Bagian 17

4.7K 184 0
                                    

Di depan ruangan itu ternyata sudah ada Kalvien.

"Gimana keadaan Alexs " kalimat itulah yang pertama kali terlontar dari mulut Nella

"Dia di dalem , dia cuman terkena benturan di keningnya dan kakinya,tangannya luka akibat kecelakaan itu" jelas Kalvien

"Tapi dia gak harus di operasi atau apa kan.."

"Tadi di ICU dia sempet mengalami operasi kecil yaitu untuk menjahit keningnya yang sobek akibat benturan yang cukup keras di kepalanya "

"Ya ampun alesx.." gumam Nella

"Lu yang sabar ya dek.. yuk masuk.." ajak Bella

Namun sebelum keduanya masuk lengan Vano terlebih dahulu mencegah .

"Ada kanaya Nell.." ucapan Vano itu membuat Bella bingung

"Kanaya..? Siapa??" Tanya Bella

"Itu.. dia.."

"Ah siapapun dia.  Gue mau liat adek ipar gue dan ayok masuk gak usah kaya gini lah." Ucapan Bella sedikit kesal dan menyeret adiknya masuk ke dalam .

Dan mereka pun masuk ke dalam ruangan rawat Alexs.

Betapa terkejutnya Bella melihat adegan di depan matanya yang melihat suami dari adiknya sedang di peluk seorang wanita .

"Sayang.. maafin aku ya.. gara-gara aku yang Maksa kamu nganterin aku ke butik,kamu jadi kaya gini.." Suara manja khas Kanaya terdengar jelas di telinga semua orang yang ada di dalam sana

"Alexs..!!" Bentak Bella

Alexs yang tak mengetahui keberadaan Bella dan Nella pun kaget mendengar suara itu.

Bella mendekat ke arah Naya yang berada di sebelah Alexs dan sedang menatapnya bingung

"Dasar lu ya cewek murahan.. lu pikir lu udah cantik bngt hah..!!" Bentak Bella sambil mendorong tubuh Naya kasar

Alexs kaget bukan main dengan hal yang terjadi di hadapannya , apalagi saat ini Bella yang tak tau dengan semua ini kini akan menjadi tau.

"Kak Bella.. " Nella berusaha melerai kakaknya yang terbakar emosi karena melihat suami dari adiknya di peluk dan di panggil sayang oleh wanita lain

"Nella kamu ...kamu diem..!!" Bentak Bella

Yang membuat semuanya terkejut. Bahkan Nella sangat terkejut mendengar kakaknya menggunakan kata Kamu untuk memanggilnya itu artinya kakaknya benar-benar sedang marah.

"Heh.. lu kembaran nya Nella ya.. emangnya apa hak lu ngelarang gue buat peluk pacar gue" sentak Naya balik

Bella menahan kesabarannya dan beralih menatap Alexs

"Lu sekrng jelasin ke gue apa yang terjadi.. kenapa lu berani-beraninya main api di belakang Nella " tanya Bella kepada Alexs

Melihat itu Nella tak tahan lagi dan Nella bersuara

"Udah cukup kak.. udah.. ini emang salah Nella.. Nella yang masuk di hubungan mereka"

"Maksud lu apa sih Nella?? Bukannya lu pacarnya Vano " tanya Naya bingung

Nella memejamkan matanya sejenak untuk menetralisir perasaan nya saat ini

"Gue di sini minta maaf ke elu nay.. sebenarnya gue bukan pacar vano.. dan gue juga minta maaf sama lu kak karna gue udah buat lu kecewa atas kelakuan gue"

Bella mendekat ke arah adiknya dan menatap lekat kedua bola mata adiknya

"Jelasin ada apa sebenarnya Nell.. "

Nella menatap Alexs sejenak dan ia melihat rahang Alexs sudah mengeras, ada rasa takut di hatinya namun ia harus jujur ke kakaknya karna ini semua sudah terjadi.

