap nyokap gue.."

Caca yang melongo melihat Mikael pun tak mendengar ucapan Nella sama sekali.

"Astagah Rabeca Arindi temennya Kanella Naurora Wijaya ayok cabut .. lu mau di sini aja apa gimna.. ih malah kaya kambing ompong "

Mendengar ucapan Nella kedua pria tampan di hadapan mereka hanya bisa senyum - senyum.

Tak di sangka Mikael malah menjaili Caca yang sedang terpesona dengannya, ia mendekatkan wajahnya ke pada Caca dan .. meniup kedua bola mata caca sehingga membuat si empunya terkejut bukan main.

Nella dan Vano hanya tertawa pelan melihat ke isengan mika yang di sambut Caca dengan rona wajah yang tak bisa ia sembunyikan.

"Hah.. ca lu mah liat cogan langsung meleleh..kebiasaan lu..dah ah gue mau cabut gue di suruh pulang lebih awal sama bokap nyokap gue.. tau deh ada apaan "

"Apa mau saya antar?.. " ucap Vano kepada Nella yang sepertinya Vano menaruh hati kepada Nella .

"Ah gak usah repot-repot pak..lagipula hari ini kebetulan saya bawa mobil , Oya ca ayok bareng gak .." ucap Nella

"Biar Caca gue yang urus .. lu kalau mau cabut , cabut aja sono" sergah mika seakan mengusir Nella .

"Yadh gue duluan ya semua..ca hati-hati ya, salah-salah lu di culik "

"Lu pikir gue orang jahat apa..ya udah sana gih gue mau ada yang di omongin sama temen elu..selow aja gak akan lecet sama sekali ..gue main Alus " ucap mika

"Awas aja lu macem-macemin temen gue..!"

"Iya ya gak kok tenang aja.."

"Ya udah bey ca.."

Nella pun meninggalkan Caca yang masih shok akan kelakuan mika terhadapnya.

Caca yang masih dalam keadaan shok tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengeluarkan deretan giginya.

Suami Dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang