Menjemput Cinta[A Doctor]✓

4.Tersenyumlah

"Tersenyumlah, senyuman bisa bernilai ibadah, mendatangkan pahala, bagi setiap orang yang senang bila melihatnya."

°°°

    SETELAH selesai mengecek beberapa berkas yang dikirim teman saya lewat email, saya memutuskan untuk berbaring. Meskipun jam masih menunjukkan pukul 9 pagi.

Hidup hanya sekali, matipun sekali, menikah sekali, mencintai pun sekali. Jadi?

Apa bisa saya mencintai orang baru?setelah humairah? Rasanya--tidak bisa.

25 tahun saya menutup hati, pertama kalinya saya mencintai wanita itu pada--humairah. Dia, cinta pertama saya.

Apa bisa, saya melupakan cinta pertama saya? bukannya 'melupakan cinta pertama itu, sulit'.

Entahlah, sayapun bingung, tidak tau.

"Bang!" Suara toa rusak kembali menggelegar.

"Masih pagi, gaboleh tidur, pamali." Ucap Sinan.

"Ngantuk, na."

"dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah, yaitu:

“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat.” (Zaadul Ma’ad, 4/222)." Jelas Sinan.

Mata saya yang semula terpejam, kini melotot. Benar yang di katakan Sinan, tidak baik tidur pagi, bahkan, Allah tidak menyukainya.

"Mening ikut Sinan yuk!"

"Kemana?" Ucap saya bangkit untuk duduk.

"Joging."

"Jam segini?"

"Gapapalah, siang dikit, Sinan tunggu di depan, CEPETAN!" ucapnya meninggalkan kamar saya.

Sayapun pergi bersiap, mengganti pakaian dengan menggunakan trening, kaos hitam pendek, dan jaket.

"Anak umi, makin ganteng aja." Ucap umi ketika melihat saya lewat di depan ruang tv.

"Aamiin. Doain, bukan cuma ganteng rupa, tapi akhlak dan hati juga baik."

"Aamiin, umi doain juga, semoga cepet dapet jodoh."

Saya tidak merespon, saya pokus dengan tujuan saya, ikut joging bersama Sinan.

"Nah, datang, yuk berangkat!" Ucap Sinan berjalan di depan saya, bersama Meera.

"Katanya joging, ko ga lari?" Tanya saya.

"Capek, Abang aja."

Wanita memang begitu, belum apa-apa juga udah bilang capek, kalo inimah bukan joging, cuma jalan-jalan doang.

Akhirnya saya memutuskan, untuk pergi berlari sendiri.

Setelah puas berlari selama 10 menit, saya memutuskan pergi ke tempat dimana Sinan duduk nongkrong. Sudah lama juga saya tidak berolahraga, 10 menit saja sudah membuat badan lelah dan berkeringat.