"Naya.. maafin gue.. sebenarnya gue ini istri sah nya Alexs,gue menikah dengan alexs atas dasar perjodohan kedua orang tua kita.. dan kak Bella maafin gue sebenernya gue udah biarin Alexs terus ngejalin hubungan dengan Kanaya tanpa sepengetahuan keluarga besar kita,kecuali teman-teman Alexs,dan teman gue..gue minta maaf gue gk bisa terus-menerus ngelakuin kebodohan ini"

Terlihat dari wajah Naya kalau dia sangat terkejut dan Bella pun terlihat sangat kecewa dengan ulah adiknya.

Nella tak bisa berbuat apa-apa saat ini kecuali pergi..dan menghilang menurutnya.

Nella meninggalkan ruangan rawat Alexs sambil berlari dan tak bisa ia pungkiri kalau saat ini ia sedang menangis.

Di benaknya ia tak tau harus apa,ia juga bingung dimana letak kesalahannya namun ia merasa sangat bodoh di hadapan kakaknya.

Saat berlari tiba-tiba pergelangan tangan Nella di cekal oleh seseorang dan ternyata

"Nella.. kamu mau kemana.. "

"Gue mau pergi aja Van.. gue mau ngilang dari mereka semua,gue udah muak sama perjalanan ini"

Vano menggeleng dan membawa Nella duduk di kursi yang ada di dekat mereka

"Kamu gak boleh pergi Nella..kamu harus perjuangin sesuatu yang akan membuat mu bahagia.."

"Tapi Van.. itu semua gak mungkin lagi, Naya adalah orng yang sangat Alexs cintai,mana mungkin Alexs bakal ninggalin Naya"

"Mungkin aja.. karna Alexs belum tau tentang kesungguhan cinta Naya ke Alexs..Naya hanya manfaatin Alexs aja, makanya Naya bertahan dengan Alexs "

"Gue tau Van.. tapi Alexsnya cinta.. mau gimana lagi"

"Ya lu berusaha lah " suara kakaknya terdengar tiba-tiba dan membuat Nella menundukkan kepalanya.

"Lu harus buat Alexs cinta sama lu Nell bagaimna pun juga dia itu suami lu,dan lu istrinya kalian harus saling cinta walaupun pernikahan ini menurut kalian dadakan dan tanpa keinginan kalian berdua "

Nella menggigit bibir bawahnya

"Lu gak boleh nyerah gitu aja.. yang harusnya pergi itu si cewek matre itu bukanya elu.." sambung Bella lagi.

Nella menatap lekat kakaknya

"Bantu gue kak.. bantu nguatin gue ya.. "

Bella mengangguk dan duduk di sebelah adiknya

"Lu tenang aja.. gue akan selalu mensupport lu,dan lu liat gak cuman gue aja tapi Vano dan yang lain juga pasti mensupport lu juga"

Nella mengangguk dan memeluk tubuh kakaknya.

"Trus Naya mana?" Tanya Nella

"Dia masih di ruangan Alexs nangis-nangis minta penjelasan sama Alexs. . biar mereka selesaikan dulu masalah mereka"

Nella mengangguk dan melepaskan pelukannya

"Gue mau pulang aja .. gue mau nenangin diri gue "

"Saya antar kalian pulang ya" tawar Vano

Bella menatap Vano

"Van .. mksih ya lu udah baik sama kita"

"Iya santai aja.. ya udah sekarang kita pulang ya..ini juga udah malam sekali gak baik dua wanita cantik pulang tanpa ada yang menjaga "

Dan mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit.

Di perjalanan pulang Nella menatap kosong ke arah depan memandang tanpa tujuan.

Vano menatap wajah Nella dari kaca yang berada di atasnya .

Ada rasa iba di hatinya melihat wanita yang sempat membuat hatinya nyaman itu sedih dan merasa tak ada artinya .

Lalu Vano melirik Bella yang sudah tertidur mungkin karena lelah karna ia juga baru saja mengalami kesedihan .

"Kedua wanita ini sama-sama sedang terpuruk.." ucap Vano dalam hati.

Suami Dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